Jatuhkan Sanksi kepada Venezuela, Bolton: Waktu Negosiasi Telah Berakhir
A
A
A
LIMA - Pemerintahan Donald Trump menolak kompromi yang diajukan oleh para mediator internasional dan beberapa Amerika Latin terhadap rezim Nicolas Maduro di Venezuela. AS baru saja menjatuhkan sanksi yang lebih keras kepada Venezuela sebagai bagian dari kebijakan tekanan maksimum untuk melengserkan Nicolas Maduro. AS membekukan seluruh aset milik negara yang kaya akan minyak itu. (Baca juga: AS Bekukan Seluruh Aset Pemerintah Venezuela )
"Kami mengambil langkah ini untuk menolak akses Maduro ke sistem keuangan global dan untuk mengisolasinya lebih lanjut secara internasional," ujar Penasihat Keamanan Nasional AS, John R. Bolton, menguraikan pembekuan aset negara Venezuela di AS.
"Kami ingin mengirim pesan kepada pihak ketiga yang ingin melakukan bisnis dengan rezim Maduro: Tidak perlu mengambil risiko bagi kepentingan bisnis Anda di AS untuk tujuan mendapat untung dari pemerintah yang korup dan sekarat," imbuhnya seperti dikutip dari New York Times, Rabu (7/8/2019).
Bolton mengungkapkan hal itu di Lima, Peru, saat menghadiri konferensi 50 negara yang dimaksudkan untuk memecahkan kebuntuan politik di Venezuela.“Waktu untuk dialog sudah berakhir,” tegas Bolton.
Delapan bulan setelah AS dan sekutu-sekutunya mendeklarasikan kepresidenan Maduro tidak sah, menunjuk Guaido sebagai pemimpin sah negara itu dan mulai menerapkan sanksi terhadap Venezuela, negara kaya minyak itu telah menderita keruntuhan ekonomi dan tidak lagi menemukan resolusi damai untuk perselisihan antara dua kepala negara yang bersaing.
Amerika Serikat selama ini mengklaim berupaya untuk memulihkan demokrasi di negara warisan Hugo Chavez tersebut. Washington telah mengakui politisi oposisi Juan Guaido sebagai presiden sementara Venezuela pada Januari lalu dan menuntut pengunduran diri Maduro.
Upaya berulang-ulang dari Guaido untuk menempatkan dirinya di istana presiden telah gagal, termasuk percobaan kudeta militer pada 30 April.
"Kami mengambil langkah ini untuk menolak akses Maduro ke sistem keuangan global dan untuk mengisolasinya lebih lanjut secara internasional," ujar Penasihat Keamanan Nasional AS, John R. Bolton, menguraikan pembekuan aset negara Venezuela di AS.
"Kami ingin mengirim pesan kepada pihak ketiga yang ingin melakukan bisnis dengan rezim Maduro: Tidak perlu mengambil risiko bagi kepentingan bisnis Anda di AS untuk tujuan mendapat untung dari pemerintah yang korup dan sekarat," imbuhnya seperti dikutip dari New York Times, Rabu (7/8/2019).
Bolton mengungkapkan hal itu di Lima, Peru, saat menghadiri konferensi 50 negara yang dimaksudkan untuk memecahkan kebuntuan politik di Venezuela.“Waktu untuk dialog sudah berakhir,” tegas Bolton.
Delapan bulan setelah AS dan sekutu-sekutunya mendeklarasikan kepresidenan Maduro tidak sah, menunjuk Guaido sebagai pemimpin sah negara itu dan mulai menerapkan sanksi terhadap Venezuela, negara kaya minyak itu telah menderita keruntuhan ekonomi dan tidak lagi menemukan resolusi damai untuk perselisihan antara dua kepala negara yang bersaing.
Amerika Serikat selama ini mengklaim berupaya untuk memulihkan demokrasi di negara warisan Hugo Chavez tersebut. Washington telah mengakui politisi oposisi Juan Guaido sebagai presiden sementara Venezuela pada Januari lalu dan menuntut pengunduran diri Maduro.
Upaya berulang-ulang dari Guaido untuk menempatkan dirinya di istana presiden telah gagal, termasuk percobaan kudeta militer pada 30 April.
(ian)