Ditinggalkan di Bandara 33 Tahun Lalu, Pria Ini Temukan Orang Tuanya
A
A
A
LONDON - Seorang pria yang saat bayi ditinggalkan di Bandara Gatwick lebih dari 30 tahun lalu berhasil bertemu dengan orang tua kandungnya. Steve Hydes ditinggalkan di terminal selatan bandara itu pada tahun 1986. Saat itu ia baru berusia 10 hari dan ditemukan terbungkus selimut di toilet wanita.
Hydes menghabiskan waktu 15 tahun untuk mencoba melacak keluarganya dan sekarang, setelah ahli genealogis menguji sampel DNA, telah menemukan bahwa ibu kandungnya telah meninggal. Meski begitu, ayahnya masih hidup.
Setelah melakukan kontak dengan ayahnya, Hydes mendapati dirinya memiliki saudara kandung yang tidak mengetahui tentang keberadaan dirinya.
"Beberapa kabar baik. Setelah 15 tahun mencari, saya senang mengonfirmasi bahwa dengan kerja keras Genetic Genealogists, CeCe Moore dan Helen Riding kami telah dapat melacak dan mengonfirmasi keluarga kandung," tulis Hydes di laman Facebooknya.
"Sayangnya, ibuku sudah meninggal, jadi aku tidak bisa mengetahui dengan pasti apa yang terjadi dan mengapa," imbuhnya.
"Namun saya menemukan ayah kandung dan saudara kandung saya di kedua sisi, yang semuanya tidak menyadari keberadaan saya," tukasnya seperti dikutip dari Sky News, Selasa (14/5/2019).
Hydes telah menghabiskan waktu bertahun-tahun tampil di artikel surat kabar dan film dokumenter mencoba untuk melacak keluarganya.
Setelah dia ditinggalkan, Hydes ditempatkan di panti asuhan sebelum diadopsi oleh sebuah keluarga di mana dia dibesarkan bersama tiga saudara perempuan.
Pencariannya mendapat pukulan telak ketika dia menemukan polisi telah menghancurkan file pada kasusnya yang mencakup rincian panggilan telepon yang dilakukan kepada petugas dari seorang wanita muda yang mengaku sebagai ibunya.
Wanita itu, dari Hounslow, London barat, mengatakan dia akan merawat anak itu dan namanya adalah Michael.
"Seperti yang dapat Anda bayangkan, ini adalah masalah yang cukup sensitif bagi semua yang terlibat dan sangat baru bagi kita semua, tetapi saya ingin mengambil waktu ini untuk mengucapkan terima kasih kepada semua orang atas dukungan berkelanjutan mereka selama ini," katanya.
"Pekerjaan yang dilakukan para ahli genealogis sangat luar biasa dan selama bertahun-tahun mereka telah bekerja sangat keras dan itu adalah berkat mereka. Mereka memecahkan kasus seperti milikku," sambungnya.
"Semakin banyak orang menjalani tes DNA mereka setiap hari dan saya berharap ini dan kisah saya dapat membantu meningkatkan kesadaran dan mencegah bayi-bayi lain ditinggalkan," kata Hydes.
Kisah Hydes menjadi berita utama surat kabar nasional dan dia dikenal sebagai 'Gary Gatwick' setelah maskot boneka beruang di bandara Sussex.
Menghabiskan waktu selama 33 tahun, tidak memiliki perasaan sakit hati terhadap orang tuanya, ingin melacak keluarganya sehingga ia dapat belajar lebih banyak tentang latar belakangnya yang dapat ia sampaikan kepada dua anaknya sendiri.
Hydes menghabiskan waktu 15 tahun untuk mencoba melacak keluarganya dan sekarang, setelah ahli genealogis menguji sampel DNA, telah menemukan bahwa ibu kandungnya telah meninggal. Meski begitu, ayahnya masih hidup.
Setelah melakukan kontak dengan ayahnya, Hydes mendapati dirinya memiliki saudara kandung yang tidak mengetahui tentang keberadaan dirinya.
"Beberapa kabar baik. Setelah 15 tahun mencari, saya senang mengonfirmasi bahwa dengan kerja keras Genetic Genealogists, CeCe Moore dan Helen Riding kami telah dapat melacak dan mengonfirmasi keluarga kandung," tulis Hydes di laman Facebooknya.
"Sayangnya, ibuku sudah meninggal, jadi aku tidak bisa mengetahui dengan pasti apa yang terjadi dan mengapa," imbuhnya.
"Namun saya menemukan ayah kandung dan saudara kandung saya di kedua sisi, yang semuanya tidak menyadari keberadaan saya," tukasnya seperti dikutip dari Sky News, Selasa (14/5/2019).
Hydes telah menghabiskan waktu bertahun-tahun tampil di artikel surat kabar dan film dokumenter mencoba untuk melacak keluarganya.
Setelah dia ditinggalkan, Hydes ditempatkan di panti asuhan sebelum diadopsi oleh sebuah keluarga di mana dia dibesarkan bersama tiga saudara perempuan.
Pencariannya mendapat pukulan telak ketika dia menemukan polisi telah menghancurkan file pada kasusnya yang mencakup rincian panggilan telepon yang dilakukan kepada petugas dari seorang wanita muda yang mengaku sebagai ibunya.
Wanita itu, dari Hounslow, London barat, mengatakan dia akan merawat anak itu dan namanya adalah Michael.
"Seperti yang dapat Anda bayangkan, ini adalah masalah yang cukup sensitif bagi semua yang terlibat dan sangat baru bagi kita semua, tetapi saya ingin mengambil waktu ini untuk mengucapkan terima kasih kepada semua orang atas dukungan berkelanjutan mereka selama ini," katanya.
"Pekerjaan yang dilakukan para ahli genealogis sangat luar biasa dan selama bertahun-tahun mereka telah bekerja sangat keras dan itu adalah berkat mereka. Mereka memecahkan kasus seperti milikku," sambungnya.
"Semakin banyak orang menjalani tes DNA mereka setiap hari dan saya berharap ini dan kisah saya dapat membantu meningkatkan kesadaran dan mencegah bayi-bayi lain ditinggalkan," kata Hydes.
Kisah Hydes menjadi berita utama surat kabar nasional dan dia dikenal sebagai 'Gary Gatwick' setelah maskot boneka beruang di bandara Sussex.
Menghabiskan waktu selama 33 tahun, tidak memiliki perasaan sakit hati terhadap orang tuanya, ingin melacak keluarganya sehingga ia dapat belajar lebih banyak tentang latar belakangnya yang dapat ia sampaikan kepada dua anaknya sendiri.
(ian)