Iran Siap Duduk Satu Meja dengan Arab Saudi
A
A
A
TEHERAN - Iran siap untuk berdialog jika Arab Saudi juga siap. Hal itu dikatakan oleh Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif.
"Jika Arab Saudi siap untuk berdialog, kami selalu siap untuk berdialog dengan tetangga kami," kata Zarif seperti dikutip oleh kantor berita IRIB.
"Kami tidak pernah menutup pintu untuk berdialog dengan tetangga kami dan kami tidak akan pernah menutup pintu untuk berdialog dengan tetangga kami," imbuhnya seperti dikutip dari Reuters, Kamis (1/8/2019).
Ketegangan meningkat antara Iran dan Arab Saudi, dua negara musuh bebuyutan di Timur Tengah, karena Riyadh menuduh Teheran melakukan serangan yang merusak enam kapal tanker minyak di Teluk. Teheran membantah tuduhan itu.
Serangan terhadap kapal tanker minyak datang ketika Amerika Serikat (AS), sekutu Arab Saudi, memperketat sanksi terhadap Iran dalam upaya untuk memaksanya melakukan negosiasi mengenai batasan yang lebih ketat bagi kegiatan nuklirnya serta mengekang program rudal balistiknya.
Pangeran mahkota dan penguasa de facto Arab Saudi, Mohammed bin Salman, meminta masyarakat internasional pada pertengahan Juni untuk mengambil "sikap tegas" atas serangan kapal tanker itu tetapi mengatakan kerajaan itu tidak menginginkan perang di wilayah itu.
Riyadh juga menuduh Iran memasok rudal dan pesawat tak berawak yang digunakan dalam serangan lintas perbatasan di kota-kota Saudi oleh kelompok pemberontak Yaman Houthi yang pada berpihak Iran. Tuduhan itu ditolak oleh Houthi dan Teheran.
Zarif juga mengatakan Iran dapat mengadakan pembicaraan serupa dengan Uni Emirat Arab (UEA), sekutu dekat Saudi.
"Jika mereka mengubah kebijakan mereka, itu adalah peluang yang sangat baik untuk dialog," ia menambahkan.
Iran melakukan pembicaraan keamanan maritim pada hari Selasa dengan UEA dalam upaya nyata untuk meredakan ketegangan di Teluk.
Kementerian Luar Negeri UEA mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dibawa oleh kantor berita negara WAM pada hari Rabu, bahwa perundingan tersebut meliputi masalah maritim rutin termasuk koneksi maritim, penyelundupan, nelayan, dan perbatasan bersama. (Baca juga: Iran-UEA Sepakat Tingkatkan Kerjasama Keamanan Maritim )
"Jika Arab Saudi siap untuk berdialog, kami selalu siap untuk berdialog dengan tetangga kami," kata Zarif seperti dikutip oleh kantor berita IRIB.
"Kami tidak pernah menutup pintu untuk berdialog dengan tetangga kami dan kami tidak akan pernah menutup pintu untuk berdialog dengan tetangga kami," imbuhnya seperti dikutip dari Reuters, Kamis (1/8/2019).
Ketegangan meningkat antara Iran dan Arab Saudi, dua negara musuh bebuyutan di Timur Tengah, karena Riyadh menuduh Teheran melakukan serangan yang merusak enam kapal tanker minyak di Teluk. Teheran membantah tuduhan itu.
Serangan terhadap kapal tanker minyak datang ketika Amerika Serikat (AS), sekutu Arab Saudi, memperketat sanksi terhadap Iran dalam upaya untuk memaksanya melakukan negosiasi mengenai batasan yang lebih ketat bagi kegiatan nuklirnya serta mengekang program rudal balistiknya.
Pangeran mahkota dan penguasa de facto Arab Saudi, Mohammed bin Salman, meminta masyarakat internasional pada pertengahan Juni untuk mengambil "sikap tegas" atas serangan kapal tanker itu tetapi mengatakan kerajaan itu tidak menginginkan perang di wilayah itu.
Riyadh juga menuduh Iran memasok rudal dan pesawat tak berawak yang digunakan dalam serangan lintas perbatasan di kota-kota Saudi oleh kelompok pemberontak Yaman Houthi yang pada berpihak Iran. Tuduhan itu ditolak oleh Houthi dan Teheran.
Zarif juga mengatakan Iran dapat mengadakan pembicaraan serupa dengan Uni Emirat Arab (UEA), sekutu dekat Saudi.
"Jika mereka mengubah kebijakan mereka, itu adalah peluang yang sangat baik untuk dialog," ia menambahkan.
Iran melakukan pembicaraan keamanan maritim pada hari Selasa dengan UEA dalam upaya nyata untuk meredakan ketegangan di Teluk.
Kementerian Luar Negeri UEA mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dibawa oleh kantor berita negara WAM pada hari Rabu, bahwa perundingan tersebut meliputi masalah maritim rutin termasuk koneksi maritim, penyelundupan, nelayan, dan perbatasan bersama. (Baca juga: Iran-UEA Sepakat Tingkatkan Kerjasama Keamanan Maritim )
(ian)