PM Pakistan Kecam Menterinya Sendiri karena Menghina Umat Hindu
A
A
A
ISLAMABAD - Perdana Menteri (PM) Pakistan Imran Khan melalui asisten khususnya mengecam menteri kabinetnya sendiri lantaran menghina umat Hindu. Menteri itu menyebut orang-orang Hindu sebagai penyembah berhala dan peminum urine sapi.
Menteri Informasi dan Kebudayaan Punjab Fayyazul Hassan Chohan melontarkan penghinaan itu dalam sebuah konferensi pers bulan lalu. Dia pun menjadi sasaran kecaman keras oleh anggota senior partainya, Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI), yang merupakan partai berkuasa.
Menteri Chohan, seperti dikutip kantor berita Samaa, menyebut orang-orang Hindu sebagai "orang peminum urine sapi".
"Kami adalah Muslim dan kami memiliki bendera, bendera keberanian Maula Alia, dan bendera keberanian Hazrat Umara. Anda tidak memiliki bendera itu; bendera itu tidak ada di tangan Anda," kata menteri tersebut, yang dilansir NDTV, Selasa (5/3/2019).
"Jangan beroperasi di bawah khayalan bahwa Anda tujuh kali lebih baik dari kami. Apa yang kami miliki, Anda tidak bisa miliki, Anda para penyembah berhala," lanjut Chohan yang video rekaman dari komentarnya itu viral di media sosial.
Pernyataan Chohan itu viral di saat ketegangan India dan Pakistan sedang memanas setelah serangan teror Pulwama di Jammu dan Kashmir oleh kelompok militan Jaish-e-Mohammed yang merenggut nyawa lebih dari 40 polisi paramiliter India.
Menanggapi serangan verbal terhadap kelompok minoritas Hindu, Menteri Hak Asasi Manusia Shireen Mazari mengecam keras pernyataan Chohan. "Tidak ada yang memiliki hak untuk menyerang agama orang lain. Warga Hindu kami juga telah berkorban untuk negara. Pesan Perdana Menteri kami selalu bertoleransi dan saling menghormati dan kami tidak bisa memaafkan segala bentuk kefanatikan atau penyebaran kebencian agama," kata Mazari.
Kecaman PM Imran Khan disampaikan oleh Asisten Khusus Perdana Menteri untuk Urusan Politik Naeemul Haque melalui Twitter. "Pernyataan penghinaan terhadap komunitas Hindu oleh Fayyaz Chohan, Menteri Punjab (Pakistan) menuntut tindakan tegas. Pemerintah PTI tidak akan mentoleransi omong kosong ini dari anggota senior pemerintah atau dari siapa pun. Tindakan akan diambil setelah berkonsultasi dengan Ketua Menteri," tulis dia.
Menteri Keuangan Asad Umar juga mengatakan bahwa bendera Pakistan tidak hanya hijau dan tidak lengkap tanpa putih yang mewakili minoritas. "Umat Hindu Pakistan adalah bagian dari tatanan bangsa seperti halnya saya. Ingat seluruh perjuangan Quaide Azam adalah untuk sebuah negara yang bebas dari diskriminasi," kata Umar.
Kolumnis ternama Pakistan, Mehr Tarar, melalui Twitter mendesak Menteri Chohan mengundurkan diri. Dia juga menuntut permintaan maaf tanpa syarat dari Chohan.
Menurut laporan media lokal, setidaknya 1,6 persen dari populasi Pakistan adalah warga Hindu dan Hindu adalah agama terbesar kedua di Pakistan setelah Islam. Pemerintah PTI sendiri memiliki setidaknya tujuh anggota Majelis Nasional atau Parlemen dari komunitas Hindu dan empat anggota minoritas Hindu di Majelis Punjab.
Menteri Informasi dan Kebudayaan Punjab Fayyazul Hassan Chohan melontarkan penghinaan itu dalam sebuah konferensi pers bulan lalu. Dia pun menjadi sasaran kecaman keras oleh anggota senior partainya, Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI), yang merupakan partai berkuasa.
Menteri Chohan, seperti dikutip kantor berita Samaa, menyebut orang-orang Hindu sebagai "orang peminum urine sapi".
"Kami adalah Muslim dan kami memiliki bendera, bendera keberanian Maula Alia, dan bendera keberanian Hazrat Umara. Anda tidak memiliki bendera itu; bendera itu tidak ada di tangan Anda," kata menteri tersebut, yang dilansir NDTV, Selasa (5/3/2019).
"Jangan beroperasi di bawah khayalan bahwa Anda tujuh kali lebih baik dari kami. Apa yang kami miliki, Anda tidak bisa miliki, Anda para penyembah berhala," lanjut Chohan yang video rekaman dari komentarnya itu viral di media sosial.
Pernyataan Chohan itu viral di saat ketegangan India dan Pakistan sedang memanas setelah serangan teror Pulwama di Jammu dan Kashmir oleh kelompok militan Jaish-e-Mohammed yang merenggut nyawa lebih dari 40 polisi paramiliter India.
Menanggapi serangan verbal terhadap kelompok minoritas Hindu, Menteri Hak Asasi Manusia Shireen Mazari mengecam keras pernyataan Chohan. "Tidak ada yang memiliki hak untuk menyerang agama orang lain. Warga Hindu kami juga telah berkorban untuk negara. Pesan Perdana Menteri kami selalu bertoleransi dan saling menghormati dan kami tidak bisa memaafkan segala bentuk kefanatikan atau penyebaran kebencian agama," kata Mazari.
Kecaman PM Imran Khan disampaikan oleh Asisten Khusus Perdana Menteri untuk Urusan Politik Naeemul Haque melalui Twitter. "Pernyataan penghinaan terhadap komunitas Hindu oleh Fayyaz Chohan, Menteri Punjab (Pakistan) menuntut tindakan tegas. Pemerintah PTI tidak akan mentoleransi omong kosong ini dari anggota senior pemerintah atau dari siapa pun. Tindakan akan diambil setelah berkonsultasi dengan Ketua Menteri," tulis dia.
Menteri Keuangan Asad Umar juga mengatakan bahwa bendera Pakistan tidak hanya hijau dan tidak lengkap tanpa putih yang mewakili minoritas. "Umat Hindu Pakistan adalah bagian dari tatanan bangsa seperti halnya saya. Ingat seluruh perjuangan Quaide Azam adalah untuk sebuah negara yang bebas dari diskriminasi," kata Umar.
Kolumnis ternama Pakistan, Mehr Tarar, melalui Twitter mendesak Menteri Chohan mengundurkan diri. Dia juga menuntut permintaan maaf tanpa syarat dari Chohan.
Menurut laporan media lokal, setidaknya 1,6 persen dari populasi Pakistan adalah warga Hindu dan Hindu adalah agama terbesar kedua di Pakistan setelah Islam. Pemerintah PTI sendiri memiliki setidaknya tujuh anggota Majelis Nasional atau Parlemen dari komunitas Hindu dan empat anggota minoritas Hindu di Majelis Punjab.
(mas)