Nyamar Jadi Pembeli, Polisi Cegah 2 Siswi Jual Keperawanan Rp133 Juta
A
A
A
MOSKOW - Petugas polisi di Moskow, Rusia, berhasil menghentikan dua siswi berusia 15 tahun untuk menjual keperawanan mereka masing-masing seharga £7.300 atau lebih dari Rp133 juta. Dalam aksinya, polisi tersebut menyamar sebagai "pembeli".
Kedua siswi itu menemukan seorang pria berusia 18 tahun yang menjadi perantara untuk membuat kesepakatan dengan "pembeli" yang kaya.
Gadis-gadis yang tidak disebutkan namanya itu berasal dari School Number 1561 di Yasenevo, sebuah distrik Moskow.
Tetapi upaya untuk menjual keperawanan secara diam-diam tersebut dilakukan di sebuah kota sekitar 30 mil jauhnya dari Yasenevo.
Polisi menahan pria itu dalam sebuah operasi ketika dia pergi ke kafe populer bernama Kafenda. Di kafe yang kerap digunakan untuk acara pernikahan tersebut, pria itu sedianya akan menerima uang kesepakatan £14.600.
Petugas polisi yang menyamar sebagai "pembeli" mengenakan pakaian sipil. Pria perantara itu telah ditetapkan sebagai tersangka dan dikenai tuduhan menawarkan dua siswi kepada "pembeli" untuk melakukan hubungan seks.
"Ini adalah biaya layanan seksual dari dua gadis di bawah umur," kata seorang sumber kepolisian setempat.
Tersangka yang bernama Artemiy T menghadapi tuduhan memikat gadis di bawah umur ke dalam bisnis pelacuran, yang bisa mengakibatkan hukuman penjara.
Kedua siswi juga dibawa ke kantor polisi untuk diinterogasi, tetapi diperkirakan tidak akan dikenakan dakwaan meskipun laporan polisi mengatakan mereka berencana untuk menjual keperawanan mereka atas inisiatif mereka sendiri.
"Gadis-gadis itu meminta bantuan pemuda ini," lanjut sumber polisi kepada surat kabar Komsomolskaya Pravda, Sabtu (25/5/2019).
Kedua siswi merupakan teman sekelas. Pihak sekolah menolak berkomentar dan menekankan bahwa para pengajar tidak ingin merusak reputasi para siswi.
Kedua siswi itu menemukan seorang pria berusia 18 tahun yang menjadi perantara untuk membuat kesepakatan dengan "pembeli" yang kaya.
Gadis-gadis yang tidak disebutkan namanya itu berasal dari School Number 1561 di Yasenevo, sebuah distrik Moskow.
Tetapi upaya untuk menjual keperawanan secara diam-diam tersebut dilakukan di sebuah kota sekitar 30 mil jauhnya dari Yasenevo.
Polisi menahan pria itu dalam sebuah operasi ketika dia pergi ke kafe populer bernama Kafenda. Di kafe yang kerap digunakan untuk acara pernikahan tersebut, pria itu sedianya akan menerima uang kesepakatan £14.600.
Petugas polisi yang menyamar sebagai "pembeli" mengenakan pakaian sipil. Pria perantara itu telah ditetapkan sebagai tersangka dan dikenai tuduhan menawarkan dua siswi kepada "pembeli" untuk melakukan hubungan seks.
"Ini adalah biaya layanan seksual dari dua gadis di bawah umur," kata seorang sumber kepolisian setempat.
Tersangka yang bernama Artemiy T menghadapi tuduhan memikat gadis di bawah umur ke dalam bisnis pelacuran, yang bisa mengakibatkan hukuman penjara.
Kedua siswi juga dibawa ke kantor polisi untuk diinterogasi, tetapi diperkirakan tidak akan dikenakan dakwaan meskipun laporan polisi mengatakan mereka berencana untuk menjual keperawanan mereka atas inisiatif mereka sendiri.
"Gadis-gadis itu meminta bantuan pemuda ini," lanjut sumber polisi kepada surat kabar Komsomolskaya Pravda, Sabtu (25/5/2019).
Kedua siswi merupakan teman sekelas. Pihak sekolah menolak berkomentar dan menekankan bahwa para pengajar tidak ingin merusak reputasi para siswi.
(mas)