Militer Rusia Akan Menerima 76 Jet Tempur Siluman Su-57
A
A
A
MOSKOW - Angkatan Udara militer Rusia akan menerima 76 unit jet tempur siluman Su-57 dalam kerangka kontrak dengan Sukhoi Company. Menteri Perindustrian Denis Manturov mengatakannya kepada wartawan pada hari Kamis di Army 2019 Forum.
"76 pesawat," kata Manturov saat menanggapi sebuah pertanyaan, seperti dikutip dari kantor berita TASS, Jumat (28/6/2019).
Wakil Menteri Pertahanan Alexei Krivoruchko mengatakan jet tempur tersebut akan dipasok sebelum 2028.
Pada akhir Mei lalu Krivoruchko mengatakan jet tempur generasi kelima Rusia itu segera diproduksi massal di pabriknya, Komsomolsk-on-Amur Aircraft Plant.
"Kami akan mendapatkan jet tempur pertama (model ini) pada akhir tahun ini. Kami sudah berbicara tentang produksi massal. Kami telah menilai kesiapan jet hari ini, serta kesiapan pabrik untuk produksi massal Su-57. Kami sepenuhnya puas dengan apa yang kami lihat dan berharap semua rencana akan terpenuhi," kata Krivoruchko saat itu.
Pada tahun 2017, sepasang jet tempur Su-57 atau dikenal sebagai PAK-FA didemonstrasikan dengan melakukan pertempuran udara atau dogfight di acara kedirgantaraan MAKS untuk pertama kalinya. Salah satu jet tempur itu melancarkan serangan, sementara yang lain menghindarinya dan menunjukkan kemampuan manuver super. Pilot juga menunjukkan manuver aerobatic, termasuk Cobra Pugachev, terbang dengan sudut kritis serangan dan gerakan pada kecepatan minimum.
Su-57 dirancang untuk menghancurkan semua jenis target udara pada jarak yang jauh dan pendek serta target darat dan laut musuh. Selain itu juga diandalkan sebagai pertahanan udara.
Su-57 terbang pertama kali pada 29 Januari 2010. Dibandingkan dengan pendahulunya, Su-57 yang dibuat dengan bahan komposit tersebut menggabungkan fungsi pesawat penyerang dan jet tempur.
Persenjataannya mencakup rudal hipersonik. Jet tempur yang jadi pesaing F-35 Amerika Serikat ini telah berhasil diuji coba dalam kondisi tempur di Suriah.
"76 pesawat," kata Manturov saat menanggapi sebuah pertanyaan, seperti dikutip dari kantor berita TASS, Jumat (28/6/2019).
Wakil Menteri Pertahanan Alexei Krivoruchko mengatakan jet tempur tersebut akan dipasok sebelum 2028.
Pada akhir Mei lalu Krivoruchko mengatakan jet tempur generasi kelima Rusia itu segera diproduksi massal di pabriknya, Komsomolsk-on-Amur Aircraft Plant.
"Kami akan mendapatkan jet tempur pertama (model ini) pada akhir tahun ini. Kami sudah berbicara tentang produksi massal. Kami telah menilai kesiapan jet hari ini, serta kesiapan pabrik untuk produksi massal Su-57. Kami sepenuhnya puas dengan apa yang kami lihat dan berharap semua rencana akan terpenuhi," kata Krivoruchko saat itu.
Pada tahun 2017, sepasang jet tempur Su-57 atau dikenal sebagai PAK-FA didemonstrasikan dengan melakukan pertempuran udara atau dogfight di acara kedirgantaraan MAKS untuk pertama kalinya. Salah satu jet tempur itu melancarkan serangan, sementara yang lain menghindarinya dan menunjukkan kemampuan manuver super. Pilot juga menunjukkan manuver aerobatic, termasuk Cobra Pugachev, terbang dengan sudut kritis serangan dan gerakan pada kecepatan minimum.
Su-57 dirancang untuk menghancurkan semua jenis target udara pada jarak yang jauh dan pendek serta target darat dan laut musuh. Selain itu juga diandalkan sebagai pertahanan udara.
Su-57 terbang pertama kali pada 29 Januari 2010. Dibandingkan dengan pendahulunya, Su-57 yang dibuat dengan bahan komposit tersebut menggabungkan fungsi pesawat penyerang dan jet tempur.
Persenjataannya mencakup rudal hipersonik. Jet tempur yang jadi pesaing F-35 Amerika Serikat ini telah berhasil diuji coba dalam kondisi tempur di Suriah.
(mas)