Adik Eks Presiden Aljazair dan Dua Kepala Intelijen Ditangkap
A
A
A
ALJIR - Adik dari mantan Presiden Aljazair Abdelaziz Bouteflika, Said Bouteflika ditangkap bersama dengan dua kepala mata-mata. Penangkapan Said, sosok yang berpengaruh dalam politik Aljazair, dan dua kepala mata-mata adalah pukulan besar terhadap rezim Aljazair lama yang baru saja tumbang.
Said dipandang sebagai arsitek dari sistemn politik yang memperkaya para industrialis negara yang kaya minyak itu dengan mengorbankan seluruh bangsa. Setelah Abdelaziz Bouteflika menderita stroke pada tahun 2013, ia merebut kekuasaan presiden dan sering disebut sebagai penggantinya.
Dia ditahan oleh dinas keamanan pusat.
Juga ditangkap Jenderal Mohamed Mediene, dikenal sebagai Toufik, yang memimpin dinas rahasia selama 25 tahun dan mantan koordinator intelijen Athmane Tartag. Dua jenderal yang memegang posisi teratas dalam hierarki kekuasaan yang didirikan selama kepresidenan Bouteflika.
Ketiganya ditangkap karena diduga "berkonspirasi" melawan gerakan anti-pemerintah yang telah berjalan sejak Februari seperti dikutip dari Deutsche Welle, Minggu (5/5/2019).
Penangkapan tiga tokoh kunci era Bouteflika datang di tengah kekacauan yang berkelanjutan ketika para demonstran mengadakan pawai mingguan menuntut pengadilan elit politik rezim lama dan perubahan radikal terhadap sistem politik negara itu.
Dalam krisis politik yang menerpa Aljazair, tentara tetap menjadi institusi paling kuat di negara itu. Kepala Staf Angkatan Darat Ahmed Gaed Salah telah berjanji untuk membersihkan para politisi, oligarki dan pejabat militer yang korup dan mengembalikan kepercayaan rakyat.
Dia telah berjanji beberapa kasus korupsi besar sedang dalam penyelidikan.
Said dipandang sebagai arsitek dari sistemn politik yang memperkaya para industrialis negara yang kaya minyak itu dengan mengorbankan seluruh bangsa. Setelah Abdelaziz Bouteflika menderita stroke pada tahun 2013, ia merebut kekuasaan presiden dan sering disebut sebagai penggantinya.
Dia ditahan oleh dinas keamanan pusat.
Juga ditangkap Jenderal Mohamed Mediene, dikenal sebagai Toufik, yang memimpin dinas rahasia selama 25 tahun dan mantan koordinator intelijen Athmane Tartag. Dua jenderal yang memegang posisi teratas dalam hierarki kekuasaan yang didirikan selama kepresidenan Bouteflika.
Ketiganya ditangkap karena diduga "berkonspirasi" melawan gerakan anti-pemerintah yang telah berjalan sejak Februari seperti dikutip dari Deutsche Welle, Minggu (5/5/2019).
Penangkapan tiga tokoh kunci era Bouteflika datang di tengah kekacauan yang berkelanjutan ketika para demonstran mengadakan pawai mingguan menuntut pengadilan elit politik rezim lama dan perubahan radikal terhadap sistem politik negara itu.
Dalam krisis politik yang menerpa Aljazair, tentara tetap menjadi institusi paling kuat di negara itu. Kepala Staf Angkatan Darat Ahmed Gaed Salah telah berjanji untuk membersihkan para politisi, oligarki dan pejabat militer yang korup dan mengembalikan kepercayaan rakyat.
Dia telah berjanji beberapa kasus korupsi besar sedang dalam penyelidikan.
(ian)