Telan 246 Paket Kokain, Pria Jepang Meninggal di Pesawat
A
A
A
MEXICO CITY - Seorang pria Jepang dengan 246 paket kokain di perut dan ususnya meninggal di pesawat dalam perjalanan dari Bogota, Kolombia, menuju Tokyo. Hal itu diungkapkan pihak berwenang di Meksiko utara di mana pesawat itu melakukan pendaratan darurat.
Kantor kejaksaan untuk negara bagian Sonora mengatakan pria berusia 42 tahun, yang diidentifikasi hanya sebagai Udo N, mulai mengalami kejang setelah penerbangan komersil dari Ibu Kota Kolombia singgah di Mexico City.
"Pramugari memperhatikan seorang penumpang yang mengalami kejang-kejang dan meminta izin untuk melakukan pendaratan darurat di Hermosillo, Sonora," jelasnya.
"Ketika pesawat mendarat pukul 02:25 pagi pada hari Jumat, paramedis naik dan menyatakan Udo N meninggal," seperti disitir dari The Guardian, Selasa (28/5/2019).
"Hasil otopsi menemukan pria itu menelan 246 paket kokain, masing-masing berukuran 1cm kali 2,5cm. Penyebab kematiannya adalah pembengkakan otak yang disebabkan oleh overdosis obat," terang jaksa.
Pernyataan itu lebih lanjut menyatakan pesawat Aeromexico yang membawa 198 penumpang lainnya melanjutkan penerbangannya kembali ke Jepang setelah mayat itu dipindahkan dan protokol internasional dilakukan.
Mengangkut narkotika ke dalam tubuh manusia adalah taktik penyelundupan yang banyak digunakan dengan kartel narkoba.
Kantor kejaksaan untuk negara bagian Sonora mengatakan pria berusia 42 tahun, yang diidentifikasi hanya sebagai Udo N, mulai mengalami kejang setelah penerbangan komersil dari Ibu Kota Kolombia singgah di Mexico City.
"Pramugari memperhatikan seorang penumpang yang mengalami kejang-kejang dan meminta izin untuk melakukan pendaratan darurat di Hermosillo, Sonora," jelasnya.
"Ketika pesawat mendarat pukul 02:25 pagi pada hari Jumat, paramedis naik dan menyatakan Udo N meninggal," seperti disitir dari The Guardian, Selasa (28/5/2019).
"Hasil otopsi menemukan pria itu menelan 246 paket kokain, masing-masing berukuran 1cm kali 2,5cm. Penyebab kematiannya adalah pembengkakan otak yang disebabkan oleh overdosis obat," terang jaksa.
Pernyataan itu lebih lanjut menyatakan pesawat Aeromexico yang membawa 198 penumpang lainnya melanjutkan penerbangannya kembali ke Jepang setelah mayat itu dipindahkan dan protokol internasional dilakukan.
Mengangkut narkotika ke dalam tubuh manusia adalah taktik penyelundupan yang banyak digunakan dengan kartel narkoba.
(ian)