Senat Amerika Serikat Dorong Pendanaan Perbatasan

Jum'at, 28 Juni 2019 - 08:03 WIB
Senat Amerika Serikat Dorong Pendanaan Perbatasan
Senat Amerika Serikat Dorong Pendanaan Perbatasan
A A A
WASHINGTON - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Senat Amerika Serikat (AS) berupaya menyelesaikan konflik mengenai rancangan undang-undang (RUU) pendanaan darurat untuk mengatasi kondisi kemanusiaan yang memburuk bagi para anak dan keluarga migran di perbatasan AS-Meksiko.

Senat yang dikontrol Partai Republik mengesahkan RUU berisi belanja USD4,6 miliar itu menghasilkan 84 suara mendukung dan 8 suara menolak pada voting Rabu (26/6). DPR pada Selasa (25/6) malam telah mengesahkan dana itu. Anggaran itu akan digunakan untuk menetapkan standar bagi kesehatan dan nutrisi para migran di tahanan setelah muncul laporan mereka kekurangan kebutuhan pokok seperti sabun dan popok bayi.

Foto para migran yang tenggelam dan laporan tentang kondisi buruk para anak migran yang ditahan telah mendorong upaya menciptakan kompromi di Kongres. Legislasi itu akan dikirim ke Presiden AS Donald Trump sebelum Kongres cuti pekan ini untuk libur Hari Independensi AS. Apakah Trump bersedia menandatangani RUU itu masih belum dapat dipastikan karena dia masih menginginkan dana untuk keamanan perbatasan berupa dinding permanen.

Sebelumnya dilaporkan, Kepala Badan Cukai dan Proteksi Perbatasan Amerika Serikat (CBP) John Sanders mengundurkan diri pada Rabu (26/6). Sanders yang memimpin CBP sejak April akan meninggalkan posisinya pada 5 Juli. Sejumlah pengacara memberi peringatan pekan lalu setelah menemukan lebih dari 300 anak migran di fasiltias patroli perbatasan Texas yang kelebihan kapasitas.

Menurut para pengacara, beberapa migran telah ditahan selama beberapa pekan tanpa makanan dan minuman yang cukup. Sebagian besar anak itu dipindah ke fasilitas lain tapi 10 orang dikembalikan ke fasilitas di Clint, Texas. Gambar yang dirilis para pengacara menunjukkan anak-anak migran itu memakai baju kotor dan anak yang lebih tua merawat anak yang lebih muda.

Gambar itu pun memicu kritik oleh para aktivis imigrasi dan politisi dari Partai Demokrat terhadap kebijakan imigrasi garis keras Presiden AS Donald Trump. Pengunduran diri Sanders itu kurang dari tiga bulan setelah dia diangkat ke posisi itu dalam perombakan Departemen Keamanan Dalam Negeri yang memicu kritik.

“Perubahan kepemimpinan terbaru Presiden Trump hanya memperburuk kekacauan di departemen itu,” ungkap anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) AS Bennie Thompson yang memimpin Komite Keamanan Dalam Negeri DPR. Thompson menambahkan, “Perubahan kepemimpinan tidak mengubah fakta bahwa kebijakan imigrasi pemerintahan Trump itu gagal.”

Sebelum menjadi pelaksana kepala CBP, Sanders merupakan kepala kantor operasional dan pernah menjadi kepala teknologi Badan Keamanan Transportasi. Pengunduran dirinya pertama kali dilaporkan oleh The New York Times. Para migran terus membanjiri fasilitas perbatasan AS. Banyak anak yang melintas perbatasan sendiri. Anak-anak itu dipisahkan dari orang dewasa yang bukan orangtua mereka untuk dipindahkan secepatnya keluar dari tahanan patroli perbatasan.
(don)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2920 seconds (0.1#10.140)