Lewat Telepon, Trump-Macron Bahas Nuklir Iran
A
A
A
WASHINGTON - Gedung Putih menuturkan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump dan Presiden Prancis, Emanuel Macron telah melakukan pembicaraan melalui sambungan telepon membahas mengenai nuklir Iran.
Dalam pembicaraan tersebut, ungkap Gedung Putih, baik Trump ataupun Macron sepakat bahwa mereka tidak akan membiarkan Iran untuk mengembangkan, terlebih memiliki senjata nuklir.
"Presiden Donald J. Trump berbicara melalui telepon dengan Presiden Emmanuel Macron dari Prancis. Mereka membahas upaya berkelanjutan untuk memastikan bahwa Iran tidak mendapatkan senjata nuklir dan untuk mengakhiri perilaku tidak stabil Iran di Timur Tengah," kata Gedung Putih, seperti dilansir Sputnik pada Selasa (9/7).
Sementara itu, sebelumnya, Penasihat keamanan nasional AS, John Bolton mengatakan Washington akan terus menerapkan tekanan maksimal kepada Teheran, sampai Iran memutuskan meninggalkan ambisi nuklir mereka.
Bolton menuturkan bahwa tekanan maksimal AS terhadap Iran bukan hanya untuk mencegah Teheran mendapatkan senjata nuklir. Tetapi, ungkap Bolton, ini juga dilakukan agar Iran menghentikan kebijakan merusaknya di kawasan.
"Kami akan terus meningkatkan tekanan pada rezim Iran sampai ia meninggalkan program senjata nuklirnya dan mengakhiri aktivitas kekerasannya di Timur Tengah, termasuk melakukan dan mendukung terorisme di seluruh dunia," kata Bolton.
Dalam pembicaraan tersebut, ungkap Gedung Putih, baik Trump ataupun Macron sepakat bahwa mereka tidak akan membiarkan Iran untuk mengembangkan, terlebih memiliki senjata nuklir.
"Presiden Donald J. Trump berbicara melalui telepon dengan Presiden Emmanuel Macron dari Prancis. Mereka membahas upaya berkelanjutan untuk memastikan bahwa Iran tidak mendapatkan senjata nuklir dan untuk mengakhiri perilaku tidak stabil Iran di Timur Tengah," kata Gedung Putih, seperti dilansir Sputnik pada Selasa (9/7).
Sementara itu, sebelumnya, Penasihat keamanan nasional AS, John Bolton mengatakan Washington akan terus menerapkan tekanan maksimal kepada Teheran, sampai Iran memutuskan meninggalkan ambisi nuklir mereka.
Bolton menuturkan bahwa tekanan maksimal AS terhadap Iran bukan hanya untuk mencegah Teheran mendapatkan senjata nuklir. Tetapi, ungkap Bolton, ini juga dilakukan agar Iran menghentikan kebijakan merusaknya di kawasan.
"Kami akan terus meningkatkan tekanan pada rezim Iran sampai ia meninggalkan program senjata nuklirnya dan mengakhiri aktivitas kekerasannya di Timur Tengah, termasuk melakukan dan mendukung terorisme di seluruh dunia," kata Bolton.
(esn)