Jerman Sebut Serangan Kapal Tanker di Oman Mengkhawatirkan
A
A
A
BERLIN - Menteri Luar Negeri Jerman, Heiko Maas mengatakan, laporan serangan terhadap dua kapal tanker di Teluk Oman sangat mengkhawatirkan. Dia memperingatkan serangan ini akan menyebabkan peningkatan ketegangan di wilayah tersebut.
"Berita yang kami terima, sangat mengkhawatirkan. Eskalasi situasi berbahaya, ini adalah peristiwa yang dapat menyebabkan eskalasi. Kita perlu de-eskalasi dan semua pihak harus berkontribusi untuk itu," kata Maas, seperti dilansir Reuters pada Jumat (14/6).
Sementara itu, sebelumnya Rusia memperingatkan agar tidak terburu-buru mengambil kesimpulan terkait dengan serangan terhadap tanker minyak di Teluk Oman. Moskow lalu mengatakan insiden itu tidak boleh digunakan untuk memicu ketegangan dengan Teheran.
"Saya akan mengambil kesempatan untuk memperingatkan terhadap kesimpulan yang terburu-buru terhadap upaya untuk menyalahkan yang tidak kita sukai," kata Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Ryabkov dalam sebuah pernyataan.
"Akhir-akhir ini kami telah melihat kampanye penguatan tekanan politik, psikologis dan militer terhadap Iran. Kami tidak ingin peristiwa yang baru saja terjadi, yang tragis dan mengguncang pasar minyak dunia, digunakan secara spekulatif untuk semakin memperburuk situasi," sambungnya.
"Berita yang kami terima, sangat mengkhawatirkan. Eskalasi situasi berbahaya, ini adalah peristiwa yang dapat menyebabkan eskalasi. Kita perlu de-eskalasi dan semua pihak harus berkontribusi untuk itu," kata Maas, seperti dilansir Reuters pada Jumat (14/6).
Sementara itu, sebelumnya Rusia memperingatkan agar tidak terburu-buru mengambil kesimpulan terkait dengan serangan terhadap tanker minyak di Teluk Oman. Moskow lalu mengatakan insiden itu tidak boleh digunakan untuk memicu ketegangan dengan Teheran.
"Saya akan mengambil kesempatan untuk memperingatkan terhadap kesimpulan yang terburu-buru terhadap upaya untuk menyalahkan yang tidak kita sukai," kata Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Ryabkov dalam sebuah pernyataan.
"Akhir-akhir ini kami telah melihat kampanye penguatan tekanan politik, psikologis dan militer terhadap Iran. Kami tidak ingin peristiwa yang baru saja terjadi, yang tragis dan mengguncang pasar minyak dunia, digunakan secara spekulatif untuk semakin memperburuk situasi," sambungnya.
(esn)