Iran: AS Harus Hentikan Terorisme Ekonomi, Kembali ke Diplomasi
A
A
A
BRUSSELS - Duta Besar Iran untuk Inggris, Hamid Baeidinejad mendesak Amerika Serikat (AS) berhenti menggunakan terorisme ekonomi untuk memaksa Teheran dalam negosiasi. Dia lalu mengatakan Washington perlu bertindak "normal" dan menghindari campur tangan dalam hubungan Iran dengan negara-negara lain.
Baeidinejad mengatakan bahwa dialog harus dilakukan dengan tekad sukarela dari semua pihak, dan bahwa tidak ada negara yang dapat dipaksa untuk melakukan pembicaraan.
"Apa yang kami inginkan dari AS adalah menjadi negara normal dan tidak mengganggu hubungan ekonomi Iran dengan negara-negara lain. Mereka mengancam semua negara di kawasan dan di luar untuk tidak masuk ke dalam perjanjian ekonomi dan perdagangan (dengan Iran) dan ini adalah semacam terorisme ekonomi, "katanya.
"AS seharusnya tidak menekan Iran ke dalam negosiasi, AS harus memutuskan untuk mengesampingkan hubungan Iran dan negara-negara lain," sambungnya, seperti dilansir PressTV pada Selasa (18/6).
Baeidinejad kemudian memperingatkan bahwa Iran dan AS semakin dekat dengan konfrontasi, yang akan membuat Washington menyesal. "Sayangnya, kami sedang menuju ke arah konfrontasi, yang sangat serius bagi semua orang di wilayah ini," katanya.
Dia selanjutnya memperingatkan sebuah skenario, yang sedang dikerjakan untuk menyeret AS ke dalam konfrontasi, dengan mengatakan bahwa Washington tidak boleh meremehkan tekad Iran untuk mempertahankan diri.
"Jika mereka salah masuk ke dalam konflik, mereka akan sangat menyesal tentang itu, karena kami sepenuhnya siap. Kami tidak akan tunduk pada kehendak AS," tukasnya.
Baeidinejad mengatakan bahwa dialog harus dilakukan dengan tekad sukarela dari semua pihak, dan bahwa tidak ada negara yang dapat dipaksa untuk melakukan pembicaraan.
"Apa yang kami inginkan dari AS adalah menjadi negara normal dan tidak mengganggu hubungan ekonomi Iran dengan negara-negara lain. Mereka mengancam semua negara di kawasan dan di luar untuk tidak masuk ke dalam perjanjian ekonomi dan perdagangan (dengan Iran) dan ini adalah semacam terorisme ekonomi, "katanya.
"AS seharusnya tidak menekan Iran ke dalam negosiasi, AS harus memutuskan untuk mengesampingkan hubungan Iran dan negara-negara lain," sambungnya, seperti dilansir PressTV pada Selasa (18/6).
Baeidinejad kemudian memperingatkan bahwa Iran dan AS semakin dekat dengan konfrontasi, yang akan membuat Washington menyesal. "Sayangnya, kami sedang menuju ke arah konfrontasi, yang sangat serius bagi semua orang di wilayah ini," katanya.
Dia selanjutnya memperingatkan sebuah skenario, yang sedang dikerjakan untuk menyeret AS ke dalam konfrontasi, dengan mengatakan bahwa Washington tidak boleh meremehkan tekad Iran untuk mempertahankan diri.
"Jika mereka salah masuk ke dalam konflik, mereka akan sangat menyesal tentang itu, karena kami sepenuhnya siap. Kami tidak akan tunduk pada kehendak AS," tukasnya.
(esn)