Kapal Selam Baru Korut Diduga Bekas Soviet

Kamis, 25 Juli 2019 - 13:26 WIB
Kapal Selam Baru Korut...
Kapal Selam Baru Korut Diduga Bekas Soviet
A A A
SEOUL - Kapal selam rudal balistik Korea Utara (Korut) yang baru diluncurkan pada Selasa lalu tampaknya bukan betul-betul baru. Kapal selam itu disinyalir adalah kapal selam kelas Golf milik Uni Soviet yang sudah disulap menjadi baru.

Seperti dikutip dari media Korea Selatan (Korsel), Chosun Ilbo, Kamis (25/7/2019), berdasarkan foto dan klip video yang dirilis oleh media pemerintah, kapal selam Korut memiliki jembatan dan busur yang serupa dengan kapal selam milik Soviet. (Baca juga: Korut Kirim Sinyal Lanjutkan Program Rudal Balistik )

Uni Soviet menggunakan kapal selam Golf dari akhir 1950-an hingga awal 90-an. Kapal selam itu memiliki panjang 98,9 m dengan perpindahan terendam 3.500 ton dan mampu membawa tiga rudal balistik.

Pada pertengahan 1990-an, Korut mengimpor satu kapal selam Golf dari Rusia yang tidak lebih dari besi tua tetapi tidak membongkarnya. Pada saat itu, sistem pengendali kebakaran hilang tetapi tabung peluncuran rudal masih utuh.

Golf memiliki jarak tempuh hingga 17.600 km, lumayan jauh untuk sebuah kapal selam baru milik Korut untuk berlayar keluar dan meluncurkan rudal Pukguksong-1 dengan jangkauan 1.500 hingga 2.000 km, cukup dekat ke daratan Amerika Serikat (AS).

Media pemerintah menunjukkan gambar buram atau pixelated dari bagian belakang jembatan tempat rudal balistik dapat dimuat.

Korut membuatnya seolah-olah pengerahan kapal selam sudah dekat, tetapi para ahli percaya kapal itu belum selesai. Diperlukan satu hingga tiga tahun untuk menguji sub baru sebelum dikerahkan.

Joseph Bermudez dari Pusat Studi Strategis dan Internasional mengatakan kepada Radio Free Asia bahwa bahkan jika Korut telah membangun kapal selam rudal balistik baru, itu tidak akan menimbulkan ancaman langsung.

Sementara CNN mengutip Melissa Hanham dari Open Nuclear Network mengatakan, tidak jelas seberapa panjang kapal selam di foto yang beredar.

"Kapal itu masih di gudang, belum dimasukkan ke dalam dok kering, itu tampaknya belum selesai," ujarnya.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0868 seconds (0.1#10.140)