Krisis Kashmir, China Berikan Dukungan untuk Pakistan

Sabtu, 10 Agustus 2019 - 13:14 WIB
Krisis Kashmir, China...
Krisis Kashmir, China Berikan Dukungan untuk Pakistan
A A A
BEIJING - China mengatakan akan mendukung Pakistan mempertahankan hak dan kepentingannya yang sah dalam krisis Kashmir. Hal itu diungkapkan selama kunjungan darurat Menteri Luar Negeri Pakistan Shah Mahmood Qureshi pada Jumat malam.

Pertemuan di Beijing antara Qureshi dan mitranya Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, terjadi jelang kunjungan Menteri Luar Negeri India pada hari Senin mendatang. Ini merupakan perkembangan terbaru dalam serangkaian pertemuan diplomatik tingkat tinggi antara China dan Pakistan sejak India mencabut status khusus Jammu dan Kashmir.

Menurut pernyataan yang dikeluarkan Kementerian Luar Negeri China, Qureshi memberi tahu Wang tentang posisi Pakistan dan kemungkinan tanggapan terhadap situasi tersebut. Ia juga mengatakan dirinya merasa yakin China akan menegakkan keadilan dalam masalah Kashmir.

Dalam kesempatan itu Wang mengatakan China sangat prihatin tentang eskalasi situasi baru-baru ini, dan menyerukan dialog antara Pakistan dan India untuk menjaga perdamaian di Asia Selatan.

"China akan terus mendukung Pakistan dalam menjaga hak dan kepentingannya yang sah dan terus memimpin keadilan bagi Pakistan di panggung internasional," katanya seperti dikutip dari South China Morning Post, Sabtu (10/8/2019).

Wang juga mengatakan bahwa baik India dan Pakistan adalah tetangga yang bersahabat dengan China, dan tidak mendorong tindakan sepihak oleh salah satu pihak.

Pada hari Senin, Presiden India mencabut Pasal 370 konstitusi negara itu, yang menjamin hak-hak khusus untuk wilayah Kashmir yang mayoritas penduduknya Muslim, termasuk hak untuk konstitusi dan otonomi sendiri dalam membuat undang-undang tentang semua masalah, kecuali pertahanan, komunikasi dan urusan luar negeri.

India kemudian mengirim ribuan pasukan tambahan ke wilayah Himalaya yang disengketakan, menyatakan jam malam yang ketat, menutup telekomunikasi dan internet, serta menangkap para pemimpin politik serta juru kampanye pro-kemerdekaan.

Perdana Menteri Pakistan Imran Khan, mengecam langkah "ilegal" India terhadap Kashmir, bersumpah untuk menentang keputusan itu, termasuk di Dewan Keamanan PBB. Khan mengatakan langkah itu melanggar hukum internasional, menambahkan bahwa dia takut terjadi pembersihan etnis oleh India.
(ian)
Berita Terkait
Pinjaman China Semakin...
Pinjaman China Semakin Menjebak Ekonomi Pakistan
China Kucurkan Utang...
China Kucurkan Utang Lebih dari Rp31,3 Triliun ke Pakistan
3 Negara yang Memperebutkan...
3 Negara yang Memperebutkan Wilayah Kashmir
Lawan China dan Pakistan,...
Lawan China dan Pakistan, India Bakal Borong 30 Drone Bersenjata AS
Panglima Militer India...
Panglima Militer India Sebut China dan Pakistan 'Ancaman Kuat'
Deretan Sekutu Pakistan...
Deretan Sekutu Pakistan yang Saling Bermusuhan
Berita Terkini
Mahkamah Internasional...
Mahkamah Internasional Gelar Sidang Terbuka Kewajiban Israel di Wilayah Palestina yang Diduduki
14 menit yang lalu
Bosnia Buru Presiden,...
Bosnia Buru Presiden, Perdana Menteri dan Ketua Parlemen Republika Srpska
53 menit yang lalu
Penjualan Mobil Anjlok,...
Penjualan Mobil Anjlok, Volkswagen akan Produksi Senjata dan Peralatan Militer
1 jam yang lalu
Putin Kunjungi Wilayah...
Putin Kunjungi Wilayah Kursk Rusia, Seru Militer Kalahkan Ukraina Secepatnya
2 jam yang lalu
4 Isi Gencatan Rusia...
4 Isi Gencatan Rusia dan Ukraina yang Diajukan AS, Tidak Ada Perang Selama 30 Hari
3 jam yang lalu
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
3 jam yang lalu
Infografis
Jerman Kehabisan Senjata...
Jerman Kehabisan Senjata untuk Dipasok ke Ukraina
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved