7 Negara yang Hilang dari Peta Dunia
A
A
A
Disadari atau tidak, saat ini ada beberapa negara yang sudah hilang dari peta dunia. Banyak sebab negara-negara tersebut bubar atau runtuh, tapi mayoritas diantaranya disebabkan oleh konflik dalam negeri dan peperangan.
Dalam rangka ulang tahun ke-7, SINDOnews.com menyuguhkan tujuh negara yang saat ini sudah hilang dari peta dunia. Mengutip dari beberapa sumber, berikut adalah daftar negara tersebut:
1. Austro-Hungaria
Foto:Istimewa
Austro-Hungaria adalah negara multietnis dan pada masanya merupakan salah satu kekuatan besar di dunia. Secara geografis, Austro-Hungaria adalah negara terbesar kedua dan yang ketiga terbanyak penduduknya kala itu.
Negara yang berbentuk kerajaan ini ini membangun industri mesin terbesar keempat di dunia, setelah Amerika Serikat (AS), Jerman, dan Inggris Raya.
Namun, kekalahan dalam Perang Dunia I membawa dampak luar biasa bagi negara ini, ditambah dengan adanya perpecahan antar etnis. Pada tahun 1918 Austro-Hungaria pecah dan menjadi negara-negara seperti Austria, Hungaria, Ceko dan Slovakia.
Beberapa bagian wilayah negara ini yang bergabung ke Italia, Polandia, dan Rumania.
2. Uni Soviet
Foto:Istimewa
Uni Soviet di masanya adalah kekuatan utama dunia dan merupakan rival utama dari Amerika Serikat (AS). Soviet berdiri dalam kekacauan setelah pecahnya kekaisaran Tsar Rusia setelah Perang Dunia I.
Negara ini berdiri kurang lebih selama tujuh dekade lamanya dan merupakan benteng kokoh Komunisme di masanya. Soviet berkembang dengan sangat pesat, meski menganut sistem ekonomi sentralistik.
Akhirnya bersamaan runtuhnya tembok Berlin pada tahun 1989, dan runtuhnya Komunisme di Eropa timur, Soviet juga turut runtuh. Negara ini terpecah menjadi setidaknya dari 15 negara, beberapa diantaranya adalah Rusia dan Ukraina.
3. Yugoslavia
Foto:Istimewa
Yugoslavia merupakan sebuah negara yang pernah ada di daerah Balkan, di sebelah tenggara Eropa dan merupakan salah satu pecahan dari Austro-Hungaria. Negara ini berdiri dari tahun 1918 sampai tahun 2003 dan dalam perjalanannya, negara ini pernah berbentuk kerajaan dan republik.
Negara yang beribukota di Belgrade ini telah beberapa kali berganti nama, mulai dari Federal Demokratik Yugoslavia, Republik Rakyat Federal Yugoslavia hingga Republik Federal Sosialis Yugoslavia.
Awalnya negara ini terdiri dari Serbia, Kroasia, Slovenia, Bosnia-Herzegovina, Montenegro, dan Republik Makedonia.
Namun, satu persatu mereka memerdekakan diri dari Yugoslavia, yang diawali oleh Slovenia, Kroasia dan Macedonia pada tahun 1991. Pada tahun 1992 Bosnia-Herzegovina mendeklrasikan diri sebagai negara merdeka.
Dua negara yang tersisa, yakni Serbia dan Montenegro kemudian membentuk Republik Federal Yugoslavia pada tanggal 28 April 1992. Namun, pada tanggal 4 Februari 2003, Republik Federal Yugoslavia dibentuk ulang sehingga menjadi Serbia dan Montenegro, yang menjadi akhir perjalanan panjang Yugoslavia. Serbia dan Montenegro sendiri akhirnya pecah pada tahun 2006.
4. Republik Arab Bersatu
Foto:Istimewa
Republik Arab Bersatu adalah di kawasan di Timur Tengah yang berdiri dari tahun 1958 hingga 1961. Negara ini pada awalnya merupakan persatuan politik antara Mesir dan Suriah dari tahun 1958.
Negara ini akhirnya pecah setelah Suriah memisahkan diri dari persatuan setelah kudeta Suriah 1961. Dipimpin oleh Presiden Mesir, Gamal Abdel Nasser. Republik Arab Bersatu adalah anggota Negara Persatuan Arab, konfederasi longgar dengan Kerajaan Mutawakkilite Yaman, yang juga bubar pada tahun 1961.
Mesir sendiri terus dikenal secara resmi sebagai Republik Arab Bersatu sampai tahun 1971.
5. Cekoslovakia
Foto:Istimewa
Cekoslovakia merupakan pecahan dari Kekaisaran Austro-Hungaria. Negara ini berdiri pada tahun 1918 atau tahun di mana Austro-Hungaria runtuh dan terpecah.
Pada bulan Maret 1939 Cekoslovakia diduduki oleh Jerman, dan lenyap dari peta. Paska Perang Dunia II negara tersebut diduduki oleh Uni Soviet, yang mengubahnya menjadi negara anggota Uni Soviet, sampai runtuhnya negara itu pada tahun 1991.
Saat Soviet runtuh, Cekoslovakia mencoba membangun kembali dirinya sebagai demokrasi yang dinamis. Namun, sayangnya masyarakat Slavia di bagian timur negara tersebut menuntut kemerdekaan wilayah mereka sendiri.
Hal ini membuat Cekoslowakia pecah pada tahun 1992, menjadi Republik Ceko di bagian barat, dan negara Slovakia di timur.
6. Jerman Timur
Foto:Istimewa
Jerman Timur pada dasarnya adalah salah satu negara satelit dari Uni Soviet. Negara dengan nama resmi Republik Demokratik Jermann itu berdiri pada tahun 1949 dengan Ibu Kota Berlin bagian timur.
Runtuhnya Tembok Berlin pada tahun 1990 dan bersamaan dengan bersatunya kembali rakyat Jerman secara resmi telah Jerman Timur yang berpaham komunis tersebut bubar.
7. Sikkim
Foto:IstimewaNegara Sikkim jarang sekali terdengar dan diketahui oleh orang-orang secara luas. Negara ini mendiami sebidang tanah tersembunyi, terletak aman di Pegunungan Himalaya terhimpit India dan Tibet-Cina.
Sikkim didirikan oleh dinasti Namgyal pada abad ke-17. Itu diperintah oleh seorang Raja-iImam Buddha yang dikenal sebagai Chogyal. Pada tahun 1973, kerusuhan anti-royalis terjadi di depan istana Chogyal.
Pada tahun 1975, monarki digulingkan oleh rakyat. Referendum pada tahun 1975 menyebabkan Sikkim kedaulatanya, di mana referendum itu memutuskan Sikkim akan bergabung dengan India sebagai negara bagian ke-22
Dalam rangka ulang tahun ke-7, SINDOnews.com menyuguhkan tujuh negara yang saat ini sudah hilang dari peta dunia. Mengutip dari beberapa sumber, berikut adalah daftar negara tersebut:
1. Austro-Hungaria
Foto:Istimewa
Austro-Hungaria adalah negara multietnis dan pada masanya merupakan salah satu kekuatan besar di dunia. Secara geografis, Austro-Hungaria adalah negara terbesar kedua dan yang ketiga terbanyak penduduknya kala itu.
Negara yang berbentuk kerajaan ini ini membangun industri mesin terbesar keempat di dunia, setelah Amerika Serikat (AS), Jerman, dan Inggris Raya.
Namun, kekalahan dalam Perang Dunia I membawa dampak luar biasa bagi negara ini, ditambah dengan adanya perpecahan antar etnis. Pada tahun 1918 Austro-Hungaria pecah dan menjadi negara-negara seperti Austria, Hungaria, Ceko dan Slovakia.
Beberapa bagian wilayah negara ini yang bergabung ke Italia, Polandia, dan Rumania.
2. Uni Soviet
Foto:Istimewa
Uni Soviet di masanya adalah kekuatan utama dunia dan merupakan rival utama dari Amerika Serikat (AS). Soviet berdiri dalam kekacauan setelah pecahnya kekaisaran Tsar Rusia setelah Perang Dunia I.
Negara ini berdiri kurang lebih selama tujuh dekade lamanya dan merupakan benteng kokoh Komunisme di masanya. Soviet berkembang dengan sangat pesat, meski menganut sistem ekonomi sentralistik.
Akhirnya bersamaan runtuhnya tembok Berlin pada tahun 1989, dan runtuhnya Komunisme di Eropa timur, Soviet juga turut runtuh. Negara ini terpecah menjadi setidaknya dari 15 negara, beberapa diantaranya adalah Rusia dan Ukraina.
3. Yugoslavia
Foto:Istimewa
Yugoslavia merupakan sebuah negara yang pernah ada di daerah Balkan, di sebelah tenggara Eropa dan merupakan salah satu pecahan dari Austro-Hungaria. Negara ini berdiri dari tahun 1918 sampai tahun 2003 dan dalam perjalanannya, negara ini pernah berbentuk kerajaan dan republik.
Negara yang beribukota di Belgrade ini telah beberapa kali berganti nama, mulai dari Federal Demokratik Yugoslavia, Republik Rakyat Federal Yugoslavia hingga Republik Federal Sosialis Yugoslavia.
Awalnya negara ini terdiri dari Serbia, Kroasia, Slovenia, Bosnia-Herzegovina, Montenegro, dan Republik Makedonia.
Namun, satu persatu mereka memerdekakan diri dari Yugoslavia, yang diawali oleh Slovenia, Kroasia dan Macedonia pada tahun 1991. Pada tahun 1992 Bosnia-Herzegovina mendeklrasikan diri sebagai negara merdeka.
Dua negara yang tersisa, yakni Serbia dan Montenegro kemudian membentuk Republik Federal Yugoslavia pada tanggal 28 April 1992. Namun, pada tanggal 4 Februari 2003, Republik Federal Yugoslavia dibentuk ulang sehingga menjadi Serbia dan Montenegro, yang menjadi akhir perjalanan panjang Yugoslavia. Serbia dan Montenegro sendiri akhirnya pecah pada tahun 2006.
4. Republik Arab Bersatu
Foto:Istimewa
Republik Arab Bersatu adalah di kawasan di Timur Tengah yang berdiri dari tahun 1958 hingga 1961. Negara ini pada awalnya merupakan persatuan politik antara Mesir dan Suriah dari tahun 1958.
Negara ini akhirnya pecah setelah Suriah memisahkan diri dari persatuan setelah kudeta Suriah 1961. Dipimpin oleh Presiden Mesir, Gamal Abdel Nasser. Republik Arab Bersatu adalah anggota Negara Persatuan Arab, konfederasi longgar dengan Kerajaan Mutawakkilite Yaman, yang juga bubar pada tahun 1961.
Mesir sendiri terus dikenal secara resmi sebagai Republik Arab Bersatu sampai tahun 1971.
5. Cekoslovakia
Foto:Istimewa
Cekoslovakia merupakan pecahan dari Kekaisaran Austro-Hungaria. Negara ini berdiri pada tahun 1918 atau tahun di mana Austro-Hungaria runtuh dan terpecah.
Pada bulan Maret 1939 Cekoslovakia diduduki oleh Jerman, dan lenyap dari peta. Paska Perang Dunia II negara tersebut diduduki oleh Uni Soviet, yang mengubahnya menjadi negara anggota Uni Soviet, sampai runtuhnya negara itu pada tahun 1991.
Saat Soviet runtuh, Cekoslovakia mencoba membangun kembali dirinya sebagai demokrasi yang dinamis. Namun, sayangnya masyarakat Slavia di bagian timur negara tersebut menuntut kemerdekaan wilayah mereka sendiri.
Hal ini membuat Cekoslowakia pecah pada tahun 1992, menjadi Republik Ceko di bagian barat, dan negara Slovakia di timur.
6. Jerman Timur
Foto:Istimewa
Jerman Timur pada dasarnya adalah salah satu negara satelit dari Uni Soviet. Negara dengan nama resmi Republik Demokratik Jermann itu berdiri pada tahun 1949 dengan Ibu Kota Berlin bagian timur.
Runtuhnya Tembok Berlin pada tahun 1990 dan bersamaan dengan bersatunya kembali rakyat Jerman secara resmi telah Jerman Timur yang berpaham komunis tersebut bubar.
7. Sikkim
Foto:IstimewaNegara Sikkim jarang sekali terdengar dan diketahui oleh orang-orang secara luas. Negara ini mendiami sebidang tanah tersembunyi, terletak aman di Pegunungan Himalaya terhimpit India dan Tibet-Cina.
Sikkim didirikan oleh dinasti Namgyal pada abad ke-17. Itu diperintah oleh seorang Raja-iImam Buddha yang dikenal sebagai Chogyal. Pada tahun 1973, kerusuhan anti-royalis terjadi di depan istana Chogyal.
Pada tahun 1975, monarki digulingkan oleh rakyat. Referendum pada tahun 1975 menyebabkan Sikkim kedaulatanya, di mana referendum itu memutuskan Sikkim akan bergabung dengan India sebagai negara bagian ke-22
(esn)