Sudah Beli dari AS, Pakistan Merasa Bebas Gunakan Jet F-16

Sabtu, 02 Maret 2019 - 09:24 WIB
Sudah Beli dari AS, Pakistan Merasa Bebas Gunakan Jet F-16
Sudah Beli dari AS, Pakistan Merasa Bebas Gunakan Jet F-16
A A A
ISLAMABAD - Seorang anggota kunci kabinet Perdana Menteri Pakistan Imran Khan tidak membantah dan tidak membenarkan jika militer Islamabad menggunakan pesawat jet tempur F-16 dalam pertempuran udara atau dogfight dengan jet tempur MiG-21 India, Rabu lalu. Menurutnya, Islamabad bebas menggunakan jet tempur buatan Amerika Serikat (AS) itu di mana saja karena sudah membelinya.

Chaudhary Fawad Hussain, anggota kabinet Pakistan yang juga dikenal sebagai teman dekat PM Imran Khan mengatakan tekanan internasional kini telah bergeser ke India. Komentarnya disampaikan dalam sebuah wawancara dengan SBS Punjabi, yang dilansir Sabtu (2/3/2019).

Menurutnya, hanya ada tiga opsi di depan bagi kedua negara bersenjata nuklir ini.

"Pertama adalah kita berperang, ya kita sudah memiliki tiga perang dan yang lainnya tidak akan membantu, terutama Kashmir dan Punjab. Kedua, kita dapat memiliki perang dingin, yang saya pikir hanya akan melemahkan kedua negara. Dan yang ketiga adalah untuk melakukan dialog, yang berkomitmen untuk Pakistan," paparnya.

"Tapi," sambung dia, "Masalah dengan Perdana Menteri India adalah dia terlalu terobsesi dengan pemilu."

Hussain juga ditanya tentang apa yang dilakukan Pakistan untuk menunjukkan komitmennya guna membasmi terorisme, yang merupakan prakondisi yang dicari India sebelum memulai kembali perundingan bilateral. Selain itu, dia juga ditanya benar tidaknya militer Islamabad menggunakan jet tempur F-16 buatan AS saat melawan jet tempur India pada hari Rabu lalu.

Pada 27 Februari, India mengklaim telah menembak jatuh sebuah pesawat F-16 Pakistan yang memasuki wilayah India. Menurut analis senjata, ketentuan penjualan jet F-16 oleh AS ke Pakistan mengamanatkan bahwa jet tempur itu hanya dapat digunakan untuk tujuan kontra-terorisme dan tidak terhadap negara mana pun.

Hussain tidak membantah dan tidak membenarkan perihal penggunaan pesawat jet tempur F-16.

“Kami membelinya dari Amerika dan tidak mendapatkan hibah. Jadi kami akan memutuskan di mana akan menempatkannya. Jet F-16 akan digunakan untuk keperluan yang dibutuhkan. Tapi Insyaallah, kami berharap situasi tidak muncul," ujarnya.

Para pejabat militer India sudah menunjukkan puing-puing rudal buatan AS yang mereka yakini ditembakkan oleh jet tempur F-16 Pakistan saat melanggar wilayah udara India. Puing-puing rudal itu ditemukan ditemukan di wilayah India.

"Menyerang teroris adalah operasi darat, F-16 tidak diperlukan untuk itu. Itu biasanya operasi darat atau urusan kepolisian," kata Hussain.

Dia juga mengatakan kepada SBS Punjabi bahwa setiap kali hubungan antara India dan Pakistan berbelok negatif, Punjab dan Kashmir yang paling menderita karena kedua negara mengangkangi wilayah-wilayah perbatasan itu.

Dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa setelah Pakistan mengumumkan pembebasan pilot Komandan Angkatan Udara India Abhinandan Varthaman yang ditangkap, tekanan dan tanggung jawab untuk melanjutkan tujuan perdamaian di Asia Selatan kini berada di India.

“Kami melakukan semua yang kami bisa untuk mengurangi (ketegangan) dan tidak berperang. Seluruh dunia menderita jika terjadi ketegangan antara India dan Pakistan," ujarnya.

Terkait dengan jaringan kelompok terorisme yang bersembunyi di Pakistan, Hussain menegaskan bahwa pemerintah tidak bersama dengan kelompok teroris. "Tidak mudah memutus jaringan teror ini," katanya.

"Pakistan memerangi terorisme dengan kelompok-kelompok jihad internal, tetapi kami tidak bersama mereka. Mereka sudah ada di sini selama lebih dari 30 tahun. Konflik dengan Afghanistan memiliki akibatnya. Anda tahu bahwa bahkan Osama bin Laden terbunuh di sini. Tidak mudah memutus jaringan teror ini," paparnya.

"Kami telah mencapai beberapa keberhasilan tetapi kami juga kehilangan 70.000 orang dalam pertempuran yang sulit ini. Jika kami dialihkan dalam berurusan dengan India, maka perhatian kami dialihkan dari memerangi terorisme. Jadi kami meminta kerja sama regional untuk sukses melawan terorisme. Tetapi jika kita bertarung satu sama lain, kita akan saling melemahkan," imbuh Hussain.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3393 seconds (0.1#10.140)