Israel Lepaskan Menteri Palestina setelah Menahannya Beberapa Jam
A
A
A
YERUSALEM - Pasukan polisi Israel membebaskan seorang menteri Palestina setelah menahannya selama beberapa jam.
Menteri Palestina untuk Urusan Yerusalem, Fadi al-Hadami ditangkap polisi Israel pada Minggu dini hari di rumahnya di Yerusalem Timur. Polisi Zionis tak menjelaskan alasan penangkapan dan penahanannya.
Juru bicara kepolisian Israel Micky Rosenfeld mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa al-Hadami ditahan karena "kegiatan di Yerusalem".
Setelah pembebasannya pada hari Minggu, pengacara al-Hadami seperti dikutip kantor berita Palestina, Wafa, mengatakan penangkapan itu terkait keterlibatan anak buah al-Hadami dalam mendampingi kunjungan Presiden Chile Sebastian Pinera ke kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem beberapa hari yang lalu.
Media Palestina sebelumnya melaporkan bahwa lima pria Palestina lainnya juga telah ditangkap di sejumlah daerah di Yerusalem, Betlehem dan selatan Hebron di Tepi Barat.
Sejumlah tahanan yang diidentifikasi antara lain bernama Haydar dan Alaa Dirbas. Mereka ditangkap di Rumah Sakit Maqasid di Yerusalem Timur. Tahanan lain, Ihab Saeed, ditangkap di desanya di dekat Yerusalem.
Pihak berwenang Israel tidak berkomentar mengapa pria-pria itu ditangkap.
Pada hari Selasa, al-Hadami terlihat bersama Pinera dalam tur ke situs suci Yerusalem yang selama ini menjadi titik nyala konflik Israel-Palestina. Kunjungan Pinera yang didampingi pejabat Palestina itu membuat Israel marah karena merupakan pelanggaran peraturan dan pelanggaran kesepahaman yang dicapai Israel dan Chile perihal kunjungan kepala negara.
Mengomentari kunjungan Pinera, Menteri Luar Negeri Israel; Israel Katz, mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu pekan lalu bahwa pemerintah menganggap serius setiap pelanggaran kedaulatan Israel di Temple Mount, terutama pelanggaran prosedur yang disepakati.
"Kita harus membedakan antara kebebasan beribadah mutlak yang dijaga Israel (dan) memastikan bahwa kedaulatan kita atas Temple Mount tidak dirugikan," ujarnya.
Kementerian Luar Negeri Israel telah menerima surat resmi dari Kedutaan Besar Chile yang menjelaskan bahwa kunjungan Pinera ke kompleks Al-Aqsa adalah kunjungan pribadi.
Status Al-Aqsa, yang dikenal orang Yahudi sebagai Temple Mount, adalah salah satu masalah paling sensitif dalam konflik Israel-Palestina. Itu adalah situs paling suci bagi umat Yahudi dan umat Islam. Situs ini dikelola oleh Badan Wakaf Muslim, tetapi diamankan oleh polisi Israel.
Menteri Palestina untuk Urusan Yerusalem, Fadi al-Hadami ditangkap polisi Israel pada Minggu dini hari di rumahnya di Yerusalem Timur. Polisi Zionis tak menjelaskan alasan penangkapan dan penahanannya.
Juru bicara kepolisian Israel Micky Rosenfeld mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa al-Hadami ditahan karena "kegiatan di Yerusalem".
Setelah pembebasannya pada hari Minggu, pengacara al-Hadami seperti dikutip kantor berita Palestina, Wafa, mengatakan penangkapan itu terkait keterlibatan anak buah al-Hadami dalam mendampingi kunjungan Presiden Chile Sebastian Pinera ke kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem beberapa hari yang lalu.
Media Palestina sebelumnya melaporkan bahwa lima pria Palestina lainnya juga telah ditangkap di sejumlah daerah di Yerusalem, Betlehem dan selatan Hebron di Tepi Barat.
Sejumlah tahanan yang diidentifikasi antara lain bernama Haydar dan Alaa Dirbas. Mereka ditangkap di Rumah Sakit Maqasid di Yerusalem Timur. Tahanan lain, Ihab Saeed, ditangkap di desanya di dekat Yerusalem.
Pihak berwenang Israel tidak berkomentar mengapa pria-pria itu ditangkap.
Pada hari Selasa, al-Hadami terlihat bersama Pinera dalam tur ke situs suci Yerusalem yang selama ini menjadi titik nyala konflik Israel-Palestina. Kunjungan Pinera yang didampingi pejabat Palestina itu membuat Israel marah karena merupakan pelanggaran peraturan dan pelanggaran kesepahaman yang dicapai Israel dan Chile perihal kunjungan kepala negara.
Mengomentari kunjungan Pinera, Menteri Luar Negeri Israel; Israel Katz, mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu pekan lalu bahwa pemerintah menganggap serius setiap pelanggaran kedaulatan Israel di Temple Mount, terutama pelanggaran prosedur yang disepakati.
"Kita harus membedakan antara kebebasan beribadah mutlak yang dijaga Israel (dan) memastikan bahwa kedaulatan kita atas Temple Mount tidak dirugikan," ujarnya.
Kementerian Luar Negeri Israel telah menerima surat resmi dari Kedutaan Besar Chile yang menjelaskan bahwa kunjungan Pinera ke kompleks Al-Aqsa adalah kunjungan pribadi.
Status Al-Aqsa, yang dikenal orang Yahudi sebagai Temple Mount, adalah salah satu masalah paling sensitif dalam konflik Israel-Palestina. Itu adalah situs paling suci bagi umat Yahudi dan umat Islam. Situs ini dikelola oleh Badan Wakaf Muslim, tetapi diamankan oleh polisi Israel.
(mas)