Rusia: AS Ingin Jadikan Luar Angkasa Arena Perang
A
A
A
MOSKOW - Kepala Staff Umum militer Rusia, Andrei Sterlin mengatakan bahwa Amerika Serikat (AS) saat ini mencoba untuk menjadikan luar angkasa sebagai arena untuk berperang. Ini adalah respon atas keputusan Washington membentuk Pasukan Luar Angkasa.
Sterlin menuturkan Moskow juga sangat mengecam penolakan AS untuk terlibat dalam pembicaraan dengan Rusia dan China, mengenai larangan penempatan senjata di luar angkasa.
"Pentagon menganggap luar angkasa sebagai arena potensial operasi militer dan tuntutan untuk mempertahankan kebebasan manuver penuh dalam arah ini," kata Sterlin dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Sputnik pada Kamis (11/7).
"Dalam hal ini, AS menolak untuk mengadakan pembicaraan berdasarkan rancangan perjanjian Rusia-China tentang pencegahan penempatan senjata di luar angkasa dan pembentukan kerangka hukum internasional yang membatasi kemampuannya untuk menggunakan ruang untuk tujuan militer," sambungnya.
Presiden AS, Donald Trump pada bulan Februari menandatangani arahan untuk mendirikan cabang Angkatan Udara baru, Pasukan Luar Angkasa AS, yang akan fokus pada pengawasan global, penargetan rudal, dan melawan senjata hipersonik China dan Rusia, di antara prioritas lainnya.
Rusia mengecam langkah itu, menyerukan AS untuk menghindari perlombaan senjata di ruang angkasa. China menggemakan sikap Moskow, menekankan bahwa Washington berusaha untuk membenarkan supremasinya di ruang angkasa dengan melakukan langkah ini.
Sterlin menuturkan Moskow juga sangat mengecam penolakan AS untuk terlibat dalam pembicaraan dengan Rusia dan China, mengenai larangan penempatan senjata di luar angkasa.
"Pentagon menganggap luar angkasa sebagai arena potensial operasi militer dan tuntutan untuk mempertahankan kebebasan manuver penuh dalam arah ini," kata Sterlin dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Sputnik pada Kamis (11/7).
"Dalam hal ini, AS menolak untuk mengadakan pembicaraan berdasarkan rancangan perjanjian Rusia-China tentang pencegahan penempatan senjata di luar angkasa dan pembentukan kerangka hukum internasional yang membatasi kemampuannya untuk menggunakan ruang untuk tujuan militer," sambungnya.
Presiden AS, Donald Trump pada bulan Februari menandatangani arahan untuk mendirikan cabang Angkatan Udara baru, Pasukan Luar Angkasa AS, yang akan fokus pada pengawasan global, penargetan rudal, dan melawan senjata hipersonik China dan Rusia, di antara prioritas lainnya.
Rusia mengecam langkah itu, menyerukan AS untuk menghindari perlombaan senjata di ruang angkasa. China menggemakan sikap Moskow, menekankan bahwa Washington berusaha untuk membenarkan supremasinya di ruang angkasa dengan melakukan langkah ini.
(esn)