5 Rencana Aksi Malaysia Pererat Hubungan Bilateral dengan Indonesia
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah Malaysia memaparkan lima Rencana Aksi (Plan of Action) daam mempererat hubungan bilateral dengan Indonesia. Salah satunya, memantapkan kerja sama militer dan aparat keamanan kedua negara.
Kelima rencana aksi itu disampaikan bakal Duta Besar Malaysia untuk Indonesia Zainal Abidin Bakar dalam acara buka puasa bersama di Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta, Rabu (29/5/2019).
Zainal mengatakan hubungan kedua negara seperti hubungan yang romantis. "Ada pasang, ada surutnya. Ada suka, ada dukanya. Ada tawa, ada tangisnya," katanya.
Dalam paparannya, diplomat tersebut mengutip kata-kata Buya HAMKA, “Tidak ada kusut yang tidak selesai, tidak ada keruh yang tidak jernih." Menurutnya, faktor sejarah dan kultural yang sama adalah kekuatan bagi kedua negara.
Berikut lima Rencana Aksi dari Malaysia untuk mempererat hubungan bilateral dengan Indonesia;
1. Rencana pertama, mengeratkan hubungan pemimpin kedua negara kita. Zainal mengatakan Perdana Menteri Mahathir Mohamad memiliki hubungan personal yang cukup baik dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). "Hubungan kekeluargaan ini cukup penting karena keduanya membayangkan bahwa kita akan tetap bersaudara sampai kapan pun. Maka, dukungan kedua pemimpin ini harus kita sama-sama realisasikan demi anak cucu kita," katanya.
2. Rencana kedua, mengintensifkan hubungan kerja di antara pemerintah Indonesia dan Malaysia. Zainal mengatakan, PM Mahathir sering menyuarakan perlunya peningkatan kerja sama kedua negara kita di pelbagai sektor yang bermula dari kebijakan atau dasar hubungan kedua negara yang "mesra". "Untuk masa ini, pemerintahan kedua negara memiliki komitmen yang sama yaitu memperbaiki manajemen negara dalam upaya bersama untuk memerangi korupsi," ujarnya.
3. Rencana ketiga, memantapkan kerja sama militer dan aparat keamanan kedua negara. Menurut Zainal, dunia saat ini menghadapi pelbagai tantangan dan kejahatan global. "Dari terorisme, hingga perdagangan narkoba dan manusia. Ini harus kita perangi bersama," paparnya.
Zainal mengatakan Malaysia dan Indonesia memiliki sebagian perbatasan maritim dan darat yang sama. Hal itu juga menjadi tanggungjawab kedua pihak untuk memastikan kejahatan lintas batas ditangani secara bersama.
4. Rencana keempat, mendorong hubungan perdagangan dan bisnis, meningkatkan investasi antar-negara serta mengukuhkan kerja sama di dalam sektor ekonomi yang strategis. Menurut Zainal, ketika dunia menghadapi perang dagang, Malaysia dan Indonesia harus mencari jalan penyelesaian bersama. Faktor kesamaan kultural dan sejarah, kata dia, seharusnya menjadi kekuatan bersama untuk memahami lanskap bisnis di kedua negara untuk meningkatkan investasi.
"Hambatan perdagangan bilateral harus kita atasi dan kurangi. Industri halal juga harus sama-sama kita perbaiki dan perkuat untuk mendominasi pasar dunia," paparnya.
5. Rencana kelima, menghumaniskan hubungan rakyat kedua negara. Diplomat Malaysia tersebut mengatakan hubungan ini paling sulit untuk dijaga di antara 264 juta penduduk Indonesia dan 32 juta penduduk Malaysia.
"Dengan adanya media sosial, mereka lebih mudah berinteraksi antar-sesama. Mudah terpancing emosi dengan perkara-perkara yang kecil. Oleh karena itu, saya ingin meneruskan usaha murni ini bagi rakyat kedua negara untuk lebih mengenali antara satu sama yang lain," ujarnya.
Dia juga menyinggung peran media yang sangat penting untuk memerangi hoaks dan elemen provokasi yang dapat memecah belah persatuan kedua negara.
Kelima rencana aksi itu disampaikan bakal Duta Besar Malaysia untuk Indonesia Zainal Abidin Bakar dalam acara buka puasa bersama di Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta, Rabu (29/5/2019).
Zainal mengatakan hubungan kedua negara seperti hubungan yang romantis. "Ada pasang, ada surutnya. Ada suka, ada dukanya. Ada tawa, ada tangisnya," katanya.
Dalam paparannya, diplomat tersebut mengutip kata-kata Buya HAMKA, “Tidak ada kusut yang tidak selesai, tidak ada keruh yang tidak jernih." Menurutnya, faktor sejarah dan kultural yang sama adalah kekuatan bagi kedua negara.
Berikut lima Rencana Aksi dari Malaysia untuk mempererat hubungan bilateral dengan Indonesia;
1. Rencana pertama, mengeratkan hubungan pemimpin kedua negara kita. Zainal mengatakan Perdana Menteri Mahathir Mohamad memiliki hubungan personal yang cukup baik dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). "Hubungan kekeluargaan ini cukup penting karena keduanya membayangkan bahwa kita akan tetap bersaudara sampai kapan pun. Maka, dukungan kedua pemimpin ini harus kita sama-sama realisasikan demi anak cucu kita," katanya.
2. Rencana kedua, mengintensifkan hubungan kerja di antara pemerintah Indonesia dan Malaysia. Zainal mengatakan, PM Mahathir sering menyuarakan perlunya peningkatan kerja sama kedua negara kita di pelbagai sektor yang bermula dari kebijakan atau dasar hubungan kedua negara yang "mesra". "Untuk masa ini, pemerintahan kedua negara memiliki komitmen yang sama yaitu memperbaiki manajemen negara dalam upaya bersama untuk memerangi korupsi," ujarnya.
3. Rencana ketiga, memantapkan kerja sama militer dan aparat keamanan kedua negara. Menurut Zainal, dunia saat ini menghadapi pelbagai tantangan dan kejahatan global. "Dari terorisme, hingga perdagangan narkoba dan manusia. Ini harus kita perangi bersama," paparnya.
Zainal mengatakan Malaysia dan Indonesia memiliki sebagian perbatasan maritim dan darat yang sama. Hal itu juga menjadi tanggungjawab kedua pihak untuk memastikan kejahatan lintas batas ditangani secara bersama.
4. Rencana keempat, mendorong hubungan perdagangan dan bisnis, meningkatkan investasi antar-negara serta mengukuhkan kerja sama di dalam sektor ekonomi yang strategis. Menurut Zainal, ketika dunia menghadapi perang dagang, Malaysia dan Indonesia harus mencari jalan penyelesaian bersama. Faktor kesamaan kultural dan sejarah, kata dia, seharusnya menjadi kekuatan bersama untuk memahami lanskap bisnis di kedua negara untuk meningkatkan investasi.
"Hambatan perdagangan bilateral harus kita atasi dan kurangi. Industri halal juga harus sama-sama kita perbaiki dan perkuat untuk mendominasi pasar dunia," paparnya.
5. Rencana kelima, menghumaniskan hubungan rakyat kedua negara. Diplomat Malaysia tersebut mengatakan hubungan ini paling sulit untuk dijaga di antara 264 juta penduduk Indonesia dan 32 juta penduduk Malaysia.
"Dengan adanya media sosial, mereka lebih mudah berinteraksi antar-sesama. Mudah terpancing emosi dengan perkara-perkara yang kecil. Oleh karena itu, saya ingin meneruskan usaha murni ini bagi rakyat kedua negara untuk lebih mengenali antara satu sama yang lain," ujarnya.
Dia juga menyinggung peran media yang sangat penting untuk memerangi hoaks dan elemen provokasi yang dapat memecah belah persatuan kedua negara.
(mas)