Pentagon akan Dampingi Tanker AS yang Lintasi Teluk Persia
A
A
A
WASHINGTON - Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS), Mark Esper mengatakan, Washington akan mempertahankan kehadiran kapal perang dan kekuatan udara di Teluk Persia. Mereka, papar Esper, hadir untuk untuk melindungi kapal komersial yang melewati salah satu rute utama dunia untuk pengiriman minyak, yakni Selat Hormutz, yang dikendalikan Iran.
Esper mengatakan, bahwa Pentagon akan menghalangi provokasi Iran dan mencegah campur tangan dalam kebebasan navigasi di sana, jika memang diperlukan.
“Kami akan mengawal kapal-kapal kami sampai tingkat risiko tertentu. Dan, saya berasumsi bahwa negara-negara lain akan mengawal kapal-kapal mereka," kata Esper dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Sputnik pada Kamis (25/7).
Meskipun dia mengakui bahwa pasukan maritim dan udara tidak diharapkan mengapit atau mengikuti setiap kapal komersial, melintasi Selat Hormuz. Esper menyebut bahwa mereka akan tersedia untuk kapal-kapal AS dan siap untuk campur tangan untuk mengendalikan situasi, jika dianggap perlu.
“Saya menggunakan kata mengawal secara luas, benar. Mengawal tidak berarti mereka mengikuti tepat di belakang, tetapi selama Anda berada di area, di mana Anda dapat bereaksi cukup cepat untuk mencegah provokasi, itulah kuncinya ”, kata Esper.
Dia juga mendukung rencana beberapa negara Eropa untuk meluncurkan misi maritim bersama di Selat Hormuz untuk meningkatkan keamanan navigasi komersial di sana. “Saya pikir itu semua membantu. Semuanya mengirim pesan yang sama yang kami coba kirim. Itu adalah kebebasan navigasi dan tidak ada tindakan provokatif di selat itu," tukasnya.
Esper mengatakan, bahwa Pentagon akan menghalangi provokasi Iran dan mencegah campur tangan dalam kebebasan navigasi di sana, jika memang diperlukan.
“Kami akan mengawal kapal-kapal kami sampai tingkat risiko tertentu. Dan, saya berasumsi bahwa negara-negara lain akan mengawal kapal-kapal mereka," kata Esper dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Sputnik pada Kamis (25/7).
Meskipun dia mengakui bahwa pasukan maritim dan udara tidak diharapkan mengapit atau mengikuti setiap kapal komersial, melintasi Selat Hormuz. Esper menyebut bahwa mereka akan tersedia untuk kapal-kapal AS dan siap untuk campur tangan untuk mengendalikan situasi, jika dianggap perlu.
“Saya menggunakan kata mengawal secara luas, benar. Mengawal tidak berarti mereka mengikuti tepat di belakang, tetapi selama Anda berada di area, di mana Anda dapat bereaksi cukup cepat untuk mencegah provokasi, itulah kuncinya ”, kata Esper.
Dia juga mendukung rencana beberapa negara Eropa untuk meluncurkan misi maritim bersama di Selat Hormuz untuk meningkatkan keamanan navigasi komersial di sana. “Saya pikir itu semua membantu. Semuanya mengirim pesan yang sama yang kami coba kirim. Itu adalah kebebasan navigasi dan tidak ada tindakan provokatif di selat itu," tukasnya.
(esn)