PLO: Penghentian Perjanjian dengan Israel Tak akan Membahayakan Palestina
A
A
A
RAMALLAH - Bassam Salhi, seorang anggota Komite Palestina yang diberi mandat untuk menghentikan perjanjian dengan Israel, mengatakan pada hari Minggu (8/4), bahwa langkah-langkah yang akan diambil tidak akan membahayakan warga Palestina.
"Pekerjaan komite untuk berhenti mematuhi perjanjian (dengan Israel) akan dilaksanakan dengan langkah-langkah yang dipelajari dengan hati-hati," ujar Salhi, yang juga anggota komite eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), kepada stasiun radio resmi Voice of Palestine.
Ia menambahkan, komite itu akan menangani masalah-masalah dengan cara yang menghindari bahaya langsung terhadap Palestina. “Strategi Palestina didasarkan pada menghadapi pendudukan dengan meningkatkan perlawanan rakyat dan ketabahan rakyat Palestina, serta bekerja untuk mengakhiri perpecahan dan untuk semua," lanjutnya.
Sehari sebelumnya, kantor berita resmi Palestina, WAFA, melaporkan bahwa komite yang ditunjuk oleh Presiden Palestina Mahmoud Abbas untuk menghentikan perjanjian dengan Israel akan mengadakan pertemuan untuk menjabarkan mekanisme untuk mengimplementasikan keputusan tersebut.
Bulan lalu, Abbas menyatakan bahwa kepemimpinan Palestina memutuskan untuk berhenti mematuhi perjanjian yang ditandatangani antara PLO dan Israel. Langkah ini diambil setelah terjadi pembongkaran rumah besar-besaran di kota Sur Baher di Yerusalem Timur, area yang seharusnya di bawah kendali Palestina sesuai dengan perjanjian Oslo tahun 1993.
"Pekerjaan komite untuk berhenti mematuhi perjanjian (dengan Israel) akan dilaksanakan dengan langkah-langkah yang dipelajari dengan hati-hati," ujar Salhi, yang juga anggota komite eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), kepada stasiun radio resmi Voice of Palestine.
Ia menambahkan, komite itu akan menangani masalah-masalah dengan cara yang menghindari bahaya langsung terhadap Palestina. “Strategi Palestina didasarkan pada menghadapi pendudukan dengan meningkatkan perlawanan rakyat dan ketabahan rakyat Palestina, serta bekerja untuk mengakhiri perpecahan dan untuk semua," lanjutnya.
Sehari sebelumnya, kantor berita resmi Palestina, WAFA, melaporkan bahwa komite yang ditunjuk oleh Presiden Palestina Mahmoud Abbas untuk menghentikan perjanjian dengan Israel akan mengadakan pertemuan untuk menjabarkan mekanisme untuk mengimplementasikan keputusan tersebut.
Bulan lalu, Abbas menyatakan bahwa kepemimpinan Palestina memutuskan untuk berhenti mematuhi perjanjian yang ditandatangani antara PLO dan Israel. Langkah ini diambil setelah terjadi pembongkaran rumah besar-besaran di kota Sur Baher di Yerusalem Timur, area yang seharusnya di bawah kendali Palestina sesuai dengan perjanjian Oslo tahun 1993.
(esn)