Trump Akan Veto Keputusan Kongres Akhiri Keadaan Darurat
A
A
A
WASHINGTON - Presiden Donald Trump diperkirakan akan menandatangani veto dari keputusan Kongres Amerika Serikat (AS) untuk mengakhiri deklarasi daruratnya pada Jumat malam waktu setempat. Trump mendeklarasikan keadaan darurat nasional untuk mendapatkan dana guna membangun tembok perbatasan.
Juru bicara Gedung Putih Hogan Gidley mengatakan kepada wartawan bahwa Trump akan diapit oleh pejabat perbatasan dan orang-orang yang anggota keluarganya terbunuh oleh imigran ilegal seperti dilansir dari Reuters, Sabtu (16/3/2019).
Veto ini akan menjadi yang pertama dari kepresidenan Trump. Pada hari Kamis, Partai Demokrat dan Partai Republik menegur Trump atas keputusannya mengkangkangi Kongres dan mengambil uang yang sudah ditentukan untuk program lain guna membangun penghalang di sepanjang perbatasan AS-Meksiko.
Baca Juga: Senat AS Tolak Deklarasi Darurat Nasional Trump
Trump mengatakan dia ingin tembok untuk mencegah imigran menyeberang ke AS, menggambarkannya sebagai situasi darurat nasional. Partai Demokrat membantah ada keadaan darurat di perbatasan, mengatakan penyeberangan perbatasan berada di level terendah selama empat dekade.
Senat AS yang dikendalikan oleh Partai Republik memilih untuk mengakhiri deklarasi darurat perbatasan, dengan 12 anggota Partai Republik memilih untuk bergabung dengan Partai Demokrat. Meski begitu jumlahnya tidak sampai ke tingkat yang diperlukan untuk mengesampingkan veto, yang berarti Trump akan mengamankan rencananya meskipun ada kongres tidak setuju.
Pembuatan tembok perbatasan adalah janji utama kampanye Trump saat pemilu presiden lalu. Ia awalnya bersikeras bahwa Meksiko akan membayar untuk pembangunan tembok itu, namun hal itu ditolak. Tahun lalu, Trump memaksa pameritah tutup karena kebuntuan dengan Kongres atas pendanaan untuk tembok perbatasan.
Ketika kesepakatan untuk mencegah penutupan pemerintah tidak memberinya dana yang diminta, Trump menyatakan keadaan darurat nasional. Dengan begitu, ia mendapatkan dana dari dana yang dialokasikan untuk proyek-proyek lain guna membangun tembok perbatasan sebagai gantinya.
Juru bicara Gedung Putih Hogan Gidley mengatakan kepada wartawan bahwa Trump akan diapit oleh pejabat perbatasan dan orang-orang yang anggota keluarganya terbunuh oleh imigran ilegal seperti dilansir dari Reuters, Sabtu (16/3/2019).
Veto ini akan menjadi yang pertama dari kepresidenan Trump. Pada hari Kamis, Partai Demokrat dan Partai Republik menegur Trump atas keputusannya mengkangkangi Kongres dan mengambil uang yang sudah ditentukan untuk program lain guna membangun penghalang di sepanjang perbatasan AS-Meksiko.
Baca Juga: Senat AS Tolak Deklarasi Darurat Nasional Trump
Trump mengatakan dia ingin tembok untuk mencegah imigran menyeberang ke AS, menggambarkannya sebagai situasi darurat nasional. Partai Demokrat membantah ada keadaan darurat di perbatasan, mengatakan penyeberangan perbatasan berada di level terendah selama empat dekade.
Senat AS yang dikendalikan oleh Partai Republik memilih untuk mengakhiri deklarasi darurat perbatasan, dengan 12 anggota Partai Republik memilih untuk bergabung dengan Partai Demokrat. Meski begitu jumlahnya tidak sampai ke tingkat yang diperlukan untuk mengesampingkan veto, yang berarti Trump akan mengamankan rencananya meskipun ada kongres tidak setuju.
Pembuatan tembok perbatasan adalah janji utama kampanye Trump saat pemilu presiden lalu. Ia awalnya bersikeras bahwa Meksiko akan membayar untuk pembangunan tembok itu, namun hal itu ditolak. Tahun lalu, Trump memaksa pameritah tutup karena kebuntuan dengan Kongres atas pendanaan untuk tembok perbatasan.
Ketika kesepakatan untuk mencegah penutupan pemerintah tidak memberinya dana yang diminta, Trump menyatakan keadaan darurat nasional. Dengan begitu, ia mendapatkan dana dari dana yang dialokasikan untuk proyek-proyek lain guna membangun tembok perbatasan sebagai gantinya.
(ian)