Rayakan Ulang Tahun Imelda Marcos, Ratusan Orang Keracunan Makanan
A
A
A
MANILA - Sekitar 260 orang dirawat di rumah sakit setelah mengalami keracunan makanan selama perayaan ulang tahun ke-90 Imelda Marcos yang mewah. Diperkirakan sekitar 2.000 orang menghadiri acara perayaan yang dihelat di sebuah kompleks olahraga di timur Ibu Kota Filipina, Manila, itu.
Ketua Palang Merah Nasional Filipina yang mengerahkan tim darurat untuk membantu pasien, Richard Gordon mengatakan, para korban menderita muntah-muntah dan pusing.
Gordon, yang juga seorang senator Filipina, mengatakan para korban jatuh sakit setelah memakan sup daging dan telur dalam acara tersebut. Ia kemudian men-tweet foto-foto dan laporan kejadian setelahnya.
Anak perempuan tertua Marcos yang menjabat sebagai senator pada minggu ini, Imee Marcos (63), menyatakan bahwa meskipun insiden keracunan makanan itu telah merusak perayaan, keluarganya tetap kuat.
"Insiden keracunan makanan ini mungkin sudah merusak (perayaan), tetapi kami tetap solid," katanya seperti dikutip dari Fox News, Rabu (3/7/2019).
Almarhum suami Imelda Marcos, mantan Presiden Ferdinand Marcos, memerintah Filipina selama dua dekade sebelum diasingkan ke Hawaii tiga tahun setelah revolusi “kekuasaan rakyat” pada 1986 mengakhiri masa pemerintahannya.
Selama kediktatoran Marcos, Imelda dan Ferdinand diyakini telah mencuri kas negara hingga USD10 miliar, membunuh atau memenjarakan ribuan aktivis yang menentang pemerintahan mereka. Imelda Marcos dikenal luas karena kekayaannya yang mewah. Ia menyita perhatian karena koleksi sepatunya. Ribuan pasang sepatunya ditemukan setelah publik menggeledah istana presiden ketika keluarga itu melarikan diri 33 tahun yang lalu.
Sementara hanya sebagian kecil dari aset-aset itu yang ditemukan, Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengatakan bahwa keluarga Marcos mendekatinya dua tahun lalu dan rela mengembalikan sebagian uang itu. Mereka tidak mengakui bahwa mereka bersalah atas kejahatan apa pun.
Duterte, yang terpilih pada tahun 2016, telah setia kepada keluarga Marcos dan menyatakan bahwa mereka secara signifikan mendukung kampanyenya. Dia kemudian menepati janjinya kepada keluarga, menguburkan jasad Ferdinand Marcos di kuburan para pahlawan Manila yang memicu protes.
November lalu, pengadilan Filipina menghukum Imelda Marcos lebih dari 40 tahun penjara dengan tuduhan bahwa ia menciptakan organisasi swasta untuk menyembunyikan kekayaannya. Dia tetap bebas meskipun ada perintah pengadilan untuk penangkapannya.
Ketua Palang Merah Nasional Filipina yang mengerahkan tim darurat untuk membantu pasien, Richard Gordon mengatakan, para korban menderita muntah-muntah dan pusing.
Gordon, yang juga seorang senator Filipina, mengatakan para korban jatuh sakit setelah memakan sup daging dan telur dalam acara tersebut. Ia kemudian men-tweet foto-foto dan laporan kejadian setelahnya.
Anak perempuan tertua Marcos yang menjabat sebagai senator pada minggu ini, Imee Marcos (63), menyatakan bahwa meskipun insiden keracunan makanan itu telah merusak perayaan, keluarganya tetap kuat.
"Insiden keracunan makanan ini mungkin sudah merusak (perayaan), tetapi kami tetap solid," katanya seperti dikutip dari Fox News, Rabu (3/7/2019).
Almarhum suami Imelda Marcos, mantan Presiden Ferdinand Marcos, memerintah Filipina selama dua dekade sebelum diasingkan ke Hawaii tiga tahun setelah revolusi “kekuasaan rakyat” pada 1986 mengakhiri masa pemerintahannya.
Selama kediktatoran Marcos, Imelda dan Ferdinand diyakini telah mencuri kas negara hingga USD10 miliar, membunuh atau memenjarakan ribuan aktivis yang menentang pemerintahan mereka. Imelda Marcos dikenal luas karena kekayaannya yang mewah. Ia menyita perhatian karena koleksi sepatunya. Ribuan pasang sepatunya ditemukan setelah publik menggeledah istana presiden ketika keluarga itu melarikan diri 33 tahun yang lalu.
Sementara hanya sebagian kecil dari aset-aset itu yang ditemukan, Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengatakan bahwa keluarga Marcos mendekatinya dua tahun lalu dan rela mengembalikan sebagian uang itu. Mereka tidak mengakui bahwa mereka bersalah atas kejahatan apa pun.
Duterte, yang terpilih pada tahun 2016, telah setia kepada keluarga Marcos dan menyatakan bahwa mereka secara signifikan mendukung kampanyenya. Dia kemudian menepati janjinya kepada keluarga, menguburkan jasad Ferdinand Marcos di kuburan para pahlawan Manila yang memicu protes.
November lalu, pengadilan Filipina menghukum Imelda Marcos lebih dari 40 tahun penjara dengan tuduhan bahwa ia menciptakan organisasi swasta untuk menyembunyikan kekayaannya. Dia tetap bebas meskipun ada perintah pengadilan untuk penangkapannya.
(ian)