Gelar Aksi, Perawat Putihkan Jalanan Ibu Kota Portugal

Sabtu, 09 Maret 2019 - 13:17 WIB
Gelar Aksi, Perawat...
Gelar Aksi, Perawat Putihkan Jalanan Ibu Kota Portugal
A A A
LISBON - Mengenakan seragam serba putih dan membawa bunga, juga warna putih, ribuan perawat berbaris melalui jalan-jalan Ibu Kota Portugal, Lisbon. Para perawat tersebut menggelar unjuk rasa untuk menuntut upah dan kondisi kerja yang lebih baik. Mereka juga memprotes penanganan yang buruk pemerintah Portugal terhadap perselisihan yang telah lama terjadi.

Pihak kepolisian memperkirakan sekitar 6.000 perempuan dan laki-laki, kebanyakan dari mereka berasal dari seluruh negeri, turut ambil bagian dalam aksi "Pawai Putih" untuk menghormati profesi itu pada Hari Perempuan Internasional.

Namun pihak demonstran menyebutkan angka 10 ribu orang ikut dalam aksi tersebut.

“Apa yang ingin kami raih dengan aksi ini telah tercapai. Kami memiliki setidaknya 10.000 orang, gelombang manusia yang indah berpakaian putih, yang menunjukkan persatuan dalam profesi kami,” kata Sonia Viegas, salah satu pelopor dari Gerakan Nasional Perawat seperti dilansir dari Reuters, Sabtu (9/3/2019).

Beberapa poster yang dibawa oleh para perawat bertuliskan: "Jangan takut!" "Kita akan bertarung!", dan "Tidak untuk memeras" dalam referensi terhadap sikap negosiasi pemerintah.

Bulan lalu, para perawat ini melakukan mogok selama tiga minggu, memaksa penundaan sekitar 5.000 operasi bedah yang dijadwalkan, berdasarkan keterangan pemerintah. Pemogokan serupa tahun lalu menyebabkan pembatalan sekitar 7.500 operasi.

Pemogokan ditangguhkan pada 22 Februari ketika pemerintah setuju untuk melanjutkan pembicaraan dengan serikat pekerja setelah menyatakan aksi buruh melanggar hukum dan mengancam hukuman bagi peserta mogok kerja.

Perundingan putaran pertama berlangsung pada hari Kamis, di mana pemerintah menandatangani protokol untuk negosiasi perjanjian kerja bersama untuk perawat, tetapi Sindepor, salah satu dari dua serikat perawat utama, dengan cepat melakukan pemogokan baru pada bulan April.

Dikatakan akan pemogokan yang direncanakan itu akan dibatalkan jika pembicaraan dengan pemerintah berlangsung konstruktif.

Pertemuan berikutnya dijadwalkan pada 21 Maret.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1323 seconds (0.1#10.140)