Soal Serangan Kapal Tanker, Inggris Percaya Penilaian AS
A
A
A
LONDON - Inggris mempercayai penilaian Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) jika Iran bertanggung jawab atas serangan terhadap dua kapal tanker di Teluk Oman. Hal itu diungkapkan oleh Menteri Luar Negeri Inggris, Jeremy Hunt.
"Ini sangat mengkhawatirkan dan datang pada saat ketegangan sudah sangat besar. Saya telah melakukan kontak dengan (Menteri Luar Negeri AS Michael) Pompeo dan, sementara kami akan membuat penilaian kami sendiri dengan bijaksana dan hati-hati, titik awal kami jelas untuk percaya Sekutu kami, AS," ujar Hunt.
"Kami menganggap ini sangat serius dan pesan saya ke Iran adalah bahwa jika mereka terlibat, itu adalah peningkatan yang sangat tidak bijaksana yang menimbulkan bahaya nyata bagi prospek perdamaian dan stabilitas di kawasan itu," tambahnya seperti dikutip dari TASS, Jumat (14/6/2019).
Dua kapal tanker terbakar di Teluk Oman pada hari Kamis setelah serangan torpedo. Para kru, dengan warga negara Rusia di antara anggotanya, dievakuasi oleh pasukan penyelamatan Iran dan dibawa ke pelabuhan Jask.
Tanker Kokuka Courageous, terdaftar di Panama dan dimiliki oleh perusahaan transportasi Jepang, membawa metanol dari Arab Saudi ke Singapura. Kapal lainnya, Front Altair berbendera Kepulauan Marshall, yang dimiliki oleh Frontline Norwegia, berlayar dari Uni Emirat Arab ke Taiwan dengan bahan baku petrokimia.
Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, menyalahkan Iran atas insiden tersebut. Pompeo mengatakan serangan tanpa alasan ini menghadirkan ancaman nyata bagi perdamaian dan keamanan internasional.
"Ini adalah penilaian Amerika Serikat bahwa Republik Islam Iran bertanggung jawab atas serangan itu," katanya di Washington.
Dia tidak memberikan bukti keras untuk mendukung sikap AS itu.
Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif telah menyerang balik ke Pompeo, mengatakan tuduhan AS terhadap Iran adalah bagian dari "diplomasi sabotase" yang diadopsi oleh Tim B, yang ia katakan termasuk penasihat keamanan nasional AS John Bolton.
"Bahwa AS segera melompat untuk membuat tuduhan terhadap Iran - tanpa bukti faktual atau tidak langsung - hanya membuat sangat jelas bahwa #B_Team pindah ke #PlanB: diplomasi sabotase - termasuk oleh @AbeShinzo - dan menutupi #EconomicTerrorism melawan Iran," cuit Zarif.
"Ini sangat mengkhawatirkan dan datang pada saat ketegangan sudah sangat besar. Saya telah melakukan kontak dengan (Menteri Luar Negeri AS Michael) Pompeo dan, sementara kami akan membuat penilaian kami sendiri dengan bijaksana dan hati-hati, titik awal kami jelas untuk percaya Sekutu kami, AS," ujar Hunt.
"Kami menganggap ini sangat serius dan pesan saya ke Iran adalah bahwa jika mereka terlibat, itu adalah peningkatan yang sangat tidak bijaksana yang menimbulkan bahaya nyata bagi prospek perdamaian dan stabilitas di kawasan itu," tambahnya seperti dikutip dari TASS, Jumat (14/6/2019).
Dua kapal tanker terbakar di Teluk Oman pada hari Kamis setelah serangan torpedo. Para kru, dengan warga negara Rusia di antara anggotanya, dievakuasi oleh pasukan penyelamatan Iran dan dibawa ke pelabuhan Jask.
Tanker Kokuka Courageous, terdaftar di Panama dan dimiliki oleh perusahaan transportasi Jepang, membawa metanol dari Arab Saudi ke Singapura. Kapal lainnya, Front Altair berbendera Kepulauan Marshall, yang dimiliki oleh Frontline Norwegia, berlayar dari Uni Emirat Arab ke Taiwan dengan bahan baku petrokimia.
Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, menyalahkan Iran atas insiden tersebut. Pompeo mengatakan serangan tanpa alasan ini menghadirkan ancaman nyata bagi perdamaian dan keamanan internasional.
"Ini adalah penilaian Amerika Serikat bahwa Republik Islam Iran bertanggung jawab atas serangan itu," katanya di Washington.
Dia tidak memberikan bukti keras untuk mendukung sikap AS itu.
Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif telah menyerang balik ke Pompeo, mengatakan tuduhan AS terhadap Iran adalah bagian dari "diplomasi sabotase" yang diadopsi oleh Tim B, yang ia katakan termasuk penasihat keamanan nasional AS John Bolton.
"Bahwa AS segera melompat untuk membuat tuduhan terhadap Iran - tanpa bukti faktual atau tidak langsung - hanya membuat sangat jelas bahwa #B_Team pindah ke #PlanB: diplomasi sabotase - termasuk oleh @AbeShinzo - dan menutupi #EconomicTerrorism melawan Iran," cuit Zarif.
(ian)