Tambang Tembaga Ilegal Runtuh di Kongo, Puluhan Orang Tewas

Jum'at, 28 Juni 2019 - 09:39 WIB
Tambang Tembaga Ilegal Runtuh di Kongo, Puluhan Orang Tewas
Tambang Tembaga Ilegal Runtuh di Kongo, Puluhan Orang Tewas
A A A
KINSHASA - Setidaknya 36 penambang ilegal tewas setelah sebagian tambang tembaga runtuh di Republik Demokratik Kongo. Tambang ini dimiliki oleh raksasa pertambangan Anglo-Swiss Glencore.

"Operasi pencarian dan penyelamatan sedang berlangsung," kata walikota Veronique Upite Nkamina seperti dikutip dari CNN, Jumat (28/6/2019).

Dia mengatakan sejauh ini 36 mayat telah ditarik dari puing-puing dan dibawa ke kamar mayat.

Sementara itu kantor berita Reuters melaporkan bahwa korban tewas adalah setidaknya 39, mengutip gubernur provinsi itu Richard Muyej.

Menurut pernyataan Glencore, para penambang itu bekerja tanpa izin di Kamoto Copper Company (KCC) di wilayah tenggara Kongo ketika dua balkon yang menghadap area ekstraksi runtuh menimpa mereka.

Glencore mengatakan telah mencatat peningkatan penambangan ilegal dalam operasinya di daerah itu, dengan rata-rata 2.000 penambang ilegal memasuki lokasi mereka setiap hari.

"Ini telah menghadirkan risiko yang signifikan bagi karyawan, peralatan operasi, dan penambang rakyat yang ilegal itu sendiri," kata Glencore dalam pernyataan itu.

"KCC mendesak semua penambang ilegal untuk berhenti mempertaruhkan nyawa mereka dengan masuk tanpa izin di situs industri utama," sambung pernyataan itu.

Dalam pernyataan itu, Glencore mengonfirmasi 19 kematian dan mengatakan KCC membantu operasi pencarian dan penyelamatan korban.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3407 seconds (0.1#10.140)