Menlu Iran Ungkap Peta Lengkap Rute Drone AS yang Ditembak Jatuh
A
A
A
TEHERAN - Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif, melalui akun Twitternya memposting secara terperinci peta rute drone Amerika Serikat (AS) yang ditembak jatuh. Peta tersebut termasuk jalur, lokasi dan titik terdampak dari pesawat drone yang ditembak jatuh pada 20 Juni lalu.
Garda Revolusi Iran (IRGC) menyatakan pada tanggal 20 Juni mereka telah menembak jatuh pesawat pengintai AS di atas pantai Provinsi Hormozgan, yang menghadap Teluk Persia. Pesawat itu ditembak karena memasuki wilayah udara Iran, sementara AS mengklaim pesawat itu berada di wilayah udara internasional.
"Pada pukul 00:14 pesawat tak berawak AS lepas landas dari UEA dalam mode siluman & melanggar wilayah udara Iran. Pesawat itu ditargetkan pada 04:05 pada koordinat (25 ° 59'43" N 57 ° 02'25 "E) dekat Kouh-e Mobarak. Kami telah mengambil bagian dari drone militer AS di perairan teritorial KAMI di mana ia ditembak jatuh," kata Zarif seperti dikutip dari Sputnik, Minggu (23/6/2019).
Menurut Zarif, Teheran tidak mencari perang. "Tetapi kami akan dengan gigih mempertahankan langit, tanah & perairan kami," tegasnya.
Sebelumnya, menteri luar negeri Iran meyakinkan bahwa Teheran berniat untuk membuktikan bahwa AS berbohong dengan mengklaim bahwa dronenya ditembak jatuh oleh Angkatan Darat Iran ketika berada di wilayah udara internasional.
Presiden AS Donald Trump bereaksi keras terhadap insiden itu dengan mengatakan bahwa Iran membuat kesalahan yang sangat besar, menambahkan bahwa militer AS siap untuk menyerang sasaran di Iran dalam menanggapi hal itu. Namun ia kemudian membatalkan rencana serangan militer AS ke Iran pada menit akhir karena ia menganggap responsnya tidak proporsional.
Ketegangan di kawasan Timur Tengah meningkat sejak AS meningkatkan kehadiran militernya di Teluk Persia dalam apa yang digambarkan Penasihat Keamanan Nasional AS John Bolton sebagai sinyal yang jelas dan tidak salah bagi rezim Iran bahwa setiap serangan terhadap kepentingan Amerika Serikat atau sekutunya akan bertemu dengan kekuatan kejam.
Pekan lalu, dua kapal tanker minyak diserang di Teluk Oman dekat Selat Hormuz. Sementara penyebab insiden itu masih belum diketahui, Amerika Serikat mengklaim Iran menyabotase kapal tersebut. Tudingan itu dibantah dengan tegas oleh Teheran.
Garda Revolusi Iran (IRGC) menyatakan pada tanggal 20 Juni mereka telah menembak jatuh pesawat pengintai AS di atas pantai Provinsi Hormozgan, yang menghadap Teluk Persia. Pesawat itu ditembak karena memasuki wilayah udara Iran, sementara AS mengklaim pesawat itu berada di wilayah udara internasional.
"Pada pukul 00:14 pesawat tak berawak AS lepas landas dari UEA dalam mode siluman & melanggar wilayah udara Iran. Pesawat itu ditargetkan pada 04:05 pada koordinat (25 ° 59'43" N 57 ° 02'25 "E) dekat Kouh-e Mobarak. Kami telah mengambil bagian dari drone militer AS di perairan teritorial KAMI di mana ia ditembak jatuh," kata Zarif seperti dikutip dari Sputnik, Minggu (23/6/2019).
Menurut Zarif, Teheran tidak mencari perang. "Tetapi kami akan dengan gigih mempertahankan langit, tanah & perairan kami," tegasnya.
Sebelumnya, menteri luar negeri Iran meyakinkan bahwa Teheran berniat untuk membuktikan bahwa AS berbohong dengan mengklaim bahwa dronenya ditembak jatuh oleh Angkatan Darat Iran ketika berada di wilayah udara internasional.
Presiden AS Donald Trump bereaksi keras terhadap insiden itu dengan mengatakan bahwa Iran membuat kesalahan yang sangat besar, menambahkan bahwa militer AS siap untuk menyerang sasaran di Iran dalam menanggapi hal itu. Namun ia kemudian membatalkan rencana serangan militer AS ke Iran pada menit akhir karena ia menganggap responsnya tidak proporsional.
Ketegangan di kawasan Timur Tengah meningkat sejak AS meningkatkan kehadiran militernya di Teluk Persia dalam apa yang digambarkan Penasihat Keamanan Nasional AS John Bolton sebagai sinyal yang jelas dan tidak salah bagi rezim Iran bahwa setiap serangan terhadap kepentingan Amerika Serikat atau sekutunya akan bertemu dengan kekuatan kejam.
Pekan lalu, dua kapal tanker minyak diserang di Teluk Oman dekat Selat Hormuz. Sementara penyebab insiden itu masih belum diketahui, Amerika Serikat mengklaim Iran menyabotase kapal tersebut. Tudingan itu dibantah dengan tegas oleh Teheran.
(ian)