Salinan Pengakuan AS Atas Negara Israel Dibanderol Rp4,2 M
A
A
A
WASHINGTON - Jelang Hari Kemerdekaan Israel yang jatuh pada 14 Mei mendatang, penjual tanda tangan dan dokumen bersejarah yang berbasis di Pennsylvania, Raab Collection, mengumumkan akan menjual salinan pengakuan eksistensi negara Yahudi Israel oleh Amerika Serikat (AS).
Perlu dicatat bahwa dokumen ini bukan siaran pers asli dari tanggal 14 Mei 1948. Namun, dokumen unik yang dibanderol Rp4,2 miliar ini, adalah salinan asli untuk pemerintah AS dan Israel serta satu-satunya versi rilis yang diketahui menyertai tanda tangan Presiden Harry S Truman.
Truman memang mengeluarkan rilis final pada tahun 1948, namun ia tidak menandatangani dokumen itu. Barulah pada tahun 1964 di Pameran Dunia New York ia menandatangani salinannya yang diberikan oleh Ketua Paviliun Amerika-Israel Zecharia Sitchin.
Menurut Times of Israel, dokumen itu tetap ada sampai sekarang di tangan keluarga Sitchin dan diperlihatkan kepada publik tiga kali: pada perayaan seratus tahun Patung Liberty tahun 1986 di New York City; pada tahun 1988 untuk peringatan 40 tahun Israel di Kedutaan Besar Israel di Washington; dan pada konvensi Organisasi Zionis Amerika tahun 1988 di Yerusalem.
Salinan asli dari siaran pers 1948 itu sendiri kini dapat ditemukan di Perpustakaan Kepresidenan Harry S. Truman, yang berlokasi di Independence, Missouri.
Dikutip dari Fox News, Kamis (2/5/2019), pengakuan itu berbunyi: "Pemerintah ini telah diberitahu bahwa sebuah negara Yahudi telah diproklamasikan di Palestina, dan pengakuan telah diminta pemerintah sementara daripadanya. Amerika Serikat mengakui pemerintah sebagai syarat otoritas de facto dari Negara Israel yang baru. Ditandatangani: Harry S Truman, salinan fotostat, ditandatangani 11/27/65."
Kini salinan bertandatangan Presiden Truman itu siap diperebutkan setelah Raab Collection mendapatkannya dari keturunan Sitchin.
"Ini unik," kata Presiden Raab Collection, Nathan Raab.
"Satu-satunya (dokumen) final yang ditandatangani dari dokumen hebat yang kami temukan dan ada kaitan penting antara Amerika Serikat dan pendirian Israel, negara Yahudi," imbuhnya.
Meskipun perusahaannya menjual sepotong sejarah Yahudi dan Amerika, Presiden Raab Collection Nathan Raab berharap siapa pun yang memutuskan untuk membeli dokumen itu memiliki niat baik.
"Sebagai seorang Yahudi Amerika, saya berharap dan mengharapkan pemilik baru dokumen itu akan memajang harta ini untuk umum," kata Raab kepada Times of Israel yang dikutip Sputnik.
Perlu dicatat bahwa dokumen ini bukan siaran pers asli dari tanggal 14 Mei 1948. Namun, dokumen unik yang dibanderol Rp4,2 miliar ini, adalah salinan asli untuk pemerintah AS dan Israel serta satu-satunya versi rilis yang diketahui menyertai tanda tangan Presiden Harry S Truman.
Truman memang mengeluarkan rilis final pada tahun 1948, namun ia tidak menandatangani dokumen itu. Barulah pada tahun 1964 di Pameran Dunia New York ia menandatangani salinannya yang diberikan oleh Ketua Paviliun Amerika-Israel Zecharia Sitchin.
Menurut Times of Israel, dokumen itu tetap ada sampai sekarang di tangan keluarga Sitchin dan diperlihatkan kepada publik tiga kali: pada perayaan seratus tahun Patung Liberty tahun 1986 di New York City; pada tahun 1988 untuk peringatan 40 tahun Israel di Kedutaan Besar Israel di Washington; dan pada konvensi Organisasi Zionis Amerika tahun 1988 di Yerusalem.
Salinan asli dari siaran pers 1948 itu sendiri kini dapat ditemukan di Perpustakaan Kepresidenan Harry S. Truman, yang berlokasi di Independence, Missouri.
Dikutip dari Fox News, Kamis (2/5/2019), pengakuan itu berbunyi: "Pemerintah ini telah diberitahu bahwa sebuah negara Yahudi telah diproklamasikan di Palestina, dan pengakuan telah diminta pemerintah sementara daripadanya. Amerika Serikat mengakui pemerintah sebagai syarat otoritas de facto dari Negara Israel yang baru. Ditandatangani: Harry S Truman, salinan fotostat, ditandatangani 11/27/65."
Kini salinan bertandatangan Presiden Truman itu siap diperebutkan setelah Raab Collection mendapatkannya dari keturunan Sitchin.
"Ini unik," kata Presiden Raab Collection, Nathan Raab.
"Satu-satunya (dokumen) final yang ditandatangani dari dokumen hebat yang kami temukan dan ada kaitan penting antara Amerika Serikat dan pendirian Israel, negara Yahudi," imbuhnya.
Meskipun perusahaannya menjual sepotong sejarah Yahudi dan Amerika, Presiden Raab Collection Nathan Raab berharap siapa pun yang memutuskan untuk membeli dokumen itu memiliki niat baik.
"Sebagai seorang Yahudi Amerika, saya berharap dan mengharapkan pemilik baru dokumen itu akan memajang harta ini untuk umum," kata Raab kepada Times of Israel yang dikutip Sputnik.
(ian)