Para Pemimpin Dunia Ramai-ramai Kecam Serangan Bom Sri Lanka

Minggu, 21 April 2019 - 20:07 WIB
Para Pemimpin Dunia Ramai-ramai Kecam Serangan Bom Sri Lanka
Para Pemimpin Dunia Ramai-ramai Kecam Serangan Bom Sri Lanka
A A A
LONDON - Para pemimpin dunia beramai-ramai melemparkan kecaman keras atas serangkaian serangan bom yang menghantam Sri Lanka. Serangan itu menargetkan tiga buah gereja dan empat hotel, serta menewaskan lebih dari 150 orang.

Perdana Menteri Inggris Theresa May mengatakan, serangan tersebut benar-benar mengerikan. "Simpati terdalam kepada semua yang terkena dampak pada saat yang tragis ini," katanya dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Anadolu Agency pada Minggu (21/4).

Pernyataan senada disampaikan oleh Kanselir Jerman, Angela Merkel. Melalui juru bicaranya, Merkel mengatakan sangat ngeri melihat orang-orang Kristen diserang saat melakukan kebaktian Paskah.

Sementara itu, Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan mengatakan mengecam keras serangan tersebut. Khan, melalui akun Twitternya, kemudian menyampaikan belasungkawa kepada pemerintah dan masyrakat Sri Lanka atas tragedi ini.

Perdana Menteri India, Narendra Modi juga mengecam ledakan mematikan itu. "Tidak ada tempat untuk barbarisme semacam itu di wilayah kami. India berdiri dalam solidaritas dengan orang-orang Sri Lanka. Pikiran saya adalah dengan keluarga yang berduka dan doa dengan yang terluka," ucapnya.

Kecaman serupa juga disampaikan oleh Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani. Dalam sebuah pernyataan, Ghani menuturkan serangan terhadap orang-orang yang tidak berdosa, saat melakukan ibadah adalah sesuatu yang sangat mengerikan.

"Menyerang gereja dan hotel dan menargetkan para jamaah adalah mengerikan, dan Afghanistan sangat mengutuk tindakan teror keji ini. Pikiran dan doa kami ditujukan kepada para korban dan keluarga mereka, dan kami berdiri dalam solidaritas dengan Sri Lanka di hari yang kelam ini," ungkapnya.

Sebelumnya, Indonesia dan Turki juga telah melemparkan kecaman atas serangan yang turut melukai lebih dari 400 orang tersebut.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3981 seconds (0.1#10.140)