Dubes Rina Sebut Banyak Perusahaan RI Minat Investasi di Bangladesh

Sabtu, 27 April 2019 - 09:23 WIB
Dubes Rina Sebut Banyak...
Dubes Rina Sebut Banyak Perusahaan RI Minat Investasi di Bangladesh
A A A
DHAKA - Banyak pengusaha dan perusahaan Indonesia menunjukkan minatnya untuk masuk ke pasar Bangladesh dan berinvestasi di negara tersebut. Hal itu dipaparkan Duta Besar (Dubes) Republik Indonesia untuk Bangladesh, Rina P. Soemarno, di Forum Bisnis dan Investasi Indonesia-Bangladesh di International Convention City Bashundara (ICCB), Dhaka, kemarin.

Forum tersebut digelar di sela-sela acara IndonesiaFair 2019 yang berlangsung di Dhaka dari 25 hingga 27 April 2019. Pengusaha dan berbagai perusahaan yang berminat investasi di Bangladesh hadir dalam forum tersebut.

"Minat kuat untuk investasi dan usaha patungan di Bangladesh ditunjukkan dari berbagai sektor bisnis di Indonesia, termasuk energi, MRO, otomotif, logistics and support, transportasi, kereta api dan bisnis terkait, serta infrastruktur," kata Rina.

Dubes Rina mencontohkan PT INKA—salah satu perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia—sukses memasok 450 gerbong untuk Bangladesh Railway. Pengiriman tahap ketiga telah diresmikan di Rajshahi Kamis lalu yang disaksikan langsung oleh Perdana Menteri Sheikh Hasina melalui teleconference dari Dhaka.

"PT INKA hadir di expo dan forum ini, dan telah menunjukkan keinginan serta niat kuat mereka untuk lebih hadir di negara ini (Bangladesh) dengan terlibat dalam usaha patungan atau investasi," ujar diplomat perempuan tersebut.

Sebelumnya, CV Karoseri Laksana juga sukses mengeskpor 14 unit bus ke Bangladesh, sepuluh di antaranya jenis double decker. "Ini hanya satu cerita, dan saya percaya kita akan mendengar lebih banyak dari perusahaan Indonesia lain yang hadir di sini," imbuh Rina.

Sementara itu, Presiden Kamar Dagang dan Industri Indonesia-Bangladesh (IBCCI), Mohammed Riyadh Ali, mengatakan Bangladesh melihat Indonesia sebagai negara yang sudah memiliki industri transportasi massal. Sebelumnya, Bangladesh melihat hal itu pada Jepang. "Indonesia ahli di bidang kereta api, ahli di bidang bus," ujarnya.

Di sektor pembangunan infrastruktur, Riyadh Ali melihat PT Waskita Karya sebagai perusahaan potensial untuk bekerjasama dengan partner lokal Bangladesh. Terlebih, pada saat ini negara tersebut sedang gencar melakukan pembangunan.

Lebih lanjut, presiden IBCCI itu menyinggung zona ekonomi Indonesia di Bangladesh. Zona ekonomi yang dimaksud adalah penyediaan area khusus bagi perusahaan-perusahaan Indonesia yang ingin berinvestasi di negara tersebut.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1520 seconds (0.1#10.140)