Ini Kritik Politisi Muslim Soal Israel, Pemicu Resolusi Anti-Semit AS
A
A
A
WASHINGTON - DPR Amerika Serikat (AS) meloloskan resolusi Partai Demokrat untuk mengutuk anti-Semitisme, Islamophobia, dan ekspresi fanatik lainnya. Adalah pernyataan dari politisi Muslim Ilhan Omar yang memicu lahirnya resolusi ini.
Ilham Omar telah menjadi pusat kontroversi selama berminggu-minggu di Washington. Perwakilan dari Minnesota ini telah menimbulkan kontroversi karena kritikannya terhadap Israel dan tuduhan anti-Semit atau anti-Yahudi. Kritikan datang dari Partai Republik maupun Partainya sendiri, Partai Demokrat.
Lalu apa yang membuatnya berada dipusaran kontroversi hingga melahirkan resolusi anti-Semit dan Islamophobia?
Ada dua hal. Kontroversi pertama adalah cuitan Omar yang mengatakan dukungan untuk Israel adalah "It's All About The Benjamins (Ini semua tentang bayi Benjamin)," merujuk pada lagu Puff Daddy. Menurut para kritikus, hal itu memberi kesan bahwa pelobi pro Israel AIPAC membeli politisi Amerika Serikat (AS). Ia kemudian menghapus tweet tersebut dan meminta maaf.
Ketika kontroversi mereda, muncul yang lainnya. Berbicara dalam sebuah panel degan sesama anggota Kongres Muslim, Rashida Tlaib, Omar mengkritik tweetnya pada 2012 tentang Israel, mengeluhkan bahwa klaim anti-Semitisme sering digunakan untuk membungkam kritik yang sah terhadap Israel.
"Saya berbicara tentang pengaruh politik di negara ini yang mengatakan tidak apa-apa bagi orang untuk mendorong kesetiaan kepada negara asing," ujarnya seperti dikutip dari NYMag.com, Jumat (8/3/2019).
Pernyataan-pernyataan inilah yang memicu masalah.
Komentar Omar terkait AIPAC menuai kritik dari Partai Republik dan Partai Demokrat. Petinggi Partai Demokrat di DPR AS bahkan sampai menyerukannya untuk meminta maaf dan Presiden Donald Trump menyerukan ia untuk mundur.
Komentarnya tentang loyalitas ganda juga menuai kritik dari kedua belah pihak. Seorang perwakilan Partai Demokrat Eliot Engel menuduh Omar menggunakan cercaan anti-Semit yang keji dan seorang perwakilan Partai Republik Steve Scalise menyebutnya sebagai ancaman keamanan nasional.
"Nancy Pelosi harus memindahkan (Omar) dari Komite Urusan Luar Negeri (DPR)," kata Scalise.
"Dia benar-benar harus mendapatkan pengarahan intelijen tentang kebijakan luar negeri Amerika Serikat, termasuk hubungan kita dengan Israel, ketika ia membuat komentar semacam ini. Mengapa Anda menempatkan dia di komite yang penting, yang sensitif?" tutur Scalise.
Meski begitu, Omar mendapat dukungan dari legislator berkulit warna. Hal itu terungkap saat pertemuan tertutup Partai Demokrat yang berubah menjadi sesi keluhan tentang perlakuan partai terhadap Omar.
Perwakilan dari Massachusetts Ayanna Pressley berpendapat bahwa Omar diperlakukan secara tidak adil. Ia mengatakan Partai Demokrat harus memiliki keadilan dalam kemarahan.
"Penghuni Gedung Putih ini menabur setiap bentuk kebencian, memberanikannya dengan retorika dan kebijakan rasis, itulah yang kita semua harus terus fokus, dan ini adalah gangguan," ujarnya.
Politisi lain turut membela Omar dengan mengatakan bahwa tidak semua kritik terhadap Israel adalah anti-Semit.
"Anti-Semitisme adalah ideologi yang penuh kebencian dan berbahaya yang harus ditentang keras di Amerika Serikat dan di seluruh dunia," kata Senator Bernie Sanders dalam sebuah pernyataan.
"Namun, kita tidak boleh menyamakan anti-Semitisme dengan kritik resmi terhadap sayap kanan, pemerintah Netanyahu di Israel," tukasnya.
Ilham Omar telah menjadi pusat kontroversi selama berminggu-minggu di Washington. Perwakilan dari Minnesota ini telah menimbulkan kontroversi karena kritikannya terhadap Israel dan tuduhan anti-Semit atau anti-Yahudi. Kritikan datang dari Partai Republik maupun Partainya sendiri, Partai Demokrat.
Lalu apa yang membuatnya berada dipusaran kontroversi hingga melahirkan resolusi anti-Semit dan Islamophobia?
Ada dua hal. Kontroversi pertama adalah cuitan Omar yang mengatakan dukungan untuk Israel adalah "It's All About The Benjamins (Ini semua tentang bayi Benjamin)," merujuk pada lagu Puff Daddy. Menurut para kritikus, hal itu memberi kesan bahwa pelobi pro Israel AIPAC membeli politisi Amerika Serikat (AS). Ia kemudian menghapus tweet tersebut dan meminta maaf.
Ketika kontroversi mereda, muncul yang lainnya. Berbicara dalam sebuah panel degan sesama anggota Kongres Muslim, Rashida Tlaib, Omar mengkritik tweetnya pada 2012 tentang Israel, mengeluhkan bahwa klaim anti-Semitisme sering digunakan untuk membungkam kritik yang sah terhadap Israel.
"Saya berbicara tentang pengaruh politik di negara ini yang mengatakan tidak apa-apa bagi orang untuk mendorong kesetiaan kepada negara asing," ujarnya seperti dikutip dari NYMag.com, Jumat (8/3/2019).
Pernyataan-pernyataan inilah yang memicu masalah.
Komentar Omar terkait AIPAC menuai kritik dari Partai Republik dan Partai Demokrat. Petinggi Partai Demokrat di DPR AS bahkan sampai menyerukannya untuk meminta maaf dan Presiden Donald Trump menyerukan ia untuk mundur.
Komentarnya tentang loyalitas ganda juga menuai kritik dari kedua belah pihak. Seorang perwakilan Partai Demokrat Eliot Engel menuduh Omar menggunakan cercaan anti-Semit yang keji dan seorang perwakilan Partai Republik Steve Scalise menyebutnya sebagai ancaman keamanan nasional.
"Nancy Pelosi harus memindahkan (Omar) dari Komite Urusan Luar Negeri (DPR)," kata Scalise.
"Dia benar-benar harus mendapatkan pengarahan intelijen tentang kebijakan luar negeri Amerika Serikat, termasuk hubungan kita dengan Israel, ketika ia membuat komentar semacam ini. Mengapa Anda menempatkan dia di komite yang penting, yang sensitif?" tutur Scalise.
Meski begitu, Omar mendapat dukungan dari legislator berkulit warna. Hal itu terungkap saat pertemuan tertutup Partai Demokrat yang berubah menjadi sesi keluhan tentang perlakuan partai terhadap Omar.
Perwakilan dari Massachusetts Ayanna Pressley berpendapat bahwa Omar diperlakukan secara tidak adil. Ia mengatakan Partai Demokrat harus memiliki keadilan dalam kemarahan.
"Penghuni Gedung Putih ini menabur setiap bentuk kebencian, memberanikannya dengan retorika dan kebijakan rasis, itulah yang kita semua harus terus fokus, dan ini adalah gangguan," ujarnya.
Politisi lain turut membela Omar dengan mengatakan bahwa tidak semua kritik terhadap Israel adalah anti-Semit.
"Anti-Semitisme adalah ideologi yang penuh kebencian dan berbahaya yang harus ditentang keras di Amerika Serikat dan di seluruh dunia," kata Senator Bernie Sanders dalam sebuah pernyataan.
"Namun, kita tidak boleh menyamakan anti-Semitisme dengan kritik resmi terhadap sayap kanan, pemerintah Netanyahu di Israel," tukasnya.
(ian)