7 Pemimpin Dunia yang Dimakzulkan dari Kekuasaannya

Kamis, 04 Juli 2019 - 17:39 WIB
7 Pemimpin Dunia yang Dimakzulkan dari Kekuasaannya
7 Pemimpin Dunia yang Dimakzulkan dari Kekuasaannya
A A A
BANYAK pemimpin dunia dimakzulkan atau dipaksa mengundurkan diri dari jabatannya. Rata-rata karena terlibat skandal korupsi dan pelanggaran hukum lain. Namun, ada juga kepala negara yang dimakzulkan sebagai hasil konspirasi politik dengan mengumbar tuduhan palsu.

Presiden ke-4 Republik Indonesia, KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) adalah korban konspirasi politik yang memaksanya mengundurkan diri dengan tuduhan yang sampai saat ini tak pernah terbukti. Meski dimakzulkan, nama Gus Dur abadi sebagai Bapak Bangsa.

Pada ulang tahun ke-7, SINDOnews.com menyuguhkan daftar tujuh pemimpin dunia yang dimakzulkan atau dipaksa mengundurkan diri dari jabatannya. Berikutnya daftarnya;

1. Park Geun-hye (Korea Selatan)
7 Pemimpin Dunia yang Dimakzulkan dari Kekuasaannya
Foto/REUTERS
Presiden perempuan ini dicekal akan diberhentikan secara permanen dari jabatannya, setelah Mahkamah Konstitusi mengumumkan keputusannya pada 10 Maret 2017.

Dia dimakzulkan karena dianggap membiarkan munculnya kasus skandal korupsi yang melibatkan para koleganya. Tak hanya dimakzulkan, Park Geun-hye juga dijebloskan ke penjara.

2. Carlos Andres Perez (Venezuela)
7 Pemimpin Dunia yang Dimakzulkan dari Kekuasaannya
Foto/REUTERS
Presiden ini dituduh melakukan penggelapan dan pengayaan ilegal. Dia ditangguhkan pada Mei 1993 dan dimakzulkan oleh Kongres pada 31 Agustus 1993.

Venezuela yang saat ini dipimpin Presiden Nicolas Maduro sedang dilanda krisis ekonomi dan krisis politik. Dia hendak digulingkan kubu oposisi yang didukung banyak negara, termasuk Amerika Serikat.

3. Abdala Bucaram (Ekuador)
7 Pemimpin Dunia yang Dimakzulkan dari Kekuasaannya
Foto/Vistazo
Presiden Bucaram dituduh menyedot dana publik. Dia resmi dimakzulkan pada 6 Februari 1997 karena "ketidakmampuan fisik dan mental".Dia diberhentikan hanya enam bulan setelah pelantikannya sebagai presiden.

4. Alberto Fujimori (Peru)
7 Pemimpin Dunia yang Dimakzulkan dari Kekuasaannya
Foto/REUTERS
Pada 21 November 2000. Fujimori mengundurkan diri dari kursi kepresidenan melalui faks dari Tokyo, di mana ia mengklaim kewarganegaraan Jepang melalui orang tuanya. Kongres menolak untuk menerima pengunduran diri dan sebagai gantinya dia dimakzulkan dan dilarang memegang jabatan publik selama 10 tahun.

Dia diekstradisi dan dipenjara selama 25 tahun karena memerintahkan pembantaian warga sipil dan korupsi.

5. KH Abdurrahman Wahid (Indonesia)
7 Pemimpin Dunia yang Dimakzulkan dari Kekuasaannya
Foto/REUTERS
Presiden keempat Indonesia yang dikenal dengan sapaan Gus Dur ini dituduh tidak kompeten dan korupsi saat berkuasa. Konspirasi politik memaksanya mengundurkan dari kursi kepresidenan pada 23 Juli 2001.

Gus Dur saat itu bisa saja melawan karena pendukungnya juga banyak. Namun, dia justru mencegah para pendukungnya datang ke Jakarta untuk membelanya. Dia memilih mengundurkan diri dengan alasan tidak ingin ada pertumpahan darah. "Tak ada kekuasaan yang boleh dipertahankan dengan mengorbankan masyarakat," katanya.

Tuduhan skandal korupsi sama sekali tak pernah terbukti sampai sekarang. Nama Gus Dur tetap bersih. Dia telah meninggal dunia, dan dikenang sebagai Bapak Bangsa. Setelah mengundurkan diri, Gus Dur pernah ditanya soal konspirasi politik yang melengserkannya dan tuduhan korupsi yang dialamatkan kepadanya. Jawabannya sepele; "Sejarah akan membuktikannya."

6. Rolandas Paksas (Lithuania)
7 Pemimpin Dunia yang Dimakzulkan dari Kekuasaannya
Foto/REUTERS
Pada tanggal 6 April 2004, Presiden Rolandas Paksas dimakzulkan setelah didakwa memberikan kewarganegaraan Lithuania kepada seorang pengusaha Rusia dengan imbalan pembayaran uang.

Dia dilarang memegang jabatan publik di Lithuania, tetapi terpilih menjadi anggota Parlemen Eropa pada tahun 2009.

7. Fernando Lugo (Paraguay)
7 Pemimpin Dunia yang Dimakzulkan dari Kekuasaannya

Presiden Fernando Lugo dipaksa turun dari kursi kepresidenan pada 22 Juni 2012 atas tuduhan lalai bertugas setelah menangani sengketa tanah yang menewaskan 17 orang.

Sumber: New Straits Times/AlterNet
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5784 seconds (0.1#10.140)