Milisi Pro-ISIS Rilis Video Penyanderaan 6 Pekerja Kemanusiaan Nigeria

Jum'at, 26 Juli 2019 - 07:01 WIB
Milisi Pro-ISIS Rilis Video Penyanderaan 6 Pekerja Kemanusiaan Nigeria
Milisi Pro-ISIS Rilis Video Penyanderaan 6 Pekerja Kemanusiaan Nigeria
A A A
ABUJA - Enam pekerja kemanusiaan Nigeria yang diculik di negara bagian Borno pekan lalu telah muncul dalam sebuah video yang dirilis kelompok milisi pro-Islamic State atau ISIS. Para sandera terlihat memohon bantuan pemerintah setempat agar menyelamatkan hidup mereka.

Para milisi itu menyebut diri mereka "Khalifah" dan menuntut uang tebusan. Action Against Hunger, badan amal tempat para sandera itu bekerja, mengatakan kelompok penculik itu berfiliasi dengan ISIS. Kelompok tersebut sebelumnya juga telah mengeksekusi sandera.

Presiden Nigeria Muhammadu Buhari mengatakan pembicaraan sedang berlangsung untuk menegosiasikan pembebasan para sandera.

Dalam video berdurasi tiga menit yang dibagikan secara online pada hari Kamis, seorang wanita yang mengidentifikasi dirinya bernama Grace memohon kepada bosnya dan pemerintah Nigeria agar membantu membebaskannya. Sedangkan lima sandera pria berlutut di belakang Grace.

Video itu dirilis melalui saluran yang sama dengan video sebelumnya dari kelompok ISIS di wilayah Afrika Barat.

"Saya memohon Action Against Hunger, kami memiliki keluarga dan beberapa dari kami mempunyai anak," kata Grace. "Tolong lakukan sesuatu untuk membebaskan kami," ujarnya, seperti dikutip AFP, Jumat (26/7/2019).

Seorang juru bicara Action Against Hunger menolak untuk mengatakan apa kebijakan badan amal tersebut tentang pembayaran uang tebusan.

Grace juga memohon bantuan pemerintah Nigeria. "Kami adalah orang Nigeria dan kami juga bekerja untuk orang Nigeria," katanya. "Saya memohon pemerintah Nigeria untuk melakukan sesuatu agar kami dibebaskan."

Keenam orang itu diculik pada Kamis pekan lalu ketika sebuah konvoi diserang di jalan menuju Damasak, sebuah kota utara di perbatasan Niger di Negara Bagian Borno.

Orang-orang bersenjata menembaki konvoi, membunuh seorang pengemudi dan menculik enam orang.

Menurut penduduk setempat, para sandera terlihat bersama para penculik melewati desa Chamba dan Gatafo, barat daya Damasak.

Mereka sekarang diyakini ditahan di daerah kantong militan di tepi Danau Chad.

Badan amal Action Against Hunger merinci para sandera, yakni seorang anggota staf, dua pengemudi dan tiga petugas kesehatan. Kendati demikian, dalam video itu Grace mengatakan bahwa mereka semua adalah staf.

"Action Against Hunger sangat memohon agar anggota staf kami dan teman-temannya dibebaskan," kata badan amal tersebut.

"Mereka adalah pekerja kemanusiaan dan pekerja kesehatan dan mereka memilih untuk mengabdikan hidup mereka untuk mendukung komunitas yang paling rentan di Nigeria," lanjut badan amal itu.

Laporan lain menyatakan, kelompok penculik adalah faksi sempalan Boko Haram, sebuah kelompok militan yang telah bersumpah setia kepada pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi pada tahun 2016.

Sejak 2009, Boko Haram telah melakukan pemberontakan di Nigeria timur laut, Niger, Chad dan Kamerun.

Lebih dari 27.000 orang telah terbunuh dan dua juta orang telantar akibat konflik, yang telah mendorong respons militer Amerika Serikat.

Penculikan itu menimbulkan kekhawatiran tentang keselamatan para pekerja kemanusiaan di wilayah di mana 7,1 juta orang membutuhkan bantuan karena pemberontakan.

"Tindakan kekerasan ini sangat memengaruhi individu, keluarga, dan komunitas yang kami dukung, dan menghilangkan orang-orang yang rentan dari layanan vital," kata Edward Kallon, Koordinator Kemanusiaan PBB.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4667 seconds (0.1#10.140)