Hargai Tradisi Lokal, KBRI Kairo Gelar Maidaturrahman
A
A
A
KAIRO - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kairo akan menyajikan maidaturrahman atau hidangan buka puasa gratis untuk masyarakat Mesir di gedung Sekolah Indonesia Cairo (SIC). Kegiatan tersebut akan berlangsung selama puasa Ramadhan, dalam rangka berbagi kebahagiaan serta keberkahan bersama warga lokal Mesir.
Menurut keterangan KBRI Kairo yang diterima Sindonews pada Selasa (7/5), di Mesir, tradisi menyuguhkan maidaturrahman merupakan salah satu ciri khas utama bulan Ramadhan.Kebiasaan tersebut diadakan hampir secara merata di seluruh penjuru Mesir. Tenda-tenda maidaturrahman yang menghiasi sebagian besar jalan-jalan utama Mesir dapat terlihat sepanjang bulan Ramadhan. Selain itu, tradisi dimaksud juga diadakan di masjid-masjid yang tersebar di Mesir.
Di antara maidaturrahman terbesar di Mesir adalah yang disajikan oleh Al-Azhar, yang menyuguhkan sekitar 4.000 porsi buka puasa gratis setiap harinya.
“Selain untuk berbagi kebahagiaan, kegiatan maidaturrahman juga merupakan salah satu sarana soft diplomacy melalui people to people contact yang diharapkan dapat lebih mengenalkan budaya serta keramahan bangsa Indonesia kepada masyarakat Mesir,” ujar Duta Besar Indonesia untuk Mesir, Helmy Fauzi,
Melalui Masjid Indonesia Kairo, KBRI menyuguhkan sekurangnya 50 porsi paket lengkap berbuka puasa setiap harinya untuk masyarakat Mesir yang tinggal di sekitar kawasan Dokki, Cairo.
Kata maidaturrahman sendiri terdiri atas dua kosa kata Bahasa Arab yaitu, maidah yang berarti meja makan, dan Al-Rahman yang berarti Maha Pengasih. Penamaan tradisi maidaturrahman diambil dari Al-Quran surat Al-Maidah ayat114-115dimana Allah Swt menurunkan "maidah" kepada Nabi Isa As, sebagai bukti kebenaran untuk seluruh umat manusia. Di sisi lain, kata Al-Rahman yang berarti Maha Pengasih penuh dengan ajakan dan nuansa untuk menebar kasih sayang antar sesama manusia yang merupakan tujuan utama dari tradisi maidaturrahman tersebut.
Sejumlah sumber mengatakan bahwa tradisi tersebut pertama kali dimulai pada saat Mesir dipimpin oleh Ahmad bin Thulun pendiri Dinasti Thuluniyah di Mesir pada pertengahan abad ke-9. Namun demikian, terdapat sumber lain mengatakan bahwa tradisi tersebut dimulai pada masa Dinasti Fathimiyah pada pertengahan abad ke-10 oleh Al-Muizz Li Dinillah.
Maidaturrahman merupakan salah satu bagian dari rangkaian keseluruhan kegiatan bulan Ramadhan yang diadakan oleh KBRI Cairo. Dalam rangka memeriahkan bulan Ramadhan, KBRI Cairo juga mengadakan buka puasa dan shalat taraweh bersama, ceramah dan kultum Ramadhan, pengumpulan dan pendistribusian zakat, infak dan sedekah, serta Peringatan Malam Nuzulul Quran.
Pada kegiatan Maidaturrahman tahun 2018, KBRI Cairo berhasil mendistribusikan sekitar 1.193 paket berbuka kepada para masyarakat Mesir yang kurang mampu di sekitar Gedung Sekolah Indonesia Cairo. Total nilai donasi yang berhasil dihimpun yaitu sejumlah47.720Pound Mesir atau sekitar 40 juta rupiah.
Menurut keterangan KBRI Kairo yang diterima Sindonews pada Selasa (7/5), di Mesir, tradisi menyuguhkan maidaturrahman merupakan salah satu ciri khas utama bulan Ramadhan.Kebiasaan tersebut diadakan hampir secara merata di seluruh penjuru Mesir. Tenda-tenda maidaturrahman yang menghiasi sebagian besar jalan-jalan utama Mesir dapat terlihat sepanjang bulan Ramadhan. Selain itu, tradisi dimaksud juga diadakan di masjid-masjid yang tersebar di Mesir.
Di antara maidaturrahman terbesar di Mesir adalah yang disajikan oleh Al-Azhar, yang menyuguhkan sekitar 4.000 porsi buka puasa gratis setiap harinya.
“Selain untuk berbagi kebahagiaan, kegiatan maidaturrahman juga merupakan salah satu sarana soft diplomacy melalui people to people contact yang diharapkan dapat lebih mengenalkan budaya serta keramahan bangsa Indonesia kepada masyarakat Mesir,” ujar Duta Besar Indonesia untuk Mesir, Helmy Fauzi,
Melalui Masjid Indonesia Kairo, KBRI menyuguhkan sekurangnya 50 porsi paket lengkap berbuka puasa setiap harinya untuk masyarakat Mesir yang tinggal di sekitar kawasan Dokki, Cairo.
Kata maidaturrahman sendiri terdiri atas dua kosa kata Bahasa Arab yaitu, maidah yang berarti meja makan, dan Al-Rahman yang berarti Maha Pengasih. Penamaan tradisi maidaturrahman diambil dari Al-Quran surat Al-Maidah ayat114-115dimana Allah Swt menurunkan "maidah" kepada Nabi Isa As, sebagai bukti kebenaran untuk seluruh umat manusia. Di sisi lain, kata Al-Rahman yang berarti Maha Pengasih penuh dengan ajakan dan nuansa untuk menebar kasih sayang antar sesama manusia yang merupakan tujuan utama dari tradisi maidaturrahman tersebut.
Sejumlah sumber mengatakan bahwa tradisi tersebut pertama kali dimulai pada saat Mesir dipimpin oleh Ahmad bin Thulun pendiri Dinasti Thuluniyah di Mesir pada pertengahan abad ke-9. Namun demikian, terdapat sumber lain mengatakan bahwa tradisi tersebut dimulai pada masa Dinasti Fathimiyah pada pertengahan abad ke-10 oleh Al-Muizz Li Dinillah.
Maidaturrahman merupakan salah satu bagian dari rangkaian keseluruhan kegiatan bulan Ramadhan yang diadakan oleh KBRI Cairo. Dalam rangka memeriahkan bulan Ramadhan, KBRI Cairo juga mengadakan buka puasa dan shalat taraweh bersama, ceramah dan kultum Ramadhan, pengumpulan dan pendistribusian zakat, infak dan sedekah, serta Peringatan Malam Nuzulul Quran.
Pada kegiatan Maidaturrahman tahun 2018, KBRI Cairo berhasil mendistribusikan sekitar 1.193 paket berbuka kepada para masyarakat Mesir yang kurang mampu di sekitar Gedung Sekolah Indonesia Cairo. Total nilai donasi yang berhasil dihimpun yaitu sejumlah47.720Pound Mesir atau sekitar 40 juta rupiah.
(esn)