Tentara Kim Jong-un Membelot ke Korsel, Terobos DMZ Korea
A
A
A
SEOUL - Militer Korea Selatan (Korsel) menangkap seorang tentara Korea Utara (Korut) setelah menerobos zona demiliterisasi (DMZ) yang memisahkan kedua negara. Tentara rezim Kim Jong-un itu mengaku ingin membelot ke ke Korea Selatan.
Joint Chiefs of Staff (JSC) atau Kepala Staf Gabungan Korea Selatan pada Kamis (1/8/2019) mengatakan serdadu Korea Utara itu telah menyatakan niatnya untuk membelot. Nama tentara tersebut belum diungkap.
Serdadu aktif itu pertama kali terdeteksi oleh peralatan pencitraan panas, di mana ia bergerak ke selatan di dekat Sungai Imjin pada Rabu malam. Para pasukan Korea Selatan kemudian menangkapnya dan membawanya ke tahanan sebelum tengah malam.
Pada hari Rabu militer Korea Selatan juga menemukan sesosok jasad di dekat DMZ yang diduga merupakan warga sipil Korea Utara. Temuan itu disampaikan seorang juru bicara kementerian pertahanan Korea Selatan pagi ini.
Berbalut celana militer dan ikat pinggang, jasad itu ditemukan di Sungai Imjin. Menurut kantor berita Yonhap, korban diduga sudah meninggal selama dua minggu.
Korea Selatan sebelumnya memulangkan tiga warga Korea Utara pada hari Senin yang telah melintasi perbatasan laut di atas kapal penangkap ikan.
Para pejabat dari Korea Selatan mengatakan para nelayan itu mungkin ingin membelot, tetapi pada akhirnya ketiganya memilih untuk kembali ke Korea Utara.
Ratusan warga Korea Utara melakukan perjalanan ke Korea Selatan setiap tahun dengan harapan untuk membelot, tetapi menyeberangi DMZ secara ilegal jarang terjadi.
Sekadar diketahui, DMZ dipenuhi ranjau darat, pagar kawat berduri, pos jaga, dan peralatan militer lainnya di kedua sisi perbatasan.
Pembelotan terakhir oleh seorang tentara Korea Utara melalui DMZ terjadi pada November 2018.
Pada November 2017, seorang tentara Korea Utara ditembak beberapa kali oleh rekan-rekan serdadunya ketika ia melarikan diri melintasi perbatasan ke Korea Selatan, tempat ia dirawat oleh dokter.
Seorang tentara Korea Utara lainnya melintasi perbatasan untuk membelot beberapa minggu kemudian dalam sebuah insiden yang menyebabkan penjaga Korea Selatan menembakkan tembakan peringatan ke Korea Utara.
Kedua Korea pada tahun lalu sepakat untuk mengurangi ketegangan di sepanjang perbatasan mereka dengan mengurangi jumlah ranjau darat, pos penjagaan, mengurangi jumlah penjaga di desa gencatan senjata, dan memberlakukan zona larangan terbang.
Joint Chiefs of Staff (JSC) atau Kepala Staf Gabungan Korea Selatan pada Kamis (1/8/2019) mengatakan serdadu Korea Utara itu telah menyatakan niatnya untuk membelot. Nama tentara tersebut belum diungkap.
Serdadu aktif itu pertama kali terdeteksi oleh peralatan pencitraan panas, di mana ia bergerak ke selatan di dekat Sungai Imjin pada Rabu malam. Para pasukan Korea Selatan kemudian menangkapnya dan membawanya ke tahanan sebelum tengah malam.
Pada hari Rabu militer Korea Selatan juga menemukan sesosok jasad di dekat DMZ yang diduga merupakan warga sipil Korea Utara. Temuan itu disampaikan seorang juru bicara kementerian pertahanan Korea Selatan pagi ini.
Berbalut celana militer dan ikat pinggang, jasad itu ditemukan di Sungai Imjin. Menurut kantor berita Yonhap, korban diduga sudah meninggal selama dua minggu.
Korea Selatan sebelumnya memulangkan tiga warga Korea Utara pada hari Senin yang telah melintasi perbatasan laut di atas kapal penangkap ikan.
Para pejabat dari Korea Selatan mengatakan para nelayan itu mungkin ingin membelot, tetapi pada akhirnya ketiganya memilih untuk kembali ke Korea Utara.
Ratusan warga Korea Utara melakukan perjalanan ke Korea Selatan setiap tahun dengan harapan untuk membelot, tetapi menyeberangi DMZ secara ilegal jarang terjadi.
Sekadar diketahui, DMZ dipenuhi ranjau darat, pagar kawat berduri, pos jaga, dan peralatan militer lainnya di kedua sisi perbatasan.
Pembelotan terakhir oleh seorang tentara Korea Utara melalui DMZ terjadi pada November 2018.
Pada November 2017, seorang tentara Korea Utara ditembak beberapa kali oleh rekan-rekan serdadunya ketika ia melarikan diri melintasi perbatasan ke Korea Selatan, tempat ia dirawat oleh dokter.
Seorang tentara Korea Utara lainnya melintasi perbatasan untuk membelot beberapa minggu kemudian dalam sebuah insiden yang menyebabkan penjaga Korea Selatan menembakkan tembakan peringatan ke Korea Utara.
Kedua Korea pada tahun lalu sepakat untuk mengurangi ketegangan di sepanjang perbatasan mereka dengan mengurangi jumlah ranjau darat, pos penjagaan, mengurangi jumlah penjaga di desa gencatan senjata, dan memberlakukan zona larangan terbang.
(mas)