Ukraina-Rusia Setuju Lakukan Pertukaran Tahanan

Rabu, 17 Juli 2019 - 01:38 WIB
Ukraina-Rusia Setuju...
Ukraina-Rusia Setuju Lakukan Pertukaran Tahanan
A A A
KIEV - Seorang pejabat senior Ukraian mengatakan negaranya dan Rusia sepakat untuk melakukan pertukaran tahan dari konflik di Ukraian timur.

Pasukan Kiev telah memerangi separatis pro-Rusia di wilayah Donbass, Ukraina timur, sejak 2014 dalam konflik yang telah menewaskan lebih dari 13.000 jiwa. Pertempuran sporadis berlanjut meskipun ada perjanjian gencatan senjata.

Dalam pertukaran tahanan terakhir, yang dilakukan pada bulan Desember 2017, Ukraina menyerahkan sekitar 300 tawanan kepada separatis pro-Rusia dan mengambil kembali sekitar 70. Namun perselisihan telah mencegah terjadinya pertukaran tahanan lebih lanjut sejak itu.

"Kami telah sepakat untuk menukar sejumlah tawanan kami selama satu bulan," kata Vadym Prystaiko, seorang pejabat senior presiden dan calon untuk jabatan menteri luar negeri Ukraina.

"Tugas kita sekarang adalah untuk bertukar, untuk mengembalikan orang-orang kita pulang," imbuhnya seperti dikutip dari Reuters, Rabu (17/7/2019).

Namun Prystaiko tidak memberikan perincian tentang jumlah yang terlibat atau kapan proses itu dimulai.

Rusia masih menahan puluhan tawanan Ukraina dari konflik di Ukraina timur, namun tidak diketahui berapa banyak warga Rusia ditahan di Ukraina.

Presiden Rusia Vladimir Putin dan pemimpin baru Ukraina, Volodymyr Zelenskiy, membahas masalah pertukaran tahanan selama percakapan telepon pertama mereka minggu lalu.

Viktor Medvedchuk, sekutu dekat Kremlin di Ukraina, mengatakan pekan lalu bahwa Kiev dan Moskow dapat bertukar tahanan dalam hitungan hari, jika Ukraina menunjukkan kemauan politik.

Dia mengatakan pembuat film Ukraina Oleg Sentsov, yang dipenjara oleh Moskow atas tuduhan terorisme, bisa jadi di antara mereka yang ditukar.

"Ini akan membutuhkan (lebih banyak) percakapan telepon. Kami siap untuk membahas topik ini setiap hari jika perlu," kata Prystaiko.

Dia mengatakan Putin dan Zelenskiy juga telah membahas selama percakapan telepon mereka tentang nasib 24 pelaut yang ditangkap oleh angkatan laut Rusia di Selat Kerch November lalu. Moskow menuduh mereka memasuki perairan Rusia secara ilegal, yang dibantah Kiev.

Hingga saat ini belum ada konfirmasi dari Moskow tentang kesepakatan tersebut.

Sementara itu ombudsman Rusia dan Ukraina mengatakan di Moskow pada hari Selasa bahwa mereka sedang mendiskusikan kemungkinan presiden Ukraina dan Rusia mengampuni beberapa tahanan.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8361 seconds (0.1#10.140)