Rouhani Desak Pakistan Tindak Tegas Kelompok Militan

Minggu, 10 Maret 2019 - 08:59 WIB
Rouhani Desak Pakistan...
Rouhani Desak Pakistan Tindak Tegas Kelompok Militan
A A A
TEHERAN - Presiden Iran Hassan Rouhani menyerukan kepada Pakistan untuk bertindak tegas terhadap kelompok militan yang berada di belakang serangan bunuh diri mematikan di daerah perbatasan. Menurutnya, tidak adanya tindakan dari Islamabad dapat membahayakan hubungan antara tetangga.

Kantor berita Iran, IRNA, melaporkan pernyataan Rouhani muncul dalam percakapan telepon dengan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan.

"Kami sedang menunggu operasi Anda yang menentukan terhadap para teroris ini," tulis IRNA mengutip perkataan Rouhani kepada Khan.

"Kita seharusnya tidak membiarkan puluhan tahun persahabatan dan persaudaraan antara kedua negara terpengaruh oleh tindakan kelompok-kelompok teroris kecil, sumber yang pendanaan dan persenjataannya diketahui oleh kita berdua," sambung Rouhani seperti dikutip dari Reuters, Minggu (10/3/2019).

Dalam pembicaraan itu, Khan mengatakan ia akan segera memiliki kabar baik untuk Iran.

"Adalah kepentingan Pakistan sendiri untuk tidak mengizinkan wilayah kami digunakan oleh kelompok-kelompok teroris, dan tentara Pakistan siap menghadapi para teroris dengan lebih tegas dengan informasi yang diberikan oleh Iran," ucap Khan.

Khan mengatakan pasukan Pakistan mendekati tempat persembunyian teroris dan akan segera ada "kabar baik" bagi Iran, lapor IRNA.

Seorang pembom bunuh diri menewaskan 27 anggota Garda Revolusi Iran pada pertengahan Februari lalu di wilayah tenggara di mana pasukan keamanan menghadapi peningkatan serangan oleh kelompok militan.

Kelompok Jaish al Adl (Tentara Keadilan), yang mengatakan pihaknya meminta hak yang lebih besar dan kondisi kehidupan yang lebih baik untuk etnis minoritas Baluchis, mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.

Iran menyalahkan saingan regionalnya, Arab Saudi, dan musuh bebuyutannya, Israel serta Amerika Serikat atas serangan dan serangan lintas-perbatasan lainnya, sebuah tuduhan yang ditolak oleh negara-negara tersebut.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5992 seconds (0.1#10.140)