Korban Tewas Topan Idai Tembus 300 Jiwa Lebih
A
A
A
BEIRA - Lebih dari 300 orang tewas akibat Topan Idai yang melanda sejumlah negara di Afrika. Muncul kekhawatiran jumlah akhir korban tewas akan jauh lebih tinggi.
Di kota pelabuhan Mozambik, Beira, warga masih bertahan di atas pohon dan atap di tengah banjir. Mereka hampir seminggu menunggu tim penyelamat datang pasca badai dahsyat melanda.
Topan Idai menyerang Beira dengan kecepatan angin hingga 170 kilometer per jam pada Kamis lalu. Badai kemudian begerak ke Zimbabwe dan Malawi, meratakan bangunan dan membahayakan nyawa jutaan orang.
Mozambik telah memulai tiga hari berkabung nasional untuk lebih dari 200 korban, sementara jumlah korban tewas di negara tetangga Zimbabwe naik menjadi lebih dari 100 dari salah satu badai paling merusak yang menyerang Afrika selatan dalam beberapa dekade seperti dikutip dari ABC.net.au, Kamis (21/3/2019).
Sebelumnya Presiden Mozambik Filipe Nyusi memperkirakan korban tewas akan lebih dari 1.000. Ia mengatakan hal itu setelah terbang di atas wilayah yang terkena dampak pada hari Senin lalu.
Baca Juga: Korban Tewas Topan Idai di Mozambik 1.000 Lebih
Pejabat Zimbabwe mengatakan mereka khawatir sekitar 350 orang mungkin telah meninggal.
Menurut kelompok bantuan banjir masih meningkat akibat hujan deras. Kelompok bantuan terus berusaha mendapatkan makanan, air, dan pakaian bagi para korban yang putus asa.
Di Zimbabwe, para pejabat mengatakan, penduduk setempat memberi tahu mereka bahwa kekuatan air bah menyapu beberapa korban di lereng gunung ke Mozambik.
"Seluruh desa tersapu," kata Jenderal Joe Muzvidziwa, yang memimpin upaya penyelamatan militer di Zimbabwe. Beberapa orang telah keluar di rumah bir ketika topan menghantam dan pulang ke rumah untuk menemukan tidak ada yang tersisa.
Di Beira, rekaman drone yang dikeluarkan oleh Palang Merah menunjukkan penduduk kota kumuh sedang mencari reruntuhan dan mencoba menyeret terpal plastik di atas rumah mereka yang hancur. Rekaman itu juga menunjukkan permukiman yang penuh dengan tanah kosong di mana seluruh bangunan telah hancur lebur dari fondasinya.
Bantuan internasional sendiri telah mulai mengalir ke Mozambik, Zimbabwe dan Malawi untuk meredakan krisis kemanusiaan yang akibat Topan Idai.
Di kota pelabuhan Mozambik, Beira, warga masih bertahan di atas pohon dan atap di tengah banjir. Mereka hampir seminggu menunggu tim penyelamat datang pasca badai dahsyat melanda.
Topan Idai menyerang Beira dengan kecepatan angin hingga 170 kilometer per jam pada Kamis lalu. Badai kemudian begerak ke Zimbabwe dan Malawi, meratakan bangunan dan membahayakan nyawa jutaan orang.
Mozambik telah memulai tiga hari berkabung nasional untuk lebih dari 200 korban, sementara jumlah korban tewas di negara tetangga Zimbabwe naik menjadi lebih dari 100 dari salah satu badai paling merusak yang menyerang Afrika selatan dalam beberapa dekade seperti dikutip dari ABC.net.au, Kamis (21/3/2019).
Sebelumnya Presiden Mozambik Filipe Nyusi memperkirakan korban tewas akan lebih dari 1.000. Ia mengatakan hal itu setelah terbang di atas wilayah yang terkena dampak pada hari Senin lalu.
Baca Juga: Korban Tewas Topan Idai di Mozambik 1.000 Lebih
Pejabat Zimbabwe mengatakan mereka khawatir sekitar 350 orang mungkin telah meninggal.
Menurut kelompok bantuan banjir masih meningkat akibat hujan deras. Kelompok bantuan terus berusaha mendapatkan makanan, air, dan pakaian bagi para korban yang putus asa.
Di Zimbabwe, para pejabat mengatakan, penduduk setempat memberi tahu mereka bahwa kekuatan air bah menyapu beberapa korban di lereng gunung ke Mozambik.
"Seluruh desa tersapu," kata Jenderal Joe Muzvidziwa, yang memimpin upaya penyelamatan militer di Zimbabwe. Beberapa orang telah keluar di rumah bir ketika topan menghantam dan pulang ke rumah untuk menemukan tidak ada yang tersisa.
Di Beira, rekaman drone yang dikeluarkan oleh Palang Merah menunjukkan penduduk kota kumuh sedang mencari reruntuhan dan mencoba menyeret terpal plastik di atas rumah mereka yang hancur. Rekaman itu juga menunjukkan permukiman yang penuh dengan tanah kosong di mana seluruh bangunan telah hancur lebur dari fondasinya.
Bantuan internasional sendiri telah mulai mengalir ke Mozambik, Zimbabwe dan Malawi untuk meredakan krisis kemanusiaan yang akibat Topan Idai.
(ian)