Bocah 13 Tahun Coba Curi 2 Pesawat dan Sempat Mengemudikannya
A
A
A
BEIJING - Aksi nakal seorang bocah 13 tahun di China ini tak biasa. Dia sukses menerobos sistem keamanan di sebuah resor liburan dan mencoba mencuri dua pesawat.
Aksi si bocah yang terekam closed-circuit television (CCTV) atau kamera pengawas tersebut berlangsung tengah malam. Hebatnya, dia berhasil membobol kokpit dan sempat mengemudikan kedua pesawat secara bergantian, yang salah satunya menabrak pagar di landasan pacu.
Saat menjalankan pesawat sport curian pertama, dia berhasil meluncur. Namun, kehilangan kendali dan menabrak pagar terdekat.
Tak kapok, bocah itu kemudian turun dari pesawat dan memasuki kokpit pesawat curian kedua. Dia menjalankan pesawat di sepanjang landasan pacu selama beberapa menit sebelum dia turun.
Staf di Taihu National Holiday Resort, yang terletak di tepi Danau Taihu di Kota Huzhou di Provinsi Zhejiang, China Timur, tiba di pangkalan udara pada keesokan harinya. Staf tersebut menemukan kedua pesawat SeaRey sudah berada di luar hanggar.
Pesawat sport SeaRey digunakan untuk kunjungan wisata di hotspot wisata. Staf tersebut bahkan ingat bahwa dia melihat bocah itu itu sehari sebelumnya di landasan pacu mengamati pesawat selama hampir dua jam.
Bocah itu diyakini telah menyelinap keluar dari rumahnya tanpa ada yang tahu keberadaannya.
Pihak berwenang akhirnya berhasil menemukan bocah remaja tersebut di rumah dan sedang mengerjakan pekerjaan sekolahnya.
Keluarganya sama sekali tidak menyadari bahwa bocah itu telah menerobos batas landasan pacu dan mencoba terbang dengan pesawat curian.
Pejabat polisi terus menyelidiki kasus ini. Kejadian itu berlangsung 15 Juli 2019.
Pengawas pangkalan penerbangan wisatawan yang diidentifikasi dengan nama pendek He menerima uang 2.000 RMB sebagai kompensasi dari keluargan anak 13 tahun tersebut. Kendati demikian, salah satu pesawat itu mengalami kerusakan dengan kerugian sekitar 8.000 RMB.
He mengatakan, remaja itu tidak akan pernah bisa menerbangkan pesawat, karena hanya seorang pilot berpengalaman yang dapat menyesuaikan sayap pesawat untuk lepas landas.
"Anak ini benar-benar sangat pintar. Kami mengaguminya! Dia bisa memulai (menjalankan) pesawat tanpa pelatihan apa pun, hanya dengan mengamati kami," kata He, seperti dikutip Mirror, Sabtu (20/7/2019).
“Dia punya potensi! Saya berharap dia bisa mengikuti kursus penerbangan di masa depan dan menjadi pilot berlisensi," ujarnya.
He mengatakan dia akan meningkatkan keamanan pangkalan udara untuk mencegah insiden seperti itu terjadi lagi.
Aksi si bocah yang terekam closed-circuit television (CCTV) atau kamera pengawas tersebut berlangsung tengah malam. Hebatnya, dia berhasil membobol kokpit dan sempat mengemudikan kedua pesawat secara bergantian, yang salah satunya menabrak pagar di landasan pacu.
Saat menjalankan pesawat sport curian pertama, dia berhasil meluncur. Namun, kehilangan kendali dan menabrak pagar terdekat.
Tak kapok, bocah itu kemudian turun dari pesawat dan memasuki kokpit pesawat curian kedua. Dia menjalankan pesawat di sepanjang landasan pacu selama beberapa menit sebelum dia turun.
Staf di Taihu National Holiday Resort, yang terletak di tepi Danau Taihu di Kota Huzhou di Provinsi Zhejiang, China Timur, tiba di pangkalan udara pada keesokan harinya. Staf tersebut menemukan kedua pesawat SeaRey sudah berada di luar hanggar.
Pesawat sport SeaRey digunakan untuk kunjungan wisata di hotspot wisata. Staf tersebut bahkan ingat bahwa dia melihat bocah itu itu sehari sebelumnya di landasan pacu mengamati pesawat selama hampir dua jam.
Bocah itu diyakini telah menyelinap keluar dari rumahnya tanpa ada yang tahu keberadaannya.
Pihak berwenang akhirnya berhasil menemukan bocah remaja tersebut di rumah dan sedang mengerjakan pekerjaan sekolahnya.
Keluarganya sama sekali tidak menyadari bahwa bocah itu telah menerobos batas landasan pacu dan mencoba terbang dengan pesawat curian.
Pejabat polisi terus menyelidiki kasus ini. Kejadian itu berlangsung 15 Juli 2019.
Pengawas pangkalan penerbangan wisatawan yang diidentifikasi dengan nama pendek He menerima uang 2.000 RMB sebagai kompensasi dari keluargan anak 13 tahun tersebut. Kendati demikian, salah satu pesawat itu mengalami kerusakan dengan kerugian sekitar 8.000 RMB.
He mengatakan, remaja itu tidak akan pernah bisa menerbangkan pesawat, karena hanya seorang pilot berpengalaman yang dapat menyesuaikan sayap pesawat untuk lepas landas.
"Anak ini benar-benar sangat pintar. Kami mengaguminya! Dia bisa memulai (menjalankan) pesawat tanpa pelatihan apa pun, hanya dengan mengamati kami," kata He, seperti dikutip Mirror, Sabtu (20/7/2019).
“Dia punya potensi! Saya berharap dia bisa mengikuti kursus penerbangan di masa depan dan menjadi pilot berlisensi," ujarnya.
He mengatakan dia akan meningkatkan keamanan pangkalan udara untuk mencegah insiden seperti itu terjadi lagi.
(mas)