Iran: Dialog dengan AS Masih Mungkin Terjadi
Senin, 29 Juli 2019 - 19:53 WIB

Iran: Dialog dengan AS Masih Mungkin Terjadi
A
A
A
TEHERAN - Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Abbas Mousavi mengatakan, dialog antara Iran dan Amerika Serikat (AS) untuk menyelesaikan masalah yang ada, masih sangat mungkin terjadi.
Mousavi menuturkan, dialog antara Iran dan AS akan dimungkinkan jika didasarkan pada agenda yang dapat mengarah pada hasil nyata. Namun, papar Mousavi, sejauh ini AS tidak menginginkan dialog dengan Iran.
"Dialog dan negosiasi dapat diadakan ketika kita memiliki agenda tertentu dan ketika kita bisa mendapatkan beberapa hasil nyata dan praktis dari itu. Mereka bukan untuk pembicaraan. Mereka tidak mencari dialog," kata Mousavi, seperti dilansir Al Arabiya pada Selasa (29/7).
Terkait dengan AS, sebelumnya Menteri Luar Negeri AS, Michael Pompeo mengaku Iran tidak menerima tawarannya untuk mengunjungi Teheran. Diplomat top Amerika itu ingin berbicara langsung dengan para petinggi Teheran, setelah ketegangan di antara kedua negara terus memanas.
"Saya baru-baru ini menawarkan untuk melakukan perjalanan ke Teheran dan berbicara langsung kepada orang-orang Iran. Rezim belum menerima tawaran saya," kata Pompeo. Ia juga mengatakan, Washington tidak takut pejabat Iran datang ke AS.
Hubungan AS dan Iran merosot sejak Washington secara sepihak menarik diri dari Kesepakatan Nuklir Iran 2015. Sejak itu, rezim Teheran menyatakan akan melakukan pengayaan uranium melampaui batas yang ditetapkan dalam perjanjian nuklir tersebut.
Wahsington juga menyalahkan Teheran atas serangan terhadap kapal-kapal tanker minyak milik negara-negara sekutu AS yang berada di lepas pantai Iran. Namun, Iran menyangkal bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Mousavi menuturkan, dialog antara Iran dan AS akan dimungkinkan jika didasarkan pada agenda yang dapat mengarah pada hasil nyata. Namun, papar Mousavi, sejauh ini AS tidak menginginkan dialog dengan Iran.
"Dialog dan negosiasi dapat diadakan ketika kita memiliki agenda tertentu dan ketika kita bisa mendapatkan beberapa hasil nyata dan praktis dari itu. Mereka bukan untuk pembicaraan. Mereka tidak mencari dialog," kata Mousavi, seperti dilansir Al Arabiya pada Selasa (29/7).
Terkait dengan AS, sebelumnya Menteri Luar Negeri AS, Michael Pompeo mengaku Iran tidak menerima tawarannya untuk mengunjungi Teheran. Diplomat top Amerika itu ingin berbicara langsung dengan para petinggi Teheran, setelah ketegangan di antara kedua negara terus memanas.
"Saya baru-baru ini menawarkan untuk melakukan perjalanan ke Teheran dan berbicara langsung kepada orang-orang Iran. Rezim belum menerima tawaran saya," kata Pompeo. Ia juga mengatakan, Washington tidak takut pejabat Iran datang ke AS.
Hubungan AS dan Iran merosot sejak Washington secara sepihak menarik diri dari Kesepakatan Nuklir Iran 2015. Sejak itu, rezim Teheran menyatakan akan melakukan pengayaan uranium melampaui batas yang ditetapkan dalam perjanjian nuklir tersebut.
Wahsington juga menyalahkan Teheran atas serangan terhadap kapal-kapal tanker minyak milik negara-negara sekutu AS yang berada di lepas pantai Iran. Namun, Iran menyangkal bertanggung jawab atas serangan tersebut.
(esn)