Korut: Kim Jong-un Terima Surat 'Istimewa' dari Trump
A
A
A
SEOUL - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengirim surat kepada Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un. Demikian laporan kantor berita pemerintah Korut, KCNA, Minggu (23/6/2019).
Menurut KCNA, Jong-un mengatakan puas dengan isi surat yang disebutnya sangat baik.
"Menghargai kemampuan penilaian politik dan keberanian luar biasa dari Presiden Trump, Kim Jong-un mengatakan bahwa ia akan serius merenungkan konten yang menarik," kata KCNA seperti dilansir ABC News.go.com.
Pembicaraan nuklir antara AS dan Korut berujung pada kegagalan setelah pertemuan puncak antara Kim Jong-un dan Trump pada Februari di Vietnam.
AS menuntut agar Korut meninggalkan senjata nuklirnya sepenuhnya sebelum sanksi internasional dicabut. Sementara Korut mencari pendekatan selangkah demi selangkah di mana langkah-langkah menuju denuklirisasi dicocokkan dengan konsesi dari AS, terutama pelonggaran sanksi.
Laporan dari Korut tentang surat Trump itu datang beberapa hari setelah pertemuan puncak Kim Jong-un dengan Presiden China Xi Jinping yang berkunjung ke negara itu. Para ahli menggarisbawahi kemunculan China sebagai pemain utama dalam upaya diplomatik untuk menyelesaikan kebuntuan nuklir AS dengan Korut.
Media pemerintah Korut mengatakan Jong-un dan Jinping membahas situasi politik di sekitar Semenanjung Korea dan mencapai konsensus yang tidak ditentukan tentang masalah-masalah penting.
Jinping sendiri diperkirakan akan bertemu dengan Trump minggu depan di Jepang. Analis mengatakan dia bisa menyampaikan kepadanya pesan dari Kim Jong-un tentang negosiasi nuklir.
Kim Jong-un selama pidato Tahun Baru tahunannya mengatakan dia akan mencari "cara baru" jika AS terus memberikan sanksi dan tekanan terhadap Pyongyang. Menyusul ambruknya pertemuan dengan Trump di Hanoi karena ketidaksepakatan dalam pertukaran bantuan dan pelucutan sanksi, Jong-un mengatakan Washington memiliki hingga akhir tahun untuk menawarkan persyaratan yang dapat saling diterima untuk kesepakatan untuk menyelamatkan negosiasi.
Trump dan Kim Jong-un bertukar surat pada tahun 2018 setelah pertemuan puncak di Singapura untuk membahas masalah nuklir. Juru bicara Gedung Putih Sarah Huckabee Sanders mengatakan pada saat itu bahwa surat-surat itu membahas komitmen mereka untuk bekerja menuju "denuklirisasi total" Korut.
"Kim Jong-un menulis kepadaku surat-surat yang indah dan itu adalah surat-surat hebat. Kami jatuh cinta," ucap Trump dalam sebuah kampanye di Virginia Barat pada bulan September 2018.
Menurut KCNA, Jong-un mengatakan puas dengan isi surat yang disebutnya sangat baik.
"Menghargai kemampuan penilaian politik dan keberanian luar biasa dari Presiden Trump, Kim Jong-un mengatakan bahwa ia akan serius merenungkan konten yang menarik," kata KCNA seperti dilansir ABC News.go.com.
Pembicaraan nuklir antara AS dan Korut berujung pada kegagalan setelah pertemuan puncak antara Kim Jong-un dan Trump pada Februari di Vietnam.
AS menuntut agar Korut meninggalkan senjata nuklirnya sepenuhnya sebelum sanksi internasional dicabut. Sementara Korut mencari pendekatan selangkah demi selangkah di mana langkah-langkah menuju denuklirisasi dicocokkan dengan konsesi dari AS, terutama pelonggaran sanksi.
Laporan dari Korut tentang surat Trump itu datang beberapa hari setelah pertemuan puncak Kim Jong-un dengan Presiden China Xi Jinping yang berkunjung ke negara itu. Para ahli menggarisbawahi kemunculan China sebagai pemain utama dalam upaya diplomatik untuk menyelesaikan kebuntuan nuklir AS dengan Korut.
Media pemerintah Korut mengatakan Jong-un dan Jinping membahas situasi politik di sekitar Semenanjung Korea dan mencapai konsensus yang tidak ditentukan tentang masalah-masalah penting.
Jinping sendiri diperkirakan akan bertemu dengan Trump minggu depan di Jepang. Analis mengatakan dia bisa menyampaikan kepadanya pesan dari Kim Jong-un tentang negosiasi nuklir.
Kim Jong-un selama pidato Tahun Baru tahunannya mengatakan dia akan mencari "cara baru" jika AS terus memberikan sanksi dan tekanan terhadap Pyongyang. Menyusul ambruknya pertemuan dengan Trump di Hanoi karena ketidaksepakatan dalam pertukaran bantuan dan pelucutan sanksi, Jong-un mengatakan Washington memiliki hingga akhir tahun untuk menawarkan persyaratan yang dapat saling diterima untuk kesepakatan untuk menyelamatkan negosiasi.
Trump dan Kim Jong-un bertukar surat pada tahun 2018 setelah pertemuan puncak di Singapura untuk membahas masalah nuklir. Juru bicara Gedung Putih Sarah Huckabee Sanders mengatakan pada saat itu bahwa surat-surat itu membahas komitmen mereka untuk bekerja menuju "denuklirisasi total" Korut.
"Kim Jong-un menulis kepadaku surat-surat yang indah dan itu adalah surat-surat hebat. Kami jatuh cinta," ucap Trump dalam sebuah kampanye di Virginia Barat pada bulan September 2018.
(ian)