Pencak Silat Indonesia Semakin Populer di Amerika Serikat
Pencak Silat Indonesia Semakin Populer di Amerika Serikat
A
A
A
WASHINGTON - Pencak Silat, olah raga bela diri tradisional Indonesia, semakin populer di kalangan masyarakat Amerika Serikat (AS). Tenarnya olah raga itu ditandai dengan penyelenggaraan turnamen internasional Pencak Silat untuk pertama kalinya di negeri Paman Sam.
Kompetisi "USA Pencak Silat Open Tournament" digelar di Kota Sterling, Virginia, pada 22 Juni 2019.
Selain peserta dari beberapa negara bagian di AS, seperti Virginia, Maryland, dan New York, turnamen yang digelar oleh USA Pencak Silat Federation ini juga diikuti oleh atlet Pencak Silat dari mancanegara, seperti Singapura dan Jepang.
Kontingen Singapura membawa hampir 30 atlet, yang antara lain adalah atlet juara dunia, juara Asian Games, dan juara SEA Games, yang dipimpin langsung oleh Ketua Federasi Silat Singapura, Sheikh Alaudin Bin Yacoob Marican.
Ketua Asosiasi Pencak Silat Jepang, Kyoko Soda juga turut hadir.
Meski baru pertama kali diadakan, namun turnamen ini pantas diacungi jempol, karena informasi skor atau nilai juga sudah menggunakan sistem elektronik.
Turnamen Pencak Silat ini dibuka secara resmi oleh Duta Besar Republik Indonesia untuk AS, Mahendra Siregar. Dubes Mahendra menyambut dan mendukung penuh inisiatif penyelenggaraan turnamen ini sebagai bagian dari upaya mempromosikan cabang olah raga tradisional Indonesia di AS.
"Saya berharap agar turnamen ini dapat diselenggarakan setiap tahun, sehingga akan membuat Pencak Silat semakin populer di berbagai kalangan masyarakat di AS. KBRI Washington DC akan selalu memberikan perhatian besar terhadap pengembangan Pencak Silat di AS," ujarnya, dalam siaran pers KBRI Washington DC yang diterima SINDOnews.com, Senin (24/6/2019).
Menurut Ketua Penyelenggara Turnamen, Wona Sumantri, penyelenggaraan turnamen ini bertujuan untuk mempromosikan Pencak Silat di AS sebagai bagian dari upaya untuk memasukkan cabang olah raga tersebut agar bisa dipertandingkan di Olimpiade.
"Kami akan gelar turnamen ini setiap tahun. Kami berterima kasih atas dukungan yang diberikan oleh KBRI Washington DC," katanya.
Amanda, salah satu pemenang yang berhasil meraih medali perak untuk kategori Seni Tunggal, mengaku senang akhirnya ada turnamen internasional pertama di AS. "Saya juga bangga dapat menyabet peringkat kedua mengingat peraih medali emas adalah juara dunia," katanya.
Untuk semakin memopulerkan Pencak Silat kepada masyarakat AS, pada tanggal 28 September 2019 mendatang akan digelar Festival Pencak Silat di Rockville, Maryland. Festival ini antara lain akan menampilkan lokakarya silat tradisional serta pertunjukan seni budaya Indonesia.
Kompetisi "USA Pencak Silat Open Tournament" digelar di Kota Sterling, Virginia, pada 22 Juni 2019.
Selain peserta dari beberapa negara bagian di AS, seperti Virginia, Maryland, dan New York, turnamen yang digelar oleh USA Pencak Silat Federation ini juga diikuti oleh atlet Pencak Silat dari mancanegara, seperti Singapura dan Jepang.
Kontingen Singapura membawa hampir 30 atlet, yang antara lain adalah atlet juara dunia, juara Asian Games, dan juara SEA Games, yang dipimpin langsung oleh Ketua Federasi Silat Singapura, Sheikh Alaudin Bin Yacoob Marican.
Ketua Asosiasi Pencak Silat Jepang, Kyoko Soda juga turut hadir.
Meski baru pertama kali diadakan, namun turnamen ini pantas diacungi jempol, karena informasi skor atau nilai juga sudah menggunakan sistem elektronik.
Turnamen Pencak Silat ini dibuka secara resmi oleh Duta Besar Republik Indonesia untuk AS, Mahendra Siregar. Dubes Mahendra menyambut dan mendukung penuh inisiatif penyelenggaraan turnamen ini sebagai bagian dari upaya mempromosikan cabang olah raga tradisional Indonesia di AS.
"Saya berharap agar turnamen ini dapat diselenggarakan setiap tahun, sehingga akan membuat Pencak Silat semakin populer di berbagai kalangan masyarakat di AS. KBRI Washington DC akan selalu memberikan perhatian besar terhadap pengembangan Pencak Silat di AS," ujarnya, dalam siaran pers KBRI Washington DC yang diterima SINDOnews.com, Senin (24/6/2019).
Menurut Ketua Penyelenggara Turnamen, Wona Sumantri, penyelenggaraan turnamen ini bertujuan untuk mempromosikan Pencak Silat di AS sebagai bagian dari upaya untuk memasukkan cabang olah raga tersebut agar bisa dipertandingkan di Olimpiade.
"Kami akan gelar turnamen ini setiap tahun. Kami berterima kasih atas dukungan yang diberikan oleh KBRI Washington DC," katanya.
Amanda, salah satu pemenang yang berhasil meraih medali perak untuk kategori Seni Tunggal, mengaku senang akhirnya ada turnamen internasional pertama di AS. "Saya juga bangga dapat menyabet peringkat kedua mengingat peraih medali emas adalah juara dunia," katanya.
Untuk semakin memopulerkan Pencak Silat kepada masyarakat AS, pada tanggal 28 September 2019 mendatang akan digelar Festival Pencak Silat di Rockville, Maryland. Festival ini antara lain akan menampilkan lokakarya silat tradisional serta pertunjukan seni budaya Indonesia.
(mas)
Explore More