China Salahkan AS atas Keputusan Iran Lampaui Batas Pengayaan Uranium
A
A
A
BEIJING - China mengatakan, pihaknya menganggap kebijakan tekanan maksimum Amerika Serikat (AS) menjadi alasan yang mendasari keputusan Iran untuk mengurangi banyak komitmennya di bawah kesepakatan nuklir.
Awal pekan ini, Iran menyatakan telah melampaui batas pengayaan uranium. Ini merupakan tahap pertama dari langkah Teheran mengurangi komitmetnya atas kesepakatan tersebut.
"Kami telah menekankan pada banyak kesempatan sebelumnya, bahwa tekanan maksimum AS adalah penyebab utama dari ketegangan yang saat ini terjadi," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Geng Shuang seperti dilansir PressTV pada Rabu (3/7).
Sebelumnya, pernyataan serupa juga disampaikan oleh Rusia. Moskow menyatakan, meskipun keputusan Iran patut disesalkan, tapi langkah itu adalah dampak dari keputusan AS mundur dari kesepakatan nuklir.
"Ini tentu saja adalah sesuatu hal yang disesali, tetapi orang tidak boleh mendramatisasi situasi ini. Ini harus dipahami sebagai konsekuensi alami dari peristiwa yang telah terjadi sebelumnya," kata Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Ryabkov.
Ryabkov kemudian mengecam tekanan yang belum pernah terjadi sebelumnya dari AS terhadap Iran. Di mana, di saat yang bersamaan Washington meminta Teheran untuk berperilaku bertanggung jawab.
Awal pekan ini, Iran menyatakan telah melampaui batas pengayaan uranium. Ini merupakan tahap pertama dari langkah Teheran mengurangi komitmetnya atas kesepakatan tersebut.
"Kami telah menekankan pada banyak kesempatan sebelumnya, bahwa tekanan maksimum AS adalah penyebab utama dari ketegangan yang saat ini terjadi," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Geng Shuang seperti dilansir PressTV pada Rabu (3/7).
Sebelumnya, pernyataan serupa juga disampaikan oleh Rusia. Moskow menyatakan, meskipun keputusan Iran patut disesalkan, tapi langkah itu adalah dampak dari keputusan AS mundur dari kesepakatan nuklir.
"Ini tentu saja adalah sesuatu hal yang disesali, tetapi orang tidak boleh mendramatisasi situasi ini. Ini harus dipahami sebagai konsekuensi alami dari peristiwa yang telah terjadi sebelumnya," kata Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Ryabkov.
Ryabkov kemudian mengecam tekanan yang belum pernah terjadi sebelumnya dari AS terhadap Iran. Di mana, di saat yang bersamaan Washington meminta Teheran untuk berperilaku bertanggung jawab.
(esn)