Hamili Pasien dengan Spermanya, Dokter Kanada Dicabut Lisensinya

Jum'at, 28 Juni 2019 - 07:15 WIB
Hamili Pasien dengan...
Hamili Pasien dengan Spermanya, Dokter Kanada Dicabut Lisensinya
A A A
ONTARIO - Seorang dokter kesuburan berusia 80 tahun di Kanada dicabut lisensinya dan dinyatakan tidak kompeten oleh Sekolah Tinggi Dokter dan Ahli Bedah Ontario, Kanada. Musababnya, dia menggunakan spermanya dan sperma donor yang salah untuk membuahi para pasien wanita secara artifisial selama 30 tahun terakhir.

Dokter Bernard Norman Barwin pernah mengakui telah melakukan pelanggaran profesional di hadapan Komite Disiplin Dokter dan Ahli Bedah Ontario pada tahun 2013. Pada minggu ini, komite itu secara resmi menindak Barwin.

"Dia melakukan tindakan pelanggaran profesional karena dia gagal mempertahankan standar profesi dan terlibat dalam tindakan atau lalai yang secara wajar akan dianggap oleh anggota sebagai tindakan memalukan, tidak terhormat atau tidak profesional," kata komite itu dalam sebuah pernyataan.

Komite juga menganggap Barwin tidak kompeten. Selain itu, lisensi medis Barwin dicabut awal tahun ini, meskipun dia sudah mengundurkan diri dari Sekolah Tinggi Dokter dan Ahli Bedah Ontario pada tahun 2014. Pencabutan lisensi medis itu akan menjadi pemberitahuan bagi regulator medis lain tentang malapraktik Barwin.

Tak hanya kehilangan lisensi, dokter itu juga diperintahkan untuk membayar denda USD10.370 awal tahun ini.

Menurut fakta yang diperoleh komite, lebih dari selusin pasien mengatakan bahwa mereka menderita "kerusakan yang tidak dapat diperbaiki" karena tindakan Barwin. Barwin tidak menghadiri persidangan komite dan menyatakan tidak perlu ada perjuangan untuk menjawab tuduhan itu.

"Pasien dokter Barwin dan keluarga mereka adalah korban yang tidak curiga dari penipuannya yang tidak dapat dipahami," kata Carolyn Silver, seorang pengacara untuk regulator medis, kepada komite, seperti dikutip Huffington Post, Jumat (28/6/2019).

Selama bekerja di Rumah Sakit Umum Ottawa dan di sebuah klinik di Ottawa yang dimulai pada tahun 1970-an, Barwin melakukan inseminasi terhadap setidaknya 11 wanita dengan spermanya sendiri dan melakukan pembuahan dengan sperma-sperma yang bukan berasal dari donor yang diinginkan pasien.

Pada 2015, anak perempuan tak dikenal dari seorang pasien yang telah menggunakan sperma donor mulai meneliti silsilahnya. Dia akhirnya menemukan bahwa salah satu sepupunya adalah kerabat Barwin. Barwin kemudian mengonfirmasi kepada wanita itu bahwa dia adalah ayahnya berdasarkan tes DNA.

Seorang pasien yang melahirkan seorang anak perempuan pada tahun 1990 menemukan bahwa putrinya menderita penyakit seliaka, yang secara genetik diturunkan. Dia memutuskan untuk memeriksa masalah itu lebih lanjut, karena dia maupun suaminya tidak memiliki penyakit tersebut. Dia kemudian menemukan bahwa dirinya telah dibuahi dengan sperma Barwin dan bukan dari sperma suaminya.

"Apakah tindakan dokter Barwin tidak disengaja atau disengaja, penderitaan yang ditimbulkannya tetap mendalam dan luas," kata dokter Edward G. Hughes, anggota dari Sekolah Tinggi Dokter dan Ahli Bedah Ontario.

"Untuk 51 anak yang dilahirkan dengan warisan sperma yang salah, sebanyak 100 (pasien) mungkin telah menerima sperma yang salah selama perawatan mereka," ujarnya.

Pengacara Barwin, Karen A Hamway, tidak memiliki komentar atas nama kliennya.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1130 seconds (0.1#10.140)