Iran: AS Telah Memulai Perang Psikologis di Kawasan
A
A
A
JENEWA - Iran menuding Amerika Serikat (AS) telah memulai perang psikologis di kawasan. Hal ini ditegaskan oleh komandan Garda Revolusi Iran, Mayor Jenderal Hossein Salami dalam sebuah sesi di Parlemen Iran, Minggu (12/5).
Seperti dilaporkan Reuters, militer AS telah mengirim pasukan, termasuk kapal induk dan pembom B-52, ke Timur Tengah. Langkah ini dilakukan AS untuk mengantisipasi adanya "indikasi yang jelas" dari ancaman Iran terhadap pasukan AS di wilayah itu.
"Komandan Salami, dengan memperhatikan situasi di kawasan itu, mempresentasikan sebuah analisis bahwa Amerika telah memulai perang psikologis. Sebab, kedatangan dan kepergian militer mereka tak ubahnya hal yang normal," kata juru bicara Pemimpinan Parlemen Iran.
Sementara itu, Menteri Energi Israel, Yuval Steinitz memperingatkan adanya kemungkinan serangan langsung Iran terhadap Israel. Menurutnya, hal ini mungkin terjadi bila pertikaian antara Teheran dan Washington meningkat.
Menurut Steinitz, di kawasan Teluk "segalanya memanas". "Jika ada semacam konflik besar antara Iran dan AS, antara Iran dan tetangga-tetangganya, saya tidak mengesampingkan bahwa mereka akan mengaktifkan Hizbullah dan Jihad Islam dari Gaza. Atau, bahkan mereka akan mencoba langsung menembakkan rudal dari Iran ke Israel," ucap Steinitz.
Militer Israel sendiri menolak berkomentar ketika ditanya apakah mereka telah melakukan persiapan untuk mengantisipasi kemungkinan munculnya ancaman terkait dengan kebuntuan Iran-AS. Hingga kini, Israel memang belum pernah terlibat perang terbuka dengan Iran.
Seperti dilaporkan Reuters, militer AS telah mengirim pasukan, termasuk kapal induk dan pembom B-52, ke Timur Tengah. Langkah ini dilakukan AS untuk mengantisipasi adanya "indikasi yang jelas" dari ancaman Iran terhadap pasukan AS di wilayah itu.
"Komandan Salami, dengan memperhatikan situasi di kawasan itu, mempresentasikan sebuah analisis bahwa Amerika telah memulai perang psikologis. Sebab, kedatangan dan kepergian militer mereka tak ubahnya hal yang normal," kata juru bicara Pemimpinan Parlemen Iran.
Sementara itu, Menteri Energi Israel, Yuval Steinitz memperingatkan adanya kemungkinan serangan langsung Iran terhadap Israel. Menurutnya, hal ini mungkin terjadi bila pertikaian antara Teheran dan Washington meningkat.
Menurut Steinitz, di kawasan Teluk "segalanya memanas". "Jika ada semacam konflik besar antara Iran dan AS, antara Iran dan tetangga-tetangganya, saya tidak mengesampingkan bahwa mereka akan mengaktifkan Hizbullah dan Jihad Islam dari Gaza. Atau, bahkan mereka akan mencoba langsung menembakkan rudal dari Iran ke Israel," ucap Steinitz.
Militer Israel sendiri menolak berkomentar ketika ditanya apakah mereka telah melakukan persiapan untuk mengantisipasi kemungkinan munculnya ancaman terkait dengan kebuntuan Iran-AS. Hingga kini, Israel memang belum pernah terlibat perang terbuka dengan Iran.
(esn)