NATO Tolak Mentah-mentah Integrasikan S-400 Rusia
A
A
A
BRUSSELS - NATO tidak berencana untuk mengintegrasikan sistem pertahanan rudal anti udara S-400 Rusia ke sistem pertahanan udara dan rudal aliansi itu. Hal itu ditegaskan oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) NATO Jens Stoltenberg.
"Tidak ada rencana untuk mengintegrasikan S-400 Rusia ke dalam sistem pertahanan udara dan rudal terpadu NATO," kata Stoltenberg dalam konferensi pers mengenai perjanjian Angkatan Nuklir Jarak Menengah (INF) di Brussels seperti dikutip dari Anadolu, Sabtu (3/8/2019).
Namun Stoltenberg mengatakan dia menyambut baik bahwa Turki sedang berdialog dengan Amerika Serikat (AS) mengenai kemungkinan membeli baterai Patriot.
Dia juga mengatakan Turki sedang berdialog dengan Italia dan Prancis, sekutu NATO lainnya, mengenai sistem pertahanan rudal.
Sejak 2017, Turki dan AS berselisih atas keputusan Ankara untuk membeli S-400, sistem pertahanan rudal buatan Rusia. Perselisihan itu berujung pada ancaman AS untuk memutuskan kontraknya menjual jet tempur F-35 ke Turki.
AS mengklaim S-400 tidak akan kompatibel dengan sistem pertahanan NATO, sebuah argumen yang diperselisihkan oleh Turki.
Sebelumnya, Stoltenberg mengatakan bahwa tergantung pada Turki untuk membuat keputusannya sendiri tentang pembelian sistem senjata.
"Tidak ada rencana untuk mengintegrasikan S-400 Rusia ke dalam sistem pertahanan udara dan rudal terpadu NATO," kata Stoltenberg dalam konferensi pers mengenai perjanjian Angkatan Nuklir Jarak Menengah (INF) di Brussels seperti dikutip dari Anadolu, Sabtu (3/8/2019).
Namun Stoltenberg mengatakan dia menyambut baik bahwa Turki sedang berdialog dengan Amerika Serikat (AS) mengenai kemungkinan membeli baterai Patriot.
Dia juga mengatakan Turki sedang berdialog dengan Italia dan Prancis, sekutu NATO lainnya, mengenai sistem pertahanan rudal.
Sejak 2017, Turki dan AS berselisih atas keputusan Ankara untuk membeli S-400, sistem pertahanan rudal buatan Rusia. Perselisihan itu berujung pada ancaman AS untuk memutuskan kontraknya menjual jet tempur F-35 ke Turki.
AS mengklaim S-400 tidak akan kompatibel dengan sistem pertahanan NATO, sebuah argumen yang diperselisihkan oleh Turki.
Sebelumnya, Stoltenberg mengatakan bahwa tergantung pada Turki untuk membuat keputusannya sendiri tentang pembelian sistem senjata.
(ian)