Bocah China Masukkan Jarum ke Kemaluan agar Melek Kerjakan PR
A
A
A
BEIJING - Seorang anak sekolah di China harus menjalani operasi darurat setelah memasukkan jarum ke organ kemaluannya. Bocah itu memberi tahu ibunya bahwa ia melakukannya agar tetap terjaga saat mengerjakan pekerjaan rumah (PR).
Mengutip dari laporan Global Times, Kamis (1/8/2019), bocah 12 tahun tersebut dilarikan ke Rumah Sakit Anak-anak Xi'an (Xi’an Children’s Hospital) di China tengah pada pekan lalu.
Jarum akupunktur yang digunakan merupakan jarum milik nenek bocah itu dan diambil dari laci.
Awalnya, ibu bocah itu curiga karena anaknya berjalan lambat, bahkan ketika anak itu disuruh cepat. "Saya terus tertidur saat mengerjakan pekerjaan rumah, jadi saya mencoba membangunkan diri saya dengan meletakkan jarum di uretra saya," kata bocah itu kepada ibunya, yang dikutip media setempat.
Setelah 15 jam berlalu, anak itu akhirnya dibawa ke rumah sakit. Hasil pemeriksaan media menunjukkan jarum 10 sentimeter tertanam di uretra, dekat kandung kemihnya. Karena itu, bocah laki-laki itu merasakan sakit saat berjalan atau buang air kecil.
Dokter mengatakan bahwa jika jarum bergerak, kandung kemih atau arteri anak itu bisa pecah. Ada juga risiko pendarahan atau infeksi.
Setelah operasi dua jam, jarum akhirnya diangkat. Mudah-mudahan, setelah insiden berbahaya ini, siswa China tersebut menemukan cara yang tidak terlalu menyakitkan untuk menyemangati dirinya sendiri dalam belajar
Mengutip dari laporan Global Times, Kamis (1/8/2019), bocah 12 tahun tersebut dilarikan ke Rumah Sakit Anak-anak Xi'an (Xi’an Children’s Hospital) di China tengah pada pekan lalu.
Jarum akupunktur yang digunakan merupakan jarum milik nenek bocah itu dan diambil dari laci.
Awalnya, ibu bocah itu curiga karena anaknya berjalan lambat, bahkan ketika anak itu disuruh cepat. "Saya terus tertidur saat mengerjakan pekerjaan rumah, jadi saya mencoba membangunkan diri saya dengan meletakkan jarum di uretra saya," kata bocah itu kepada ibunya, yang dikutip media setempat.
Setelah 15 jam berlalu, anak itu akhirnya dibawa ke rumah sakit. Hasil pemeriksaan media menunjukkan jarum 10 sentimeter tertanam di uretra, dekat kandung kemihnya. Karena itu, bocah laki-laki itu merasakan sakit saat berjalan atau buang air kecil.
Dokter mengatakan bahwa jika jarum bergerak, kandung kemih atau arteri anak itu bisa pecah. Ada juga risiko pendarahan atau infeksi.
Setelah operasi dua jam, jarum akhirnya diangkat. Mudah-mudahan, setelah insiden berbahaya ini, siswa China tersebut menemukan cara yang tidak terlalu menyakitkan untuk menyemangati dirinya sendiri dalam belajar
(mas)