Hizbullah Pangkas Pasukannya di Suriah

Sabtu, 13 Juli 2019 - 10:29 WIB
Hizbullah Pangkas Pasukannya...
Hizbullah Pangkas Pasukannya di Suriah
A A A
BEIRUT - Pemimpin kelompok Hizbullah Lebanon, Hassan Nasrallah mengatak, ia telah mengurangi jumlah pasukannya di Suriah. Kelompok Hizbullah diketahui mendukung rezim Bashar al-Assad dalam perang saudara yang telah berlangsung selama delapan tahun.

"Tentara Suriah telah pulih dan telah menemukan bahwa hari ini tidak membutuhkan kita," katanya dalam sebuah wawancana yang disiarkan di televisi Al-Manar milik Hizbullah..

“Kami hadir di setiap area yang dulu kami tuju. Kami masih di sana, tetapi kami tidak perlu berada di sana dalam jumlah besar selama tidak ada kebutuhan praktis,” imbuhnya seperti dikutip dari Arab News, Sabtu (13/7/2019).

Kepala gerakan Syiah yang didukung Iran ini telah berperang di Suriah sejak 2013. Namun ia tidak memberikan rincian tentang sejauh mana pengurangan tersebut.

Didukung oleh Rusia dan Iran, pemerintah Damaskus telah mengambil kembali sebagian besar wilayah dari pemberontak sejak 2015. Sekarang, rezim Damaskus telah mengendalikan sekitar 60 persen wilayah negara itu.

Nasrallah mengatakan tidak ada pasukannya yang saat ini terlibat dalam pertempuran di wilayah barat laut Suriah, Idlib, di mana rezim dan pasukan Rusia telah meningkatkan pemboman mematikan di sebuah benteng yang dioperasionalkan oposisi sejak akhir April.

"Tetapi jika ada kebutuhan untuk kembali, semua yang ada di sana akan kembali ke Suriah," ia menekankan.

Menanggapi pertanyaan tentang serangan udara Israel berulang-ulang di Suriah, ia mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu te;ah "menipu rakyatnya."

"Dia memainkan permainan brinkmanship, karena Iran tidak akan meninggalkan Suriah," katanya memperingatkan.

Israel telah melakukan ratusan serangan di Suriah terhadap apa yang dikatakannya adalah target militer Iran dan Hizbullah. Mereka telah bersumpah untuk menjaga Iran untuk tidak mempertahankan militernya di Suriah.

Wawancara Nasrallah datang untuk menandai dimulainya perang 2006 antara Hizbullah dengan Israel. Perang itu menewaskan lebih dari 1.200 warga Libanon, kebanyakan warga sipil, dan lebih dari 160 warga Israel, sebagian besar tentara.

Kedua negara secara teknis masih berperang, dan pasukan penjaga perdamaian PBB mengatakan tiga terowongan telah ditemukan telah digali di bawah perbatasan dari Libanon ke Israel sejak akhir tahun lalu.

Pemimpin kelompok itu memperingatkan bahwa instalasi kunci Israel di sepanjang pantai Mediterania termasuk Tel Aviv berada dalam dalam jangkauan roketnya.
(ian)
Berita Terkait
8 Tewas akibat Pager...
8 Tewas akibat Pager Meledak Bersamaan di Lebanon
Israel Menyalahkan Hizbullah...
Israel Menyalahkan Hizbullah atas Serangan di Majdal Shams
Pasukan Israel Hancurkan...
Pasukan Israel Hancurkan Pos Pengamatan Suriah di Dataran Tinggi Golan
Benarkah Hizbullah Terlibat...
Benarkah Hizbullah Terlibat Memprovokasi Konflik Berdarah Terbaru di Suriah?
Israel Serang Lebanon...
Israel Serang Lebanon Selatan, 10 Warga Suriah Tewas
Hizbullah dan Milisi...
Hizbullah dan Milisi Suriah Jalankan Pabrik Narkoba di Tengah Perang
Berita Terkini
8 Negara yang Dimintai...
8 Negara yang Dimintai Bantuan untuk Padamkan Kebakaran Israel
35 menit yang lalu
Jet-jet Tempur Israel...
Jet-jet Tempur Israel Bombardir Damaskus Dekat Istana Presiden Suriah
3 jam yang lalu
Putin Tunjukkan Apartemen...
Putin Tunjukkan Apartemen Mewah untuk Pertama Kalinya, Ada Gereja Pribadi Berlapis Emas
3 jam yang lalu
AS Siap Habiskan 100...
AS Siap Habiskan 100 Hari Lagi untuk Damaikan Rusia dan Ukraina
4 jam yang lalu
Israel Dilanda Kebakaran...
Israel Dilanda Kebakaran Hebat, Ini Respons Hamas
4 jam yang lalu
Donald Trump Bakal Pecat...
Donald Trump Bakal Pecat Penasihat Keamanan Nasional Mike Waltz, Ini Penyebabnya
5 jam yang lalu
Infografis
Rendang dan Gulai Masuk...
Rendang dan Gulai Masuk Daftar Rebusan Terenak di Dunia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved