Berencana Serang Bar Gay dan Sinagog, Pengikut Neo Nazi Diciduk
Berencana Serang Bar Gay dan Sinagog, Pengikut Neo Nazi Diciduk
A
A
A
WASHINGTON - Seorang tersangka pengikut neo Nazi ditangkap oleh FBI karena mengumpulkan bahan-bahan pembuat bom. Ia juga berencana menyerang sebuah sinagog dan bar gay di Las Vegas.
Conor Climo, seorang penjaga keamanan, ditangkap Jumat setelah pihak berwenang menemukan bahan pembuatan bom di rumahnya. Dia terancam hukuman 10 tahun penjara jika dia dihukum.
"Conor Climo (23) yang berasal dari Las Vegas terlibat pembicaraan dengan seseorang yang juga rasis di internet tentang membuat bom molotov dan alat peledak lainnya," kata Departemen Kehakiman AS.
"Climo juga menggunakan bahasa homofobik dan diduga berbicara tentang mengawasi bar ramah LGBT di pusat kota Vegas dalam obrolannya," Departemen Kehakiman AS menambahkan seperti dikutip dari New York Post, Sabtu (10/8/2019).
Selama penggeledahan di rumah Climo pada 8 Agustus lalu, para penyelidik juga menemukan buku catatan tangan yang berisi sketsa rencana untuk melakukan serangan di Vegas.
Pihak berwenang mengatakan tersangka juga diduga berusaha merekrut seorang tunawisma untuk membantunya membangun sinagoge dan target lainnya saat merencanakan serangan.
"Ancaman kekerasan yang dimotivasi oleh kebencian dan dimaksudkan untuk mengintimidasi atau memaksa komunitas berbasis LGBTQ dan agama kami tidak memiliki tempat di Negara ini," kata Jaksa AS Nicholas A. Trutanich dalam sebuah pernyataan.
Pada tahun 2016, Climo sempat tampil di segmen TV lokal tentang rencananya menjadi pengawal satu orang di blok Las Vegasnya. Pada segmen itu, ia terlihat membawa senapan militer dan beberapa magazine.
Insiden ini terjadi kurang dari seminggu setelah pria bersenjata yang rasis, Patrick Crusius, membunuh 22 orang di sebuah Walmart di El Paso, Texas, pada hari Sabtu. Dia memposting surat anti-hispanik secara online beberapa menit sebelum pembantaian.
Conor Climo, seorang penjaga keamanan, ditangkap Jumat setelah pihak berwenang menemukan bahan pembuatan bom di rumahnya. Dia terancam hukuman 10 tahun penjara jika dia dihukum.
"Conor Climo (23) yang berasal dari Las Vegas terlibat pembicaraan dengan seseorang yang juga rasis di internet tentang membuat bom molotov dan alat peledak lainnya," kata Departemen Kehakiman AS.
"Climo juga menggunakan bahasa homofobik dan diduga berbicara tentang mengawasi bar ramah LGBT di pusat kota Vegas dalam obrolannya," Departemen Kehakiman AS menambahkan seperti dikutip dari New York Post, Sabtu (10/8/2019).
Selama penggeledahan di rumah Climo pada 8 Agustus lalu, para penyelidik juga menemukan buku catatan tangan yang berisi sketsa rencana untuk melakukan serangan di Vegas.
Pihak berwenang mengatakan tersangka juga diduga berusaha merekrut seorang tunawisma untuk membantunya membangun sinagoge dan target lainnya saat merencanakan serangan.
"Ancaman kekerasan yang dimotivasi oleh kebencian dan dimaksudkan untuk mengintimidasi atau memaksa komunitas berbasis LGBTQ dan agama kami tidak memiliki tempat di Negara ini," kata Jaksa AS Nicholas A. Trutanich dalam sebuah pernyataan.
Pada tahun 2016, Climo sempat tampil di segmen TV lokal tentang rencananya menjadi pengawal satu orang di blok Las Vegasnya. Pada segmen itu, ia terlihat membawa senapan militer dan beberapa magazine.
Insiden ini terjadi kurang dari seminggu setelah pria bersenjata yang rasis, Patrick Crusius, membunuh 22 orang di sebuah Walmart di El Paso, Texas, pada hari Sabtu. Dia memposting surat anti-hispanik secara online beberapa menit sebelum pembantaian.
(ian)
Explore More