Dehidrasi, Angela Merkel Hampir Pingsan Sambut Presiden Ukraina

Kamis, 20 Juni 2019 - 08:22 WIB
Dehidrasi, Angela Merkel Hampir Pingsan Sambut Presiden Ukraina
Dehidrasi, Angela Merkel Hampir Pingsan Sambut Presiden Ukraina
A A A
BERLIN - Kanselir Jerman Angela Merkel tampak gemetar, tidak fokus, dan hampir pingsan di tengah upacara penyambutan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy di Berlin, Jerman, kemarin. Dengan rata-rata suhu di Berlin mencapai 28-30 derajat Celsius, politisi kanan-tengah tersebut mengaku mengalami dehidrasi.

Seperti dilansir TIME, seluruh tubuh Merkel goyah saat band militer melantunkan lagu kebangsaan dua negara. Dia mencoba bertahan dan tetap berdiri sambil menggigit bibirnya. Di akhir upacara kondisi Merkel mulai membaik. Dia berjalan di atas karpet merah, menyambut militer, dan memberi hormat.

Sejam kemudian setelah Merkel dan Zelenskiy menggelar pertemuan bilateral, dia menegaskan kepada awak media dirinya baik-baik saja. “Sejak upacara saya sedikitnya meminum tiga gelas air yang saya perlukan. Saat ini saya tidak mengalami keluhan apa pun,” ujar Merkel sambil melemparkan senyum yang lebar.

Zelenskiy yang duduk di samping Merkel juga menegaskan Merkel baik-baik saja. “Dia sangat sehat,” katanya. Berdasarkan laporan media lokal DPA, ini bukan kali pertama Merkel hampir pingsan di tengah suhu panas akibat dehidrasi. Meski tidak disebutkan tanggalnya, dia pernah mengalami kondisi serupa.

Merkel juga pernah menunda wawancara dengan stasiun televisi lokal akibat mengalami lemas. Dia mampu bangkit setelah cukup makan dan minum. Sejauh ini tidak diketahui bahwa Merkel yang memimpin Jerman sejak 2005 mengalami masalah kesehatan. Pemerintah Jerman sangat ketat menutup informasi tersebut.

Pada pertemuan kali ini, Merkel dan Zelenskiy telah mendiskusikan isu bilateral dan proses perdamaian Minsk. Merkel mengatakan sanksi terhadap Rusia tidak akan dicabut, kecuali Ukraina meraih kembali kedaulatannya di Krimea. “Selama proses ini tidak berhasil, sanksi itu tidak akan dapat dicabut,” tandas Merkel.

Jerman merupakan salah satu negara sahabat Ukraina di Eropa. Hubungan diplomatik dua negara telah terjalin sejak 1918, yakni antara Kekaisaran Jerman dan Republik Rakyat Ukraina, tapi hubungan itu terputus setelah Ukraina diduduki Tentara Merah. Hubungan skala-penuh baru kembali dibangun pada 1989.

Sebelum ke Jerman, Zelenskiy mengunjungi Prancis terlebih dahulu pada 17 Juni silam. Selama berada di Paris, Zelenskiy bertemu Presiden Emmanuel Macron. Di sana dia mendesak negara Eropa untuk membantu mengakhiri perang di Ukraina Timur dengan menekan Rusia melalui sanksi ekonomi dan diplomatik. “Eropa tidak akan merasa aman selama Rusia menutup mata terhadap aturan hukum,” ujar Zelenskiy, dilansir RFERL. Pertempuran antara tentara Pemerintah Ukraina dan kelompok separatis di Donetsk dan Luhansk telah menewaskan 13.000 orang sejak April 2014. Ukraina menuduh Rusia menyokong tentara separatis.

Atas tuduhan itu, Uni Eropa (UE) dan Amerika Serikat (AS) telah menjatuhkan sanksi kepada Rusia. Macron berjanji untuk menghidupkan kembali diskusi perdamaian. “Kami harus membentuk forum perdamaian seperti format Normandy di Paris untuk melanjutkan progres yang sudah tercapai,” kata Macron.

Zelenskiy berhasil naik menjadi Presiden Ukraina setelah mengalahkan Petro Poroshenko pada April dan baru dilantik pada 20 Mei. Dia merupakan aktor komedi yang tidak memiliki pengalaman politik. Pada awal Juni dia melakukan kunjungan kenegaraan pertama menuju UE dan kantor pusat NATO di Brussel, Belgia.

Dehidrasi
Dehidrasi dapat terjadi ketika tubuh kehilangan cairan sehingga tidak berfungsi dengan baik. Menurut para ahli, meski cairan yang hilang dapat diganti, kondisi itu sangat berbahaya bagi bayi dan orang lanjut usia, terutama yang mengidap penyakit. Gejalanya mudah diidentifikasi, yakni mulai dari pusing hingga kelelahan.

“Sebagian besar orang, terutama orang lanjut usia, tidak merasa haus sampai mereka akhirnya tahu-tahu sudah dehidrasi. Karena itu, sangat penting bagi mereka untuk minum lebih banyak selama musim panas atau saat sakit,” ungkap pusat akademik medis nonprofit, Mayo Clinic. “Tiap usia gejalanya berbeda.”

Mayo Clinic menambahkan, faktor penyebab dehidrasi rata-rata sederhana, yakni akibat kesibukan bekerja meski sebagiannya juga bisa akibat diare, muntah, demam, berkeringat secara berlebihan, atau terlalu sering buang air kecil. Sebagian juga ada yang tidak dapat mengakses air akibat sedang di perjalanan. (Muh Shamil)
(nfl)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5339 seconds (0.1#10.140)